33
3.8 Diagram Alir Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan dalam tahapan-tahapan yang sudah direncanakan yaitu dimulai dengan studi literatur, persiapan alat dan bahan,
pembuatan serat TKKS, pembuatan spesimen, uji laboratorium, dan pengolahan data. Tahapan-tahapan proses ini digambarkan kedalam diagram alir penelitian
diperlihatkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Diagram alir penelitian
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perilaku mekanik concrete foam
dicampur serat Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS akibat beban tekan dan tarik statik dengan beberapa variasi ukuran butir pasir.
Pengujian statik tekan dilakukan dengan Compression Testing Machine. Fokus utama dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan concrete
foam dengan bentuk spesimen uji kubus.
Pengujian statik tarik tak langsung Brazillian Test dilakukan dengan menggunakan mesin Servo Pulser. Fokus utama dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui nilai kuat tarik concrete foam dengan bentuk spesimen uji silinder.
4.2 Proses Pembuatan
Concrete Foam
Pembuatan concrete foam dilakukan dengan cara pasta semen dicampur dengan foam dan serat TKKS ke dalam cetakan yang masing-masing berukuran
150x150x150 mm untuk uji tekan statik dan silinder ∅19x300 mm. Cetakan
terbuat dari plat besi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pengecoran yang lebih baik, berukuran tetap dan mudah dibuka.
Proses pembuatan concrete foam dimulai dengan menimbang bahan, seperti semen, pasir, serat TKKS, foam, serta air. Lalu masukkan semen, pasir,
serat TKKS ke dalam Horizontal Shaft Mixer. Setelah itu masukkan air ke dalam Horizontal Shaft Mixer
untuk mendapatkan pasta semen. Lama pengadukan adonan tersebut sekitar
±10 menit. Tahap selanjutnya masukkan foam ke dalam pasta semen sampai adonan tersebut ke dalam cetakan. Selanjutnya masukkan
adonan tersebut ke dalam cetakan. Setelah dibiarkan selama ±1 hari, maka
material concrete foam dapat dilepas dari cetakan, selanjutnya direndam dalam air selama
±7 hari. Langkah terakhir adalah proses pengeringan di dalam ruangan selama
±7 hari dan specimen siap di uji. Contoh concrete foam untuk spesimen uji kubus dan uji Brazillian diperlihatkan pada Gambar 4.1.
35
Gambar 4.1 Spesimen uji a Brazillian Test dan b Tekan statik Dalam penelitian ini, spesimen concrete foam dibedakan dengan
pemakaian variasi pasir dengan ukuran butir pasir mesh 10, 20, 30 dan 40. Variasi butir pasir dapat mempengaruhi massa jenis pada spesimen. Semakin halus butir
pasir dapat meningkatkan nilai dari massa jenis. Hal ini diakibatkan oleh semakin sedikitnya butiran udara di dalam concrete foam. Hasil Tabel 4.1 menunjukkan
berat jenis dari spesimen concrete foam berdasarkan variasi butir pasir. Tabel 4.1 Massa jenis
ρ concrete foam berdasarkan variasi butir pasir Ukuran Mesh Nomor Massa Jenis kgm
3
10 1
705,1852 2
705,852 3
702,222 Rata-rata
704,175 20
1 746,6667
2 708,1481
3 717,037
Rata-rata 723,9506
30 1
797,037 2
776,2963 3
814,8148 Rata-rata
796,0494 40
1 844,4444
2 817,7778
3 826,6667
Rata-rata 829,6296
a b