Karya-karya KH. Hasyim Biografi Pengarang

30 30 Pendiri Pesantren Sukorejo Situbondo, Kiai Abbas Pendiri Pesantren Buntet Corebon, Kiai Bisri Syansuri pendiri Pesatren Libroyo Kediri, 45 dan masih banyak lagi alumni Tebuireng, sehingga Pesantren Tebuireng merupakan kiblat dari Peantren-Pesantren di Jawa maupun di seluruh pelosok tanah air ini, dan Kiai Hasyim banyak dikenal dengan sebutan Bapak Kaum Santri.

4. Karya-karya KH. Hasyim

KH. Hasyim adalah penulis yang produktif, memiliki banyak kumpulan karya tulis mengenai ilmu agama seperti: Sufisme, Teologi, dan Fiqh. Akan tetapi, lebih banyak berbahasa Arab atau Jawa dengan huruf Arab jawa pegon dan beberapa pidato yang dipublikasikan di surat kabar dalam bahasa Melayu yang menjadi bahsa masyarakat Indonesia Lingua Franca, selain itu juga pidato- pidato beliau mengenai masalah-masalah politik, social seperti: al-Mawâ`izh, yang kemudian diterjemahkan oleh kalangan modernis yaitu: Hamka Al- Mawâ`izj Sjaich Hasyim Asj`ari, dan Abdul Munir Mulkhan Pesan-pesan Dua Pemimpin Besar Islam Indonesia, Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim, dan seseorang Tradisionalis H.A. Abdul Chamid Empat Puluh Hadits Nabawi, dan beberapa majalah-majalah yang diterbitkan oleh Soeara Nahdlatul Ulama surat kabar resmi NU, dan MIAI; Soeara Moeslimin Indonesia yang diterbitkan oleh Masyumi. 46 Adapun Karya-karya Kiai Hasyim yang behasil didokumentasikan, terutama oleh cucunya almarhum Isham Hadziq, adalah sebagai berikut: 45 Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h 33-34. 46 Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h 43. 31 31 1. Al-Tibyân fi al-Nahy`an Muqâtha`at al-Arhâm Wa al-Aqârib wa al- Ikhwân. Kitab ini selesai ditulis pada hari senin, 20 Syawal 1260 H, di terbitkan oleh Maktabah al-Turats al-Islam, Pesantren Tebuireng. Secara umum buku ini berisi pentingnya membangun persaudaaan di tengah perbedaan serta bahaya memutuskan tali persaudaraan. 2. Adab al-`Alim Wa al-Muata`alim fima yahtaj ilaih al-muta`alim fi Ahwal ta`alum wa ma yatawaqaf `alaih al-mu`allim fi maqâmât ta`limihi Etika proses belajar mengajar. Literature ini merupakan karya yang dijadikan fokus kajian buku ini. 3. Al-Tanbihât al-Wâjibâti li man Yasna` al-Mawlidin al-Munkarât Nasihat penting bagi orang yang Merayakan kelahiran Nabi Muhammad dengan menjalankan Hal-hal yang dilarang oleh Agama 47 . 4. Al-Risâlah Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ`ah, sharh fi Hadîts al mawtâ wa Syurûth al-Sâ`ah ma bayân mafhum al-Sunnah wa al-Bid`ah Kitab lengkap, membicarakan berbagai topik seperti kematian dan hari kebangkitan, arti Sunnah dan bid`ah. 48 5. Ziyâdat Ta`lîqât `alâ Mandzûmah al-Syaikh `Abd Allâh b. Yasin al- Fusuruwanî Catatan tambahan mengenai Syair Syaikh `Abd Allah b Yasin Pesuruan, berisi bantahan KH. Kiai Hasyim terhadap kritik Syaikh 47 Kitab ini ditulis sebagai reaksi keras KH. Hasyim As`ari atas praktek peringatan maulid Nabi Muhammad yang menyimpang dari tuntutan syariah. Diceritakan bahwa ketika itu, di pedalaman Jawa dijumpai pelaksnaan perayaan maulid dengan mengetangahkan berbagai pertunjukan yang didalamnya menyiratkan unsur-unsur maksiat, misalnya pagelaran musik dengan pakaian yang seronok, laki dan perempuan yang bukan muhrim, serta pertandingan tinju dan pencak silat yang itu tak jarang dijadikan sebagai ajang persssjudian. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 33-34. 48 Buku ini tampaknya mengelaborasi tentang persoalan-persoalan kematian yang merupakan sesuatu yang pasti dialami oleh setiap orang, tanda-tanda hari kiamat sebagai hari akhir dari kehidupan dunia, yang kemudian ditambahkan dengan penjelasan mengenai sunnah dan bid`ah, sebuah terminologi yang saling bersebarangan dalam hari kebiasaan Nabi atau tidak Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 35-36. 32 32 `Abd Allah b Yasin Pasuruan terhadap Nahdlatul Ulama yang merupakan wadah cendekiawan-muslim ulama dalam mengapresiasikan persoalan sosial keagamaan. 6. Muqaddimah Al-Qânûn al-Asâsî li Jam`iyat Nahdat al-Ulama` Aturan dasar perkumpulan Nahdlatul Ulama membicarakan prinsip-prinsip utama Organisasi NU. 7. Al-Mawâa`izh. Karangan ini berisi nasihat bagaimana menyelesaikan masalah yangmuncul ditengah umat akibat hilangnya kebersamaan dalam membangun pemberdayaan. Karangan ini pernah disiarkan dalam Kongres XI Nahdlatul Ulama pada 1935, yang bertepatan di Bandung. Karya ini juga diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam majalah Panji Masyarakat Nomor 5 tanggal 15 Agustus 1959. 49 8. Al-Nûr al-Mubîn fi Mahabbati Sayyid al-Mursalîn, bain fihi ma`na al- Mahabbah Lirusul Allah ma wa Yata`allaq Biha Man Ittba`iha wa Ihya al- Sunnatih Cahaya terang tentang cinta pada Rasul menjelaskan arti cinta pada Rasul. 50 9. Al-Dzurrah al-muntasyirah fi al-Masai al-Tis`u `Asyrat, Sarh fiha Masalat al-Thariqah wa al-Wilayah wa Ma Yata`allaq Bihima min al-Umur al- 49 . Zuhairi Misrawi. Hadratussyaikh HASYIM ASY`ARI modern, keutamaan, dan kebangsaan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010h.97. 50 Dalam karya ini, KH. Hasyim Asy`ari menjelaskan makna iman kepada Rasulallah dengan segala konsekwensinya, seperti keharusan mencintai Nabi, keluarga, dan para sahabat serta mematuhi ajaran dan menjalankan sunnah Nabi. Selain itu, KH. Hasyim Asy`ari juga mencoba memotret pernik-pernik kehidupan Rasulallah, termasuk kehidupan rumah tangganya agar dapat dijadikan teladan yang baik Uswan hasannah oleh umatnya. Dituturkan juga keutamaan membaca shalawat Nabi dan berziarah kemakamnya di Madinah. Menurut KH. Hasyim Asy`ari kedua hal tersebut merupakan bukti konkret atas kecintaan seseorang terhadap Nabi Muhammad. Dalam bagian akhir kitab ini dijelaskan bahwa hubungan batin dengan Nabi tidak hanya dapat dilakukan oleh para sahabat yang masa denganya, tetapi juga bisa dilakukan oleh umat yang datang kemudian, misalnya dengan tawassul, tasyaffu`, dan Istighatsah. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 36-37. 33 33 Muhimmah li Ahl al-TariqahMutiara-mutiara mengenai Sembilan belas masalah thariqah. 51 10. Mengenai tasawuf: al-Risalah al-Tauhidiyah, wahya risalah saghirat fi bâyan `aqidah ahl al-sunnah wa al-jama`ahCatatan-catatan tentang Theologi tentang ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah. 11. Risâlah fi Ta`kîd al-Akhdzi bi Madzhab al A`immah al-Arba`ah. Karangan ini berisi pentingnya berpedoman kepada empat imam mazhab, yaitu Imam Syafii, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad bin Hambal. 12. Arba`îna Hadîtsan Tata`allaqu bi Mabâdi` Jam`iyyat Nahdlatul Ulamâ. Karya ini berisi 40 hadis yang mesti dipedomani oleh Nahdlatul Ulama. Hadis-hadis itu berisi pesan untuk meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan dalam hidup, yang harus menjadi fondasi kuat bagi setiap umat dalam mengarungi kehidupan yang begitu sarat tangtangan. 13. Dhaw`il Misbâh fi Bayân Ahkâm al-Nikâh. Kitab ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan, mulai dari aspek hukum, syarat, rukun, hingga hak-hak dalam pernikahan. 14. Al-Risâlah fi `al-`Aqâid. Kitab ini ditulis dalam bahasa jawa, berisis masalah-masalah yang berkaitan dengan tauhid. 52 Selain ke- 14 karya diatas, ada sejumlah karya yang masih dalam bentuk manuskrip dan belum diterbitkan. Karya-karya tersebut antara lain Hâsyiyât `alâ Fath al-Rahmân bi Syarh Risâlât al-Walî Ruslân li Syaikh al-Islâm Zakariyyâ al-Anshârî, al-Risâlat al-Tawhîdiyyah, al-Qalâid fi Bayân ma 51 karya ini membahas sejumlah maslah yang berkaitan erat dengan tasawuf, dalam hal ini thariqat-thariqat. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 38. 52 . Zuhairi Misrawi. Hadratussyaikh HASYIM ASY`ARI.. h. 98 34 34 Yajib min al-Aqâ`id, al-Risâlat al-Jamâ`ah, Tamyûz al-Haqq min al-Bâthil, al-Jasus fi Ahkâm al-Nuqûs, dan Manâsik Sughrâ.

B. Tinjaun Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah