Analisa Persajakan: Aspek Sintaksis dan Semantik
hal ini dapat ditelusuri melalui kata-kata yang digunakan serta style-nya
yang berirama. Surat al-Rah}man merupakan proyeksi kultur dan sosial penduduk Mekah yang kemudian ditransformasikan sesuai dengan nilai-
nilai monoteisme yang diusung Islam.
C. 1. Musikalitas Sajak dan Hubungannya dengan Budaya Arab Pra- Islam
Musikalitas verbal menjadi karakteristik kebudayaan Arab pra- Islam bahkan hingga kini slogan itu masih berlaku. Tidak ada satupun
bangsa di dunia ini yang menunjukkan apresiasi yang sedemikian besar terhadap ungkapan bernuansa puitis dan sangat tersentuh oleh kata-kata,
baik lisan maupun tulisan selain bahasa Arab. Seperti yang telah menjadi ciri khas rumpun Semit, orang-orang Arab tidak menciptakan
dan mengembangkan sendiri sebuah bentuk kesenian besar. Watak seni mereka dituangkan ke dalamm satu media: ungkapan
64
. Berdasarkan struktur bahasa yang unik, bahasa Arab memiliki
ungkapan kalimat yang padat, efektif dan singkat. Al-Qur’an memanfaatkan efektifitas daya musikalitas verbal dan watak psikologis
penutur yang dimiliki oleh bangsa Arab pra-Islam ini.
Memaksimalkan permainan kata-kata untuk membentuk dimensi musikalitas mempunyai posisi yang tinggi dalam kebudayaan Arab. Jika
bangsa Yunani mengekspresikan nilai-nilai estetika mereka melalui seni pahat dan patung, maka musikalitas ungkapan adalah bentuk
pengungkapan rasa estetika khusus bagi bangsa Arab.
Literatur Arab kebanyakan muncul dalam bentuk puisi, puisi berkembang secara maksimal pada zaman pra-Islam. Biasanya literatur-
literatur ini dibuat untuk menggambarkan kondisi sosial masyarakat ketika itu. Seperti penggalan puisi yang mengisahkan tentang perang
basus
65
. Semangat musikalitas inilah yang diusung al-Qur’an dalam
penyajiannya kepada masyarakat Arab.
64
Orang Yunani mengungkapkan daya seninya dalam bentuk patung dan arsitektur. Orang Arab menuangkannya dalam bentuk syair dan sajak. Orang Ibrani
dengan bentuk lagu-lagu keagaman. Phillip K. Hitti, History of The Arabs, 111.
65
Salah seorang sastrawan pra-Islam Muhalhil w. ± 531 dipandang sebagai orang pertama yang menyusun sajak mengenai perjalanan perang basus. Lihat Phillip
K. Hitti, History of The Arabs, 115.
D.I Ansusa Putra
C. 2. Pengaruh Budaya Pra-Islam terhadap Kata-kata Sajak al-Rah}man