9
Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Susenas mengambil informasi keadaan ekonomi masyarakat sebagai dasar untuk memperoleh indikator
kesejahteraan. Dari informasi yang didapatkan ada delapan indikator yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Delapan indikator keluarga sejahtera menurut Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah:
1. Pendapatan
2. Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga
3. Keadaan tempat tinggal
4. Fasilitas tempat tinggal
5. Kesehatan anggota keluarga
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi.
2.2 Indeks Pembangunan Manusia
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2009, Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan ukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup Badrudin, 2012:154. Indeks Pembangunan Manusia Human Development Index HDI adalah
rata-rata sederhana dari tiga indikator yang menggambarkan kemampuan dasar manusia dalam memperluas pilihan-pilihan yaitu Angka Harapan Hidup, Angka
Melek Huruf, serta Pengeluaran Perkapita.
10
Indeks Pembangunan Manusia pertama kali dipublikasikan oleh UNDP United Nations Development Program sebagai penyempurnaan dari PQLI
Physcal Quality of Life Indeks yang kini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia.
IPM digunakan untuk mengelompokkan sebuah negaradaerah sebagai daerah maju, berkembang, atau terbelakang. IPM juga digunakan untuk melihat
pengaruh kebijakan dan peran pemerintah terhadap kualitas hidup masyarakat. Komponen dalam Indeks Pembangunan Manusia adalah usia hidup
longevity, pengetahuan knowledge, dan standar hidup layak decent living. Usia hidup diukur dengan usia harapan hidup, pengetahuan diukur dari
kemampuan baca tulis dan tingkatan pendidikan SD-SMP-SMA-Perguruan Tinggi, dan standar hidup layak diukur melalui pengeluaran perkapita rill yang
disesuaikan. Dalam perhitungan IPM, indeks pendidikan dan kesehatan sangat tepat digunakan sebagai indikator kesejahteraan masyarakat karena kesehatan dan
pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dimiliki untuk meningkatkan potensinya.
Beberapa alasan mengapa IPM merupakan indikator yang cukup baik sebagai ukuran pembangunan manusia, adalah:
1. IPM menerjemahkan secara sederhana konsep yang cukup kompleks kedalam
tiga dimensi dasar yang terukur. 2.
IPM membantu dalam pergeseran paradigma pembangunan dari pembangunan yang hanya terfokus pada ekonomi menjadi berfokus pada
manusia.
11
3. IPM berfokus pada kapabilitas yang releven, baik untuk negara maju dan
berkembang, sehingga menjadikan indeks tersebut sebagai alat yang universal.
4. IPM menstimulasi diskusi mengenai pembangunan manusia.
5. IPM memberikan motivasi bagi pemerintah untuk berkompetisi secara sehat
dengan negarawilayah lain melalui keterbandingan angka IPM. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dapat tercapai dengan
pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pembangunan dengan kepastian bahwa seluruh masyarakat penduduk bisa menikmati semua hasil pembangunan.
Dimana hal inilah yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel lainnya seperti
fertilitas, mortalitas, dan transmigrasi binaan dapat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia.
2.3 Kebijakan Kependudukan