Pengujian Tekan Statik Pengujian Tarik Brazillian

29

3.6 Pengujian Tekan Statik

3.6.1 Alat Uji Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin Compression Testing Machine dengan standar ASTM C-39 yang terdapat di Laboratorium Pengujian Beton Dept. Teknik Sipil FT USU seperti pada Gambar 3.6. Alat uji ini dapat memberikan beban maksimum hingga mencapai 10.000 Psi. Alat uji tekan statik terdiri dari pompa hidrolik, alat tekan chuck, alas spesimen, tuas beban dan load scale sebagai penunjuk beban yang diberikan pada spesimen. Spesimen berbentuk kubus diletakkan pada alasnya dan kemudian chuck akan menekan spesimen tersebut sampai spesimen mengalami kegagalan. Gambar 3.6 Mesin uji tekan statik Compression Testing Machine Keterangan Gambar : 1. Load Scale 2. Load Scale 3. Pompa Hidrolik 4. Alat Tekan Chuck 5. Alas Spesimen 6. Spesimen Kubus 7. Tuas pemberian beban 30 3.6.2 Setup Alat Uji Langkah pengujian tekan statik adalah sebagai berikut: 1. Timbang berat benda\ uji lalu letakkan pada bagian tengah alat penekanalas compressor machine 2. Aktifkan power supply dan pastikan arus listrik terhubung dengan baik. 3. Tekan tombol ON pada controller untuk menghidupkan mesin uji. 4. Atur load value dan stroke value sampai menunjukkan nilai 0. 5. Atur beban tekan yang diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara mengoperasikan tuas pompa sampai benda uji mengalami kegagalan. 6. Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 3.6.3 Metode Pengukuran Pengukuran kekuatan tekan dilihat pada saat jarum penunjuk skala beban berhenti, maka catat skala pada jarum penunjuk yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut. Jarum penunjuk akan memberikan informasi tentang beban tekan ton.

3.7 Pengujian Tarik Brazillian

3.7.1 Alat Uji Gambar 3.7 memperlihatkan alat uji Servo Pulser yang terdapat di Laboratorium Pusat Riset Impak dan Keretakan FT USU. Alat uji ini dapat mengukur beban tekan maksimum hingga mencapai 2000 Kgf dengan kecepatan tekan yang dapat diatur. Alat uji ini terdiri dari load cell, hydraulic, chuck, pin crosshead operation , controller, labjack, personal computer, loader, spesimen dan support. Spesimen berbentuk silinder dengan berukuran ∅50x75 mm diletakkan secara horizontal diantara chuck atas dan chuck bawah sehingga chuck tersebut akan menekan spesimen tersebut sampai terjadi kegagalan. Hasil pengujian yang ditunjukkan oleh software dapat disimpan dalam format Excel untuk pengolahan data sehingga diperoleh nilai tegangan, regangan dan modulus elatisitas. 31 Keterangan gambar : 1. Load Cell 2. Hidraulic 3. Chuck 4. Pin Crosshead Operation 5. Spesimen 6. Controller 7. Labjack 8. Personal Computer Gambar 3.7 Mesin uji tekantarik statik Tokyo Universal Testing Machine 3.7.2 Setup Alat Uji Langkah persiapan pengujian yang dilakukan dalam uji tarik statik ini adalah sebagai berikut: 1. Peiksa peralatan dari panel listrik, pompa air pendingin, dan perangkat hidrolik controller dalam keadaan siap beroperasi. 2. Persiapkan specimen uji. 3. Hidupkan panel alat uji dalam panel elektrik. 32 4. Hidupkan controller. 5. Pada controller tekan HYD: Tekan pump 1, Tekan tombol load, Atur tekanan hidrolik 10 bar, Tekan tombol TEST untuk memastikan pompa bekerja dengan baik. 6. Letakkan spesimen pada base. 7. Tekan tombol BTD, enter. 8. Tekan tombol TD2, enter. 9. Tekan lambing uji mode RAMP, enter. 10. Atur pertambahan dan pengurangan langkah nilai stroke pada TD2, enter. 11. Atur kecepatan langkah 0,1 mms, enter. 12. Aktifkan program UTM di PC. 13. Atur ukuran specimen d = 50 mm 14. Atur jenis pengujian compression tekanan. 15. Atur jenis pengujian penampang round. 16. Close. 17. Atur beban tekan 2 KN. 18. Tekan tombol start pada program UTM di PC dan selanjutnya tekan tombol start pada controller. 19. Proses pengujian akan berlangsung selama panjang stroke yang telah diatur. 20. Data tersimpan dalam PC dan dapat dilanjutkan ke spesimen lainnya. 3.7.3 Metode Pengukuran Pengukuran kuat tarik Brazillian pada spesimen yang diterima oleh strain gage akan diubah oleh load cell menjadi sinyal elektrik dan diteruskan ke sinyal conditioning, kemudian sinyal dibesarkan oleh amplifier, selanjutnya sinyal dalam bentuk analog diubah menjadi sinyal digital oleh labjack. Sinyal digital akan dibaca oleh software dalam bentuk grafik beban load, kgf dan langkah stroke, mm. Data yang dibaca oleh software disimpan dalam format Excel dengan mendapatkan nilai gaya pembebanan dan stroke. Grafik beban vs stroke kemudian diolah menjadi grafik tegangan vs regangan. 33

3.8 Diagram Alir Penelitian

Dokumen yang terkait

Penyelidikan Perilaku Mekanik Bola Golf Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Nilon Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak

0 63 82

Analisa Respon Mekanik Genteng Komposit Beton Busa Diperkuat Serat TKKS Akibat Beban Flexure dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 59 94

Studi Eksperimental Proses Pembuatan Paving Block Komposit Concrete Foam Diperkuat Serat TKKS Akibat Beban Tekan Statik

2 99 85

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 1 10

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 0 2

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 0 4

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 2 18

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 0 2

Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Concrete Foam Diperkuat Serat Tkks Terhadap Kuat Statik Tekan Dan Tarik Dengan Variasi Ukuran Butir Pasir

0 0 12

Penyelidikan Perilaku Mekanik Bola Golf Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Nilon Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak

0 0 22