Klasifikasi Penyakit Diabetes Melitus Prevalensi Diabetes Melitus

melitus adalah kelainan sistemik akibat gangguan metabolisme glukosa yang ditandai dengan hiperglikemia kronis. Keadaan tersebut disebabkan kerusakan sel beta pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan sampai berhenti. 13

2.2.1 Klasifikasi Penyakit Diabetes Melitus

Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan modifikasi ADA 2011, yaitu: 1. Diabetes melitus tipe-1 Defisiensi insulin absolut akibat destruksi sel beta, etiologi: autoimun dan idiopatik. 2. Diabetes melitus tipe-2 Defisiensi insulin relatif : a. Defek sekresi insulin lebih dominan dari pada resistensi insulin. b. Resistensi insulin lebih dominan dari pada defek sekresi insulin. 3. Diabetes melitus tipe lain a. Defek genetik fungsi sel beta. b. Defek genetik kerja insulin. c. Penyakit eksokrin pankreas. d. Endokrinopati: akromegali, hipertiroidisme. e. Karena obat atau zat kimia: glukokortikoid, hipertiroidisme. f. Imunologi jarang: antibodi anti insulin. g. Sindroma genetik lain: down sindrom, klinefelter. 4. Diabetes melitus kehamilan gestasional Diabetes melitus yang muncul pada saat kehamilan, umumnya sementara. Diabetes melitus gestasional adalah salah satu sub-tipe dari diabetes melitus, dimana perempuan yang tidak pernah terdiagnosis penyakit diabetes sebelumnya namun menunjukkan kadar glukosa darah yang tinggi selama kehamilan. Diabetes gestasional merupakan diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan kembali normal setelah melahirkan. Khususnya pada usia kandungan diatas 6 bulan, tingkat glukosa dalam darah akan meningkat melebihi batas normal. 6 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Prevalensi Diabetes Melitus

Prevalensi tahun 2012 di Amerika yang penduduknya mencapai 29.100.000 atau 9,3 dari populasi telah terdiagnosis menderita penyakit diabetes melitus. Pada tahun 2010 angka tersebut 25,8 juta dan 8,3. Tingkat prevalensi meningkat untuk orang dewasa usia 20 tahun atau lebih tua pada tahun 2012 adalah 12,3, dibandingkan dengan 11,3 pada tahun 2010. Hasil diagnosis dari 29.100.000 penduduk Amerika 21,0 juta terdiagnosis dan 8,1 juta yang tidak terdiagnosis. Pada tahun 2010 angka tersebut 18,8 juta dan 7,0 juta. Prevalensi persentase orang Amerika yang berusia 65 atau lebih tua tetap tinggi 25,9 atau 11,8 juta senior yang terdiagnosis maupun tidak terdiagnosis. Kasus baru pada insiden diabetes melitus pada tahun 2012 adalah 1,7 juta per tahun, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 1,9 juta per tahun. 14 Gambar 3. Prevalensi populasi Amerika Serikat yang terkena diabetes melitus pada tahun 2010-2012 14 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2007, angka prevalensi diabetes melitus tertinggi di Indonesia terdapat pada provinsi Kalimantan Barat dan Maluku Utara masing-masing 11,1, diikuti Riau 10,4 dan NAD 8,5. Sementara itu, prevalensi diabetes melitus terendah ada di provinsi Papua 1,7, diikuti NTT 1,8. Prevalensi Toleransi Glukosa Terganggu tertinggi di Papua Barat 21,8, Sulawesi Barat 17,6, dan Sulawesi Utara 17,3, sedangkan terendah di Jambi 4. 11,15 Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Gambaran Klinis