D.I Ansusa Putra
C. 2. Pengaruh Budaya Pra-Islam terhadap Kata-kata Sajak al-Rah}man
Berikut ini beberapa kata dalam sajak al-Rah}man yang memproyeksikan kultur bangsa Arab pra-Islam:
1 Al-Rah}man, kata al-Rah}man bukan kata asing bagi bangsa Arab pra-Islam. Kata ini sudah dikenal sejak zaman pra-Islam. Kata al-
Rah}man sendiri sudah pernah ditulis pada tulisan Abrahah 532-543 M tentang hancurnya bendungan Ma’rib
66
. Bagi orang Arab pra-Islam, al- Rah}man digambarkan sebagai dewa mengurusi untung dan rugi dalam
perdagangan
67
. Namun, setelah Islam datang –khususnya turunnya surat al-Rah{man ini- kata al-Rah}man ditransformsikan dan digambarkan
dengan sifat ketuhanan yang lebih luas daripada pemahaman terdahulu. Al-Rah}man digambarkan sebagai sifat Allah yang telah
memberikan keistimewaan-keistimewaan kepada manusia dan jin, serta perangkat-perangkatnya. Allah menciptakan manusia lalu mengajarkan
kepada mereka al-bayan seperangkat panca indra untuk mengokohkan
aksiologi penciptaannya. Dia menciptakan bumi yang dipenuhi buah- buahan untuk manusia ayat ke-12. Surat al-Rah}man ini juga
memberikan gambaran rahmat Allah tentang surga dan neraka. Surga dan neraka juga merupakan manifestasi karunia Allah untuk
membimbing manusia agar selalu berada di jalan yang benar.
Begitulah kata al-Rah}man ini digunakan al-Qur’an untuk
mentransformasi makna sempit yang sebelumnya dikenal oleh bangsa Arab pra-Islam, berubah menjadi al-Rah}man yang bersifat universal
bernuansa monoteisme kental yang di bawa Islam.
2 Jahannam, juga telah dikenal pada masa pra-Islam. Kata ini diambil dari orang-orang Yahudi. Kata ini mencerminkan pengaruh
bahasa Ibrani ke dalam kosakata bahasa Arab
68
. Keberadaan orang-orang Yahudi di wilayah Hijaz. Bahkan sebelum agama Kristen dikenal
66
Tulisan ini dimulai dengan kata-kata berikut: “Dengan kekuatan, kemuliaan dan kasih sayang Yang Maha Pemurah Rah}man dan penyelamat serta roh kudus”.
Kata ini dipinjam dari nama salah satu dewa tertua di Arab selatan. Gandengan kata al- Rah}im juga muncul sebagai nama dewa dalam tulisan pra-Islam dan tulisan orang-
orang Saba’. Phillip K. Hitti, History of The Arabs, 132
67
Hal ini dapat ditelusuri dari perpindahan kata ini dari Yaman ke Negeri Hijaz; yaitu Mekah. Ini merupakan jalur pedagangan pada musim dingin, melalui jalur
ini pula kata al-Rah}man diadopsi oleh bangsa Arab Mekah. Arthur Jeffery, The Foreign
Vocabulary of the Qur’an Leiden: Koninklijke Brill: 138, 112-115.
68
Lihat Al-Suyut}i mengutip pada bab ke38 berbagai kosakata asing dalam al- Qur’an, al-Suyut}i,
al-Itsqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Kairo, 1925, 135-141.
Analisa Persajakan: Aspek Sintaksis dan Semantik
menyeluruh di daratan Arab, pengenalan terhadap konsep mototeisme telah dibawa oleh berbagai koloni Yahudi yang telah menetap di daerah
Hijaz ini.
Dalam surat al-Rah}man kata jahannam tetap digunakan sesuai
dengan makna yang sudah dikenal bangsa Arab pra-Islam, yaitu bermakna neraka bagi mereka yang
mujrim berbuat dosa. Menarik untuk diamati, kata
jahannam ini tidak mengalami transformasi makna setelah maupun sebelum surat ini turun. Karena,
jahannam ini –yang berasal dari agama monoteisme juga- mempunyai kesamaan konsep
dengan nilai monoteisme yang dibawa Islam. 3 Kata berikutnya adalah kata-kata yang bersangkutan dengan
buah-buahan, pepohonan, dan kata-kata lain yang digunakan surat al- Rah}man untuk mendiskripsikan bentuk nyata surga. Kawasan Hijaz
terdiri atas gurun pasir dan padang tandus. Padang-padang tandus itu merupakan daratan luas di antara perbukitan yang tertutup pasir.
Sedangkan dari sisi kondisi cuaca, daerah Hijaz merupakan satu wilayah terkering dan terpanas. Musim kering yang berlansung selama tiga tahun
atau lebih merupakan hal yang lumrah.
Dengan adanya deskripsi kondisi daerah Arab tersebut dapat diyakini bahwa gambaran nikmat-nikmat Allah yang disebutkan dalam
surat al-Rah}man sebagai daya tarik yang sangat memukau bagi bangsa Arab. Bangsa Arab sangat menyukai pepohonan, kesuburan, dan hujan
69
.
C. 3. Identifikasi antara Sajak al-Rah}man dalam Style Sastra Pra-Islam