26
3.4 Proses Pembuatan Serat TKKS
Serat TKKS yang diperoleh dari hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit, di-treatment untuk menghilangkan kandungan protein dan ligninnya agar
serat tidak membusuk. Adapun urutan prosedur perlakuan serat TKKS secara skematik diperlihatkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Prosedur persiapan serat TKKS
3.5 Proses Pembuatan
Concrete Foam
3.5.1 Tahap Pembuatan Concrete Foam Teknik pembuatan concrete foam menggunakan metode penuangancor ke
dalam cetakan setelah diaduk rata dengan menggunakan mixer. Proses pengecoran ini dilakukan untuk menghasilkan beton berongga foam dengan
mencampurkan pasir, semen, serat TKKS dengan air dan foam agent. Arah serat TKKS adalah acakrandom dan tidak kontinyu, seperti pada Gambar 3.4.
Perendaman TKKS dalam air yang mengandung larutan NaOH 1 selama 24 jam.
Pencucian dengan air bersih.
Pengeringan dengan cara menjemur serat ini pada sinar matahari selama
±3 hari atau dapat juga menggunakan mesin pengering.
Pencacahan serat menjadi bagian-bagian kecil 5 s.d. 10 cm.
Penghalusan serat dengan menggunakan mesin penghalus serat.
27
Gambar 3.4 Serat TKKS Proses pembuatan concrete foam adalah sebagai berikut:
a. Mengayak pasir
Untuk mendapatkan ukuran butir yang sama dan memisahkan partikel lain yang tidak dibutuhkan seperti kotoran-kotoran kayu, daun kering, dll.
Mesh ayakan pasir yang digunakan adalah mesh 10, 20, 30 dan 40. b.
Mengayak semen Untuk memisahkan gumpalan-gumpalan semen yang disebabkan oleh
kelembaban lingkungan penyimpanan. c.
Persiapkan bahan-bahan yang diperlukan Bahan-bahan seperti serat TKKS, Mortar semen, pasir dan air, serta
bahan pengembang dipersipakan dan ditimbang sesuai komposisi seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Komposisi bahan dalam satuan gram Semen
Pasir Air
Bahan Pengembang TKKS
Foam Air
2267 3400
1133 8
492 227
d. Hidupkan horizontal shaft mixer
Sambungkan kabel listrik motor mixer untuk menggerakkan shaft yang berfungsi sebagai pengaduk dalam mixer.
e. Masukkan pasir, semen dan air ke dalam horizontal shaft mixer
Pastikan bahan-bahan seperti pasir, air dan semen tercampur secara merata.
f. Hidupkan mesin foam generator
Gunakan foaming agent dari bahan surfaktan sampai busa terbentuk dan pisahkan dalam sebuah wadah sementara.
28
g. Campurkan urutan e dan serat TKKS
Aduk kembali campuran ini dengan menggunakan horizontal shaft mixer sampai merata.
h. Masukkan foambusa
Busa yang dibangkitkan oleh foam generator dimasukkan ke dalam campuran pada urutan g.
i. Setelah pengadukan ±5 menit, maka hasil akhir adalah foam mortar atau
beton berbusa dengan agregat ringan serat TKKS, dan segera mengecor atau menuangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Komposisi concrete foam akan dibuat dalam 4 empat variasi ukuran butir pasir. Masing-masing variasi dapat dibedakan pada ukuran butir pasir. Setiap
ukuran butir pasir dibedakan ayakan yang menggunakan mesh 10,20,30 dan 40. 3.5.2 Alat Cetak Concrete foam
Pembuatan concrete foam sebagai material uji Brazillian menggunakan cetakan silinder dengan ukuran Ø50x75 mm. Pengujian Brazillian ini untuk
mendapatkan nilai kekuatan tarik maksimum dan Modulus Elastisitas E. Pengujian tekan statik menggunakan cetakan ukuran 150x150x150 mm untuk
mendapatkan nilai kekuatan tekan maksimum di Laboratorium Pengujian Beton Dept. Teknik Sipil USU. Alat cetak concrete foam diperlihatkan pada Gambar 3.5.
a b
Gambar 3.5 Alat cetak concrete foam, a cetakan uji tekan dan b cetakan uji Brazilian
29
3.6 Pengujian Tekan Statik