Islamic Center. Islmic Center pernah menaruh iklannya kepada salah satu media online terbesar di Indonesia tidak disebutkan nama medianya yang telah membayar
iklannya sebesar 100 Juta Rupiah tetapi tidak ada dampak di tengah masyarakat sama sekali.
3. Kompetisi Pasar
Unsur kompetesi anatar media ternyata juga berdampak pada pemberitaan di Republika. Misalnya pada waktu itu berita mengenai mantan Direktur Eksekutif
IMF Sri Mulyani berkunjung ke Istana Negara bertemu dengan Presiden SBY, hampir setiap media ramai-ramai meliputnya, bahkan ada beberapa media cetak yang
memuat berita ini menjadi berita utama, seperti media cetak Rakyat Merdeka dan Seputar Indonesia yang menjadikan berita Sri Mulyani ini menjadi Headline.
Sedangkan media cetak Republika yang merupakan koran nasional yang dilahirkan pada 4 januari 1993 ini memiliki headline yang berbeda. Pada waktu itu
Republika memuat berita yang dijadikan headline adalah berita mengenai 3 Mubalig Pahlawan Nasional H. Abdul Malik Karim Amrullah, KH. Idham Chalid, dan
Sjafruddin Prawiranegara yang pada hari selasa 8 November 2011 diberikan tanda gelar pahlawan indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dewakili
oleh ahli waris di istana Negara. Dalam kategori program berita media cetak, Republika unggul dengan
ideologi keislamannya, yang sangat mengedepankan kepentingan Agama Islam. Kemudian Republika juga harus bersaing dengan media televisi, radio dan online
yang bisa menyiarkan beritanya secara live. Republika mendapatkan berita tidak hanya berdasarkan informasi di lapangan saja, tetapi Republika terus menggali
informasi di lapangan dengan lebih dalam lagi dan kuat dengan nara sumber lainnya.
Apabila berita hanya didapat berdasarkan informasi di lapangan, hal itu dapat menyebabkan kalah persaingan dengan media tv, radio, dan
online yang
bisa live.
Sedangkan koran
atau majalah
mempublikasikan berita pada esok hari atau bahkan seminggu atau sebulan kemudian. Jika media cetak mempublikasikan berita yang
sama seperti yang sudah lebih dulu dipublikasikan oleh media lain, berita yang sudah terpilih menjadi berita yang tidak aktual lagi atau
ketinggalan. Sehingga diperlukan berita yang informasinya lebih kuat dan mendalam dan berita headline memang sudah ditentukan dari
awal.”
66
4. Masalah Hukum
Masalah hukum yang terkait dengan berita pernah dialami Republika bahkan hingga dibawa ke pengadilan oleh pihak-pihak yang merasa ada yang dirugikan oleh
pemberitaan Republika, yang istilah pada umumnya disebut asomasi. Namun, dalam beberapa kali persidangan, terbukti bahwa apa yang disampaikan memang benar
adanya sesuai dengan rekaman yang dimiliki reporter di lapangan. Di antaranya melibatkan instansi pemerintahan maupun kelompok swasta.
Baru-baru ini, Republika pernah dilaporkan ke dewan pers soal keabsahan sebuah foto yang dimuat di Republika oleh salah satu lembaga fund raising
pengumpulan dana. Pihak tersebut mengajak wartawan Republika ke luar negeri untuk memberikan bantuan ke Muslim Rohingya di Myanmar. Wartawan Republika
membawa kamera, dan meminta masyarakat Rohingnya untuk memotret dirinya bersama-sama dengan salah satu pimpinan dari fund raising itu, yang juga diikuti
sebagian warga Rohingya. Karena foto itu diambil oleh warga Rohingya dengan menggunakan kamera dari Wartawan Republika, lembaga fund raising itu meminta
foto dokumentasi tersebut. Republika pun memberikannya. Lalu, oleh Republika
66
Wawancara melalui Email denga Syahruddin El-Fikri Wakil Redaktur di Republika, pada Jumat, 18 Januari 2013 pukul 14:41 WIB.