Air Sebagai Sarana Berwudu

BAB III FUNGSI AIR DALAM WUDU

A. Air Sebagai Sarana Berwudu

Dalam bahasa Arab “air” berpadanan dengan “ma” ٌءﺎَﻣ , dan dalam bentuk jamaknya “miyah” dan “amwah”. Dalam kitab Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Quran, kata ma disebut sebanyak 63 kali yang tersebar dalam 60 ayat. 1 Kata ini termasuk lafal yang mempunyai lebih dari satu makna lafaz musytarak, maka dalam al-Quran pun lafal ini digunakan untuk menunjukan berbagai macam makna. Diantaranya kata ma digunakan untuk sperma laki-laki, seperti pada surat al-Thariq ayat 5-7, dan untuk zat nuklir atau semacamnya, seperti pada surat al- Kahfi ayat 29. bagaimanapun juga kata ma ٌءﺎَﻣ pada umumnya digunakan dalam al-Quran untuk berupa zat cair yang dikenal, baik air yang berada di langit berupa hujan, ataupun yang berada di bumi. 2 Kehidupan di dunia ini tidak akan terjadi tanpa eksistensi air yang merupakan salah satu rahasia dan unsur utama asal mula pembentukan makhluk hidup. Pentingnya air bagi manusia, dapat dilihat pada konsep terbentuknya manusia, telur yang dibuahi 96-nya adalah air. Setelah lahir, 80 tubuh seorang bayi adalah air. Semakin tumbuh manusia berkembang, persentase air berkurang dan menetap hingga batas 70 ketika manusia mencapai usia dewasa. 3 Selain itu, bumi sebagai planet yang paling kaya akan air sejauh yang dikenal oleh ummat manusia. Sebab sekitar 71 permukaan bumi ini dipenuhi air, 1 Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi, al-Mu’jam Mufahras li Alfaz al-Quran, kairo: dar al- hadis, 2001, h. 779 2 Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, Tema-Tema Pokok Al-Quran, Jakarta: Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta, 1998, h.130 3 Masaru Emoto, The True Power of Water, Bandung: MQ Publishing, 2006, h. 7 28 29 dengan ukuran sekitar 510 juta Km 2 , dengan rincian 97,6 pada lautan dan samudra yang diperkirakan berukuran 1375 juta Km 3 air asin, semuanya menutup permukaan bumi seluas 392 Km 2 . 1,9 dalam bentuk gumpalan es dan salju yang terletak di dua kutub dan di puncak gunung yang berukuran 28 juta Km 3 , dan tebal yang mencapai 4 Km di Kutub Selatan dan 3,8 Km di Kutub Utara. 0,48 air tersimpan di bawah permukaan tanah berukuran 6,72 juta Km 2 . 0.01 air yang memenuhi sungai, saluran air dan danau. 0,0099 melembabkan tanah. 0,0001 melembabkan udara. 4 Bumi juga menerima limpahan air hujan dari langit yang setiap tahunnya sebanyak 380.000 3 , 284.000 3 terbuang di lautan samudra, dan 69.000 3 di daratan. 5 Menurut teori yang pertama kali diajukan oleh Luis Frank dari Ohio State University, dan dikukuhkan oleh Nasa serta University of Hawaii, air tiba di bumi setelah berkelana melalui luar angkasa. Dalam setiap menit dalam sehari, sekitar dua belas komet–beberapa diantaranya beratnya mencapai 100 ton, jatuh ke bumi. Komponen utama komet-komet ini adalah es. Ketika mencapai atmosfir, es-es ini membentuk awan dan akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan untuk mengisi lautan. 6 Ilmu biokimia menyimpulkan, bahwa unsur air harus selalu ada pada setiap proses interaksi dan peralihan dalam tiap tubuh makhluk hidup, baik sebagai mediator, faktor pendukung, faktor internal interaksi, atau sebagai hasil dari interaksi. Selain itu, dalam fisiologi dikatakan bahwa air berperan besar 4 Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air, Jakarta: Qultum Media, 2007, h. 16-17 5 Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air, Jakarta: Qultum Media, 2007, h. xii 6 Masaru Emoto, The Secret Life of Water, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 54 30 dalam menggerakkan fungsi-fungsi anggota tubuh agar dapat bekerja selaras dalam dinamika hidup. 7 Rasulullah SAW diutus dengan membawa ajaran kepada manusia untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Kesucian di sini meliputi kesucian hati dan anggota tubuh lainnya. Islam menaruh perhatian besar terhadap kebersihan dan hal-hal yang berkaitan dengan bersuci. Perhatian khusus yang sangat besar itu meliputi kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, makanan dan minuman, tempat tinggal, tempat ibadah, dan lingkungan sekitar kita. Islam adalah agama yang agung dan sangat memperhatikan kebersihan umatnya. Petunjuk tentang kebersihan telah menjadi ajaran dan syarat utama yang harus dilakukan untuk menegakan akidah. Terlebih ketika kita akan melakukan suatu ibadah, wajib hukumnya seperti apa yang telah tertera pada ayat diatas. Hakikat pengertiannya adalah penggunaan alat yang mensucikan yaitu air atau tanah sesuai dengan yang disyari’atkan oleh agama dalam menghilangkan najis atau hadas, kemudian karena air adalah zat yang diperintahkan untuk dipergunakan sebagai alat bersuci, mengingat air dapat mensucikan hingga ke dasarnya. 8 Mengenai keutamaan air wudu itu banyak sekali. Diantaranya hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Malik: apa bila seorang hamba yang muslim atau mu’min mengambil air wudu, di saat dia mencuci mukanya, keluarlah dari mukanya itu setiap dosa yang dipandang oleh kedua matanya bersamaan dengan tetesan air yang terakhir; apabila dia mencuci kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu setiap dosa yang dilakukan oleh kedua 7 Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air, Jakarta: Qultum Media, 2007, h. xi 8 Abubakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam, Surabaya: al ikhlas, h.19 31 tangannya itu bersamaan dengan tetesan air yang terakhir; apabila dia mencuci kedua kakinya, maka keluarlah setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan tetesan air terakhirnya itu sehingga keluar semua sisa dosa-dosanya itu. 9 Keutamaan air wudu tidak hanya pada hadis tersebut, penelitian yang dilakukan seorang peneliti yang berasal dari Jepang Masaru Emoto telah berhasil melakukan peneliatian pada air yang jika kita mengucapkan kata-kata yang baik maka baik pula air tersebut, begitupun sebaliknya, jika kita mengucapkan kata- kata yang buruk, maka buruk pula air tersebut. Selama proses pengambilan sample dan gambar beberapa jenis air, akhirnya saya sampai pada sebuah hipotesis: “air dapat menyusun krtistal dalam bentuk yang berbeda-beda bergantung informasi yang diterimanya.” 10 Jika air mengumpulkan informasi dan kristalnya merefleksikan huruf-huruf yang ada pada informasi tersebut, berarti kualitas air berubah tergantung dengan informasi yang diperolehnya. Dengan kata lain, informasi yang kita berikan ke air akan mengubah kualitas air. 11 Itulah alasan mengapa air dijadikan sarana untuk berwudu, selain karena mampu membantu kita dalam membersihkan anggota tubuh kita, ternyata air juga dapat menerima informasi dari apa yang kita lafadzkan ketika berhadapan dengan air tersebut. Sungguh jika seluruh air di dunia ini dijadikan tinta, tidak akan cukup untuk untuk menuliskan ilmu Allah, juga tidak akan pernah selesai menuliskan nikmat yang diberikan-Nya kepada manusia. Manusia hidup telah berabad-abad 9 Abubakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam, Surabaya: Al Ikhlas, h. 96 10 Masaru Emoto, The True Power of Water, Bandung: MQ Publishing, 2006, h. 13 11 Masaru Emoto, The True Power of Water, Bandung: MQ Publishing, 2006, h. 14 32 lamanya, berganti generasi dan berganti zaman. Penemuan baru akan hakikat ilmu pun sungguh mencengangkan.

B. Ketentuan Air Dalam Berwudu