Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid

dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak pada pembuatannya ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Bila mana di simpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan di absorpsi diserap oleh cangkang kapsul dan kapsul tersebut akan mengalami kerusakan dari bentuk dan kekerasannya Ansel, 1989. Cangkang kapsul kelihatannya keras, tetapi sebenarnya masih mengandung air dengan kadar 10-15 menurut Farmakope Indonesia edisi IV dan 12-16 menurut literatur dari Syamsuni 2006. Jika disimpan di tempat yang lembab, kapsul akan menjadi lunak dan melengket satu sama lain serta sukar dibuka karena kapsul itu dapat menyerap air dari udara yang lembab. Sebaliknya, jika disimpan di tempat yang terlalu kering, kapsul itu akan kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Syamsuni, 2006. Oleh karena itu, menurut Syamsuni 2006, penyimpanan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang: 1. Tidak terlalu lembab atau dingin dan kering. 2. Terbuat dari botol-gelas, tertutup rapat, dan diberi bahan pengering silika gel. 3. Terbuat dari aluminium-foil dalam blister atau strip.

2.5 Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul

Menurut Syamsuni 2006, kapsul mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul: 1. Bentuknya menarik dan praktis. 2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan berbau tidak enak. 3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung sehingga obat cepat diabsorpsi. 4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien. 5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet. b. Kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul: 1. Tidak dapat untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan. 2. Tidak dapat untuk zat-zat yang higroskopis menyerap lembab. 3. Tidak dapat untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul. 4. Tidak dapat diberikan untuk balita. 5. Tidak dapat dibagi-bagi.

2.6 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid

Obat analgesik serta obat anti-inflamasi nonsteroid AINS merupakan salah satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga di gunakan tanpa resep dokter. Obat-obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, Universitas Sumatera Utara secara kimia. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Prototip obat golongan ini adalah piroxikam dengan struktur baru yaitu oxsikam, derivat asam enolat. Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat dilambung, terikat 99 pada protein plasma. Obat ini menjalani siklus enterohepatik Sulistia gan, 2007. Frekuensi kejadian efek samping dengan piroxikam mencapai 11-46 , dan 4-12 dari jumlah pasien terpaksa menghentikan obat ini. Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna, antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lain adalah pusing, tinitus, nyeri kepala dan eritema kulit. Piroxikam tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil, pasein tukak lambung dan pasien yang sedang minum antikoagulan. Indikasi piroxikam hanya untuk penyakit inflamasi sendi, misalnya artritis reumatoid, osteortritis, spondilitis, ankilosa. Dosis 10-20 mg sehari diberikan pada pasien yang tidak memberi respons cukup dengan obat anti-inflamasi nonsteriod AINS yang lebih aman Sulistia gan, 2007. 2.7 PIROXIKAM 2.7.1 Uraian Umum