2.1 Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat
juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai Ditjen POM, 1995. Mothes dan Dublanc, dua orang Perancis, biasa dihubungkan dengan
penemuan kapsul gelatin. Paten mereka didapatkan pada bulan Maret dan Desember 1834, meliputi metode untuk memproduksi kapsul gelatin yang terdiri
dari satu bagian, berbentuk lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin panas sesudah diisi. Kapsul yang terdiri dari dua bagian ditemukan oleh James
Murdock dari London 1848, dan dipatenkan di Inggris pada tahun 1865 Lachman, 1994.
2.2 Macam-macam kapsul
Menurut Anief 1986, ada dua macam kapsul, yaitu: 1.
Kapsul gelatin keras Capsulae gelatinosae operculatae, yang mengandung gelatin, gula, dan air. Kapsul dengan tutup diberi warna-warna. Diberi
tambahan warna adalah untuk dapat menarik dan dibedakan warnanya. Menurut besarnya, kapsul diberi nomor urut dari besar ke kecil sebagai
berikut: No. 000; 00; 0; 1; 2; 3. Kapsul harus disimpan dalam wadah gelas yang tertutup kedap, terlindung dari debu, kelembaban dan temperatur yang
ekstrim panas. 2.
Kapsul lunak Soft capsules. Kapsul lunak yang tertutup dan diberi warna macam-macam. Perbedaan komposisi kapsul gelatin lunak dengan kapsul
gelatin keras yaitu gula diganti dengan plasticizer yang membuat lunak, 5
Universitas Sumatera Utara
gula dapat ditambahkan agar kapsul dapat dikunyah. Sebagai plasticizer digunakan gliserin dan sorbitol atau campuran kedua tersebut, atau polihidris
alkohol lain. 3.
Kapsul cangkang keras. Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran, atau granul. Bahan semi padat atau cairan dapat juga diisikan ke
dalam kapsul cangkang keras, tetapi jika cairan dimasukkan dalam kapsul, salah satu teknik penutupan harus digunakan untuk mencegah terjadinya
kebocoran. Kapsul cangkang keras dapat diisi dengan tangan. Cara ini memberikan kebebasan bagi penulis resep untuk memilih obat tunggal atau
campuran dengan dosis tepat yang paling baik bagi pasien. Fleksibelitas ini merupakan kelebihan kapsul cangkang keras dibandingkan bentuk sediaan
tablet atau kapsul cangkang lunak Ditjen POM, 1995.
2.3 Pengujian Kapsul