Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Teori Kesejahteraan

6

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh fertilitas terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara? 2. Apakah terdapat pengaruh mortalitas terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara? 3. Apakah terdapat pengaruh transmigrasi binaan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara fertilitas terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara mortalitas terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara migrasi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukanbahan kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya atau sebagai bahan perbandingan bagi pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang. 2. Sebagai masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis. 7 3. Sebagai bahan studi dan literatur tambahan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara yang dipengaruhi oleh beberapa variabel. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kesejahteraan

Undang-undang No 13 tahun 1998 tentang ketentuan pokok kesejahteraan masyarakat memuat pengertian kesejahteraan masyarakat sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap masyarakat untuk mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Kesejahteraan dapat dilihat dari 2 sisi, kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan individu adalah suatu cara mengaitkan kesejahteraan dengan pilihan-pilihan objektif untuk kehidupan pribadinya. Sedangkan kesejahteraan sosial merupakan cara mengaitkan kesejahteraan dengan pilihan sosial secara objektif yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kepuasan seluruh individu dalam masyarakat Badrudin: 2012. Maka kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari standar kehidupan masyarakat Badrudin: 2012. Menurut Todaro 2006:20 banyak negara Dunia Ketiga yang dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun gagal meningkatkan taraf hidup penduduk di daerah tersebut. Untuk memantau tingkat kesejahteraan masyarakat dalam satu periode tertentu, Badan Pusat Statistik BPS melakukan 9 Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Susenas mengambil informasi keadaan ekonomi masyarakat sebagai dasar untuk memperoleh indikator kesejahteraan. Dari informasi yang didapatkan ada delapan indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Delapan indikator keluarga sejahtera menurut Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah: 1. Pendapatan 2. Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga 3. Keadaan tempat tinggal 4. Fasilitas tempat tinggal 5. Kesehatan anggota keluarga 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan 7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan 8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi.

2.2 Indeks Pembangunan Manusia