Tujuan, Signifikansi dan Urgensi Penelitian

Pendahuluan

D. Tujuan, Signifikansi dan Urgensi Penelitian

Kajian ini mempunyai signifikansi yang luas. Tidak hanya dalam kajian al-Quran, tetapi lebih dari itu, kajian ini akan memberikan manfaat kepada: ilmu sastra, ilmu bahasa, ilmu al-Quran dan ilmu tafsir 39 . Penelitian ini merupakan penelitian al-Quran tetapi menggunakan alat analisa ilmu bahasa, sastra, dan fonologi. Sehingga penelitian ini dapat mengembangkan teori-teori yang ada dalam setiap disiplin ilmu bahasa dan kesusastraan guna diaplikasikan dalam kajian al-Quran dan tafsirnya. Karena, antara kajian jenis sastra dan penafsiran mempunyai ikatan yang kuat 40 . Analisa terhadap al-Quran dengan menggunakan ilmu sastra secara tidak langsung mempengaruhi usaha penafsiran al-Quran itu sendiri. Karena, dalam metodologi sastra, kritik sastra literature critic mempunyai dua misi; 1 misi vonis, maksudnya adalah metode kritik sastra digunakan untuk mengetahui unsur-unsur penting yang dikandung sebuah karya sastra dan pada akhirnya peneliti akan memvonis kualitas sebuah karya sastra sesuai dengan unsur-unsur yang ada. 2 misi tafsir yaitu metode kritik sastra digunakan untuk mengungkapkan dan menafsirkan makna teks sebuah karya sastra 41 . Maka tidak heran jika kesusastraan al-Quran sangat erat kaitannya dengan usaha penafsiran al- Quran itu sendiri 42 . Sebab, sebagai sebuah karya sastra al-Quran tidak lepas dari ungkapan metaphor, ungkapan retorika, latar belakang kemunculannya asbab al-Nuzul, pengulangan repitisi yang semuanya membutuhkan penafsiran. Ungkapan kesusastraan al-Quran tidak akan bisa diungkap hakikatnya kecuali melalui bentuk dan gaya bahasa 43 . 39 J.S MEISAMI, Poetic Genres dalam Encyclopedia of Arabic Literature London: Routledge, 1998, 43. 40 Thomas Kent, Interpretation and Genre: The Role Of Generic Perception In The Study Of Narrative Texts New York: Assosiated University Presses, 1986, 143. 41 Muh}ammad ‘Abd Mun‘im Jafaji, Madaris al-Naqd al-Adabi al-Hadits, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1988,143. 42 Karena itu, ketika berbicara tentang penafsiran sastra al-Tafsir al-adabi, maka tidak boleh menafikan konsep Ijaz al-Quran , bagaimana relasi antara sastra Arab di satu sisi, dan Ijaz al-Quran di sisi lain, al-Zamakhshari misalnya, berkesimpulan, bahwa penguasaan terhadap sastra Arab balaghah dengan segala uslub-nya tidak hanya akan membantu memahami aspek-aspek kemukjizatan sastra al- Quran, tetapi juga dapat membantu mengungkapkan makna-makna dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di baliknya. Lihat Talmon. R, Grammar and The Qur’an, 2002. 43 Muh}ammad Abd Mut}allib, al-Balaghah wa al-Uslubiyah Beirut: Maktabah Lubnan Nashirun, 1994, 188, D.I Ansusa Putra

E. Metodologi Penelitian