18 6. Tertib, berurutan. Yaitu mengerjakan rukun wudu tersebut diatas secara
berurutan. Dan jika mendahulukan sebagian anggota dan mengakhirkan yang lain yang bukan menurut urutan sebagaimana yang disebutkan oleh
nash, maka batalah wudunya atau tidak sah.
22
Kecuali apabila menyelam di dalam air yang banyak, lalu berniat melakukan wudu, maka seketika itu
pula telah sempurna wudunya.
23
B. PENGERTIAN KESEHATAN
Kesehatan sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Karena itu hak kesehatan manusia termasuk dalam hak asasi yang dijamin oleh Kovenan
Internasional tentang Hak Sosial, Ekonomi dan Budaya.
24
Karena kesehatan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia agar dapat menikmati hidup dan
menjalani segala aktifitasnya. Kesehatan adalah hal yang sangat vital bagi manusia disamping kebuthan
sandang, pangan dan papan. Karena kesehatan merupakan sarana yang tepat bagi seseorang guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Apapun hal yang
tersedia dalam kehidupan kita, hanyalah sia-sia belaka jika kita tidak memiliki kesehatan. Banyak orang yang salah paham terhadap identitas Islam, kesalah
pahaman tersebut berdasarkan pada pandangan yang salah, menurut mereka seorang muslim yang baik adalah mereka yang lamban dalam berjalan,
menundukan kepala ketika berjalan dihadapan publik, tidak melakukan aktifitas olah raga. Pandangan seperti ini justru merupakan pandangan sepihak, Islam
datang untuk urusan dunia dan akhirat secara bersamaan. Islam datang untuk
22
Hamzah An-Nasrati, Syekh Abd. Hafiz Farghali, Abdul Hamir Mustafa, Silsilah Fiqh Islam ‘Ala Mazahibil Arba’ah, Mesir: Al-Maktabah al-Qayyimah, Jilid 1, h. 217
23
Muhammad Bagir al-Habsyi, Fiqih Praktis: Menurut al-Quran. as-Sunnah, Dan Pendapat Para Ulama, Bandung: Mizan, 2001, Cet. Ke-3, h. 72
24
http:www.yayasanhak.minihub.orgdireitotxt20032210_direito.html
19 kehidupan dan kematian, segala aktifitas bahkan olah raga, dan bahkan Islam
datang dengan syariat dan orientasi yang melindungi kekuatan dan kesempurnaan jasmani, tidak hanya rohani.
Para ulama Islam sepakat bahwa ajaran Islam bertujuan untuk memelihara lima hal pokok, yaitu: agama, jiwa, akal, kehormatan keturunan, dan kesehatan.
Setiap usaha yang dapat mendukung tercapainya salah satu usaha dari tujuan tersebut walaupun belum dapat ditemukan dalam al-Quran ataupun Sunnah
mendapat dukungan penuh dari ajaran Islam.
25
Banyak ungkapan yang menyatakan bahwa bersih itu sebagian dari iman, bersih itu sehat, karena dalam kebersihan terdapat keimanan, kesehatan dan
keindahan. Pengertian sebaliknya adalah bahwa orang yang tidak peduli terhadap kebersihan adalah kurang iman, kurang sehat, dan tidak tahu keindahan. Menjaga
kebersihan diri serta lingkungan berarti memelihara kesehatan diri dan bersama.
26
Banyak tuntutan al-Quran dan Sunnah Rasul tentang kebersihan dan menjaga kesehatan, tuntutan tersebut meliputi kesehatan jasmani, kesehatan
rohani, kesehatan nutrisi, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya.
27
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Muddattsir ayat 4:
Artinya: Dan Pakaianmu Bersihkanlah. Prinsip, nilai dan pengertian yang diperlihatikan oleh hadis Nabi SAW.
ialah menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar
25
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1992, cet. Ke-2, h. 286
26
Hario Tilarso dkk, Panduan Peningkatan Kesehatan Santri, Jakarta: Cv. Kutaboloh Manunggal, 2005, h. 27
27
Rifyal Ka’bah, Sakit, Obat, Kesembuhan, dan Kesehatan Dalam Islam, Jakarta: Crescent Press, 1995, h. 2
20
⌧ ⌧ ⌧
⌧
Artinya: Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, Maka Sesungguhnya azab- Ku sangat pedih.
Salah satu bentuk syukur terhadap nikmat kesehatan ini ialah dengan
senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah yang berkaitan dengan segala sebab dan akibat, dan mengikuti Nabi mengenai cara menjaga kesehatan
karena petunjuk nabi itu adalah sebaik-baiknya petunjuk dan yang paling sempurna.
28
Kesehatan merupakan kebutuhan manusia agar dapat menikmati kehidupan yang penuh dengan warna. Oleh karena itu, manusia harus dapat
menjaga kondisi tubuhnya, sebab kesehatan bukanlah hal yang datang dengan sendirinya. Dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia selain kebutuhan sandang, pangan dan papan, karena kesehatan merupakan sarana bagi manusia guna mencapai kehidupan yang bahagia baik di
dunia maupun di akhirat kelak. Meskipun segala kebutuhan hidup berlimpah, akan tetapi jika tanpa adanya kesehatan segala sesuatunya akan sia-sia belaka dan tidak
berguna bagi kehidupan. Ada beberapa definisi dan pengertian dari kesehatan, antara lain:
1. Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada tahun 1984 adalah: Sehat tidak hanya terbatas pada kondisi fisiknya saja, akan tetapi
28
Yusuf al-Qardhawi, Fiqh Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,Surabaya: Dunia Ilmu,1997, h,187
21 haruslah mengikut sertakan segenap unsur yang mendukungnya, baik fisik,
psikologi, intelektual, sosial dan spiritual agama.
29
2. Kesehatan menurut Majelis Ulama Indonesia MUI. Misalnya dalam Musyawarah Nasional Ulama Indonesia pada tahun 1983 yang
merumuskan kesehatan sebagai “kesehatan jasmani, rohani dan sosial yang dimiliki oleh manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan tuntunan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya”.
30
3. Kesehatan pada mahluk hidup adalah, dimana semua organ tubuhnya berfungsi secara harmonis, kesehatan dapat diartikan: kesempurnaan
keadaan jasmani, rohani dan kemasyarakatan.
31
Dan belum tentu manusia yang terlihat memiliki tubuh yang sehat itu memiliki keharmonisan pada
organ-organ tubuhnya. 4. Menurut Undang-undang No. 9 tentang Pokok-pokok Kesehatan, dalam
Bab I pasal 2: Yang dimaksud dengan kesehatan adalah yang meliputi kesehatan jasmani, rohani mental dan sosial, dan tidak hanya keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
32
5. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 28 tahun 1992 tentang kesehatan Bab I pasal 1 sebagai berikut: Kesehatan adalah keadaan
29
H. Dadang Hawari, al-Quran: Ilmu kedokteran jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996, h. 13
30
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, Bandung: Mizan, 1996, Cet. 1, h. 182
31
Van Hoeve, Ensiklopedia Indonesia edisi khusus, Jakarta: PT. Icktiar Baru, Jilid 3, h. 1762
32
Ihdan Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung: Citra Aditya Bakti, cet. X, h. 13
22 sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara ekonomis.
33
Selain itu terdapat pula yang disebut dengan kesehatan holistik. Pengertian holistik adalah memikirkan manusia sebagai kesatuan fungsional atau
berhubungan dengan konsep manusia sebagai kesatuan fungsional.
34
Dalam kaitannya dengan kesehatan disebut kesehatan holistik holistic health, yaitu
sistem kedokteran yang mempertimbangkan individu secara keseluruhan, tanggung jawabnya atas kesejahteraannya sendiri dan keseluruhan pengaruh
sosial, psikologis, lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, termasuk nutrisi, olahraga dan relaksasi mental.
35
Meskipun terdapat perbedaan definisi tentang kesehatan, namun jelas semua mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi
terciptanya insan yang mampu menciptakan kebahagian baik di dunia maupun di akhirat.
Pada dasarnya manusia tersusun dari dua unsur, yaitu unsur roh jiwa, psikis dan jasad fisik. Manusia dapat dikatakan hidup apabila kedua unsur
tersebut masih terintegrasi.
36
Dengan kata lain, manusia merupakan satu kesatuan antara jasmani dan rohani. Keselarasan kedua unsur tersebut melahirkan
keseimbangan atau homeostasis. Gangguan homeostasis karena berbaga sebab dapat menibmbulkan penyakit, baik penyakit fisik maupun psikis.
37
Dalam ilmu patologi ilmu penyakit dan eitiologi penyebab penyakit ada yang dinamakan
33
Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: UGM Press, 1996, cet. I, h. 4
34
Tim Penerjemah EGC, Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 26, Jakarta: 1996, h. 858
35
Tim Penerjemah EGC, Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 26, Jakarta: 1996, h. 818
36
Maftuh A., Filsafat Manusia, Bandung: CV Bintang Pelajar, h. 13
37
Meridian, Indonesian Journal of Acupunture, Vol. IV, No. 1, Surabaya: PAKSI DPD Jawa Timur, 1997, h. 69
23 somatopsikis penyakit fisik yang disebabkan oleh kejiwaan, dan ada pula
psikosomatis penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh penyakit fisik. Keduanya bisa terjadi bolak-balik karena saling mempengaruhi. Oleh karena itu, apabila
seseorang sehat fisiknya bisa mempengaruhi terhadap kesehatan rohaninya, atau seseorang yang sehat rohaninya dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya.
Demikian sebaliknya, seseorang yang sakit fisiknya dapat mempengaruhi rohaninya atau seseorang yang sakit rohaninya akan mempengaruhi kesehatan
fisiknya.
38
Prinsip-prinsip pendidikan di bidang kesehatan tidak pernah lebih dibutuhkan daripada sekarang. Tanpa mengabaikan kemajuan yang luar biasa
dalam banyak hal yang berkaitan dengan kenyamanan dan kemudahan hidup, bahkan untuk masalah-masalah sanitasi dan pengobatan penyakit, penurunan
kekuatan fisik dan kekuatan daya tahan yang mengkhawatirkan. Ini menuntut perhatian semua orang yang memiliki kepedulian kepada sesama manusia.
Peradaban yang telah dibangun oleh manusia telah mendorong kejahatan merusak prinsip-prinsip hidup. Kebanyakan dari kita hanya peduli dengan
penampilan luarnya saja, tanpa mempedulikan kesehatan tubuh kita. Tujuh dari sepuluh penyakit adalah pengaruh dari pola hidup yang salah. Segala sesuatu yang
kita lakukan, atau memilih untuk tidak melakukan, entah akan membawa kita kepada kesehatan atau penyakit. Dan apa yang membuat lebih buruk, adalah
bahwa ketika kita sadar bahwa kita sakit, sebagian dari kita tidak akan repot-repot mencari penyebab dari penyakit yang kita derita. Kecemasan utama kita adalah
untuk membebaskan diri dari rasa sakit dan ketidaknyamanan. Jadi, kita pergi ke
38
Oan Hasanuddin, Mukjizat Berwudhu, Jakarta: Qultum Media, 2007, h. 62
24 dokter untuk beberapa pil untuk melawan hasil dari kelakuan buruk yang kita
perbuat, dengan sedikit atau tanpa berpikir untuk membuat perubahan dalam kebiasaan yang tidak sehat. Satu-satunya harapan untuk hal yang lebih baik adalah
membiasakan diri kita hidup dengan prinsip-prinsip kesehatan. Kita harus menyadari bahwa kekuasaan restoratif di alam. Penyakit adalah upaya alam untuk
membebaskan sistem dari kondisi yang merupakan hasil dari sebuah pelanggaran terhadap hukum kesehatan.
Dalam kasus penyakit, penyebabnya harus dipastikan. Kondisi tidak sehat harus diubah, kebiasaan yang salah dikoreksi. Kemudian alam dengan usahanya
membantu untuk mengusir kotoran dan mengembalikan kondisi tubuh kita. Ada delapan prinsip untuk mendapatkan kesehatan yang baik, prinsip-prinsip alam
murni yang ditemukan pada udara, sinar matahari, kesederhanaan, istirahat, olahraga, gizi yang cukup dan penggunaan air yang baik. Kita semua harus
memiliki pengetahuan tentang alam, pemulihan kondisi tubuh dan bagaimana menerapkannya. Pada umumnya terlalu sedikit dari kita yang sadar untuk menjaga
kesehatan. Pada kenyataannya hal ini jauh lebih baik dari pada kita berusaha mengobatinya ketika sudah menderita suatu penyakit. Hal ini adalah suatu
keharusan bagi setiap orang, demi dirinya dan demi hidup orang disekitarnya. Mereka harus memahami fungsi dari berbagai organ dan ketergantungan satu
sama lain untuk menjaga kesehatannya. Mereka harus mempelajari pengaruh pikiran terhadap tubuh, dan tubuh atas pikiran, dan dengan hukum hidup mereka
diatur.
39
39
http:translate.google.co.idtranslate?hl=idsl=enu=http:www.lightministries.comid189.htmei=U6- aSqq9E9jIkAXflLSrAgsa=Xoi=translateresnum=2ct=resultprev=search3Fq3Dhealth2Bprinciple26hl3
Did26sa3DG
25 Islam pun mengajarkan ummatnya untuk menjaga individu dan
masyarakat terhadap normalitas kesehatannya dan terhindar dari berbagai penyakit sebelum dihinggapi atau upaya preventif meluasnya wabah penyakit
menular. Disamping itu untuk memperpanjang umur manusia dengan meningkatkan aspek-aspek kehidupan serta mencegah sebab-sebab terjadinya
ketegangan syaraf. Berikut adalah hal-hal pokok yang terkandung dalam syariat Islam tentang kesehatan
40
: 1. Sanitation and Personal Hygiene Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan
Perorangan Yang meliputi kebersihan badan, tangan, gigi, kuku dan rambut.
Demikian juga kebersihan lingkungan, jalan, rumah, tata kota, saluran irigasi, sumur serta tebing-tebingnya.
2. Epidemiologi Preventif Penyakit Menular Melalui karantina, preventif kesehatan, tidak memasuki suatu
daerah yang terjangkit wabah penyakit, tidak lari dari tempat tersebut, mencuci tangan sebelum menjenguk dan sesudahnya, berobat ke dokter
dan mengikuti semua petunjuk preventif dan terapinya.
3. Memerangi Binatang Melata, Serangga dan Hewan yang Menularkan Penyakit
Oleh karena itu diperintahkan untuk membunuh tikus, kalajengking dan musang serta membunuh serangga yang berbahaya seperti catak, kutu,
lalat dan makruh untuk memelihara anjing di dalam rumah, menajiskan air liurnya, diperintahkan membunuh anjing liar dan gila. Sedangkan babi
secara mutlak dimasukan sebagai binatang yang haram.
4. Nutrion Kesehatan Makanan Masalah ini terbagi kepada tiga bagian, yaitu:
a. Menu makanan yang berfaedah terhadap kesehatan jasmani, seperti tumbuh-tumbuhan, daging binatang darat, daging binatang laut,
serta segala sesuatu yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang bergizi.
b. Tata makanan. Islam melarang berlebihan dalam makan, makan bukan karena lapar hingga kekenyangan, diet ketika sakit,
memerintahkan berpuasa agar usus dan perut besarnya dapat beristirahat dan tidak berbuka dengan berlebih-lebihan dan
melampaui batas.
c. Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan, seperti bangkai, darah dan daging babi.
40
Ahamad Syauqi al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 5-8
26 5. Sex Hygiene Kesehatan Seks
Yakni meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seks, embrio dan perkembangannya, pendidikan seks, cara memilih iseri bahkan program
pendidikan tentang hubungan seks yang aman. Demikian juga tentang kebersihan seks, seperti mandi setelah bersetubuh, istinja setelah buang
air, tidak menggauki isteri ketika haid, diharamkan zina, homo seks atau onani. Diperbolehkan talak dan poligami dalam perspektif kesehatan bagi
yang mampu.
6. Mental and Psychic Hygiene Kesehatan Mental dan Jasmani Yakni ajaran-ajaran untuk mencegah sebab terjadinya stres. Untuk
itu Islam mengajarkan percaya kepada Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai penyakit yang kritis, tidak putus asa atau bahkan
bunuh diri, kehilangan kepercayaan atau zalim. Saling tolong-menolong, saling kasih-mengasihi untuk meringankan beban hidup. Islam melarang
segala sesuatu yang dapat merusak tatanan hidup masyarakat seperti judi, riba dan yang menimbulkan keributan. Islam juga melarang senua benda
yang dapat menghilangkan kesadaran dan melemahkan intuisi seperti khamar, tipsi dan lain-lain
7. Body Built Bina Raga Islam mendorong kita untuk memiliki keterampilan dan olahraga,
seperti menunggang kuda, renang, memanah, gulat dan perlombaan dengan segala macam olahraga yang bermanfaat. Sebaliknya Islam
melarang fitness, shrivel dan indolence.
8. Occupational Medicine Kesehatan Kerja Yakni jaminan untuk menjaga upah pekerja, petani atau pembantu
rumah tangga, menjaga buruh dari hal-hal yang membahayakan dalam bekerja, mengganti kerugian terhadap musibah kecelakaan kerja,
termasuk proses pengobatan, penyembuhan, tempat tinggal yang sehat, batas jam kerja, uang lembur pada setiap penambahan jam kerja dan
memberikan upah sebelum kering keringatnya.
9. Geriatris Memelihara Manula Geriatris merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran modern.
Kedokteran Islam sebenarnya yang pertama kali mempromosikannya. Banyak ayat-ayat Quran dan hadis yang memerintahkan agar memelihara
ayah, ibu, nenek, kakek dan orang yang telah lanjut usianya, menghormati kekurangannya, sabar terhadap mereka terlebih jika dalam keadaan sakit.
Orang pertama yang menulis masalah ini adalah Ibnu Sina dalam karyanya “Al Qanun” di bawah sub bab “Thibul Musinin was Syuyukh”
Pemeliharaan Orang-orang Manula dan Orang Jompo.
10. Maternal and Child Health Kesehatan Ibu dan Anak Yang dikehendaki dalam Maternal and Child Health adalah
pemeliharaan kesehatan ibu secara umum, ibu yang sedang hamil atau ibu yang sedang menyusui khususnya, tidak membenaninya dengan tugas-
tugas yang berat sebagaimana laki-laki. Islam menganggap bahwa menyusui anak merupakan suatu perjuangan, sama halnya dengan jihad
kaum pria, sedangkan mati ketika menyusui anak sama dengan mati syahid di medan pertempuran. Demi kesehatan anak dan untuk menjarangkan
kelahiran, biasanya menyusui dilakukan sepanjang dua tahun penuh.
27 11. Peraturan-Peraturan Untuk Melayani Kesehatan dan Dispensasi
Pelayanan Islam adalah agama pertama yang memerintahkan agar tidak
menyerahkan perawatan kesehatannya kecuali kepada yang ahli professional. Barang siapa yang merawat kesehatan sedang itu bukan
ahlinya tidak menguasai ilmunya maka ia disalhakan dan harus bertanggung jawab terhadap kesalahannya. Islam menghendaki keahlian,
mendorong untuk mengutamakan ilmu medis, pengobatan dan dokter, serta tidak membatasi dengan doa dan mantera untuk menyembuhkan
penyakit.
12. Metode Teologis Untuk Menciptakan Masyarakat Yang Sehat Islam adalah agama pertama yang menciptakan dan yang pertama
pula menggunakan metode ini, tetapi kemudian diambil alih oleh masyarakat Cina dan dianggap khazanah budayanya. Dengan metode ini
Cina berhasil menjadi negara pertama dalam kemajuan kebersihan dan kesehatan di dunia. Ini merupakan metode yang menghubungkan antara
pendidikan kesehatan dengan akidah umat, memanfaatkan pengaruh akidah dan ketaatan seseorang serta mengharap pengorbanan mereka
untuk tetap konsisten mengikuti perintah kesehatan.
BAB III FUNGSI AIR DALAM WUDU