Pembuatan arang dari cangkang kemiri Penggunaan asam asetat sebagai penggumpal lateks tanpa bahan pengisi arang cangkang kemiri Penggunaan asam asetat sebagai penggumpal lateks dengan bahan pengisi arang cangkang kemiri

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Parameter Penelitian

Dalam penelitian ini, parameter yang diukur adalah sifat fisika Plastisitas Awal, Plastisitas Retensi Indeks, Viskositas Mooney dan Kadar Abu dengan perbandingan berat cangkang kemiri dalam lateks 18:500, 19:500, 20:500, 21:500, 22:500 dan sebagai kontrol yang digunakan adalah 0 : 500 bv karet.

3.3.2. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain faktorial 6x4 model tetap dimana enam adalah koagulum yang digunakan dan empat adalah uji karet dengan perbandingan 18:500, 19:500, 20:500, 21:500, 22:500 bv karet.

3.4. Prosedur Kerja

3.4.1. Pembuatan arang dari cangkang kemiri

1. Sebanyak 500 gram cangkang kemiri dibersihkan, dijemur di bawah sinar matahari, lalu dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil 2. Diovenkan selama 3 jam pada suhu 100-105 C, lalu didinginkan dalam desikator 3. Setelah didinginkan, cangkang kemiri yang sudah dihancurkan dimasukkan kedalam cawan porselin dan ditutup dengan alumunium foil 4. Lalu dimasukkan kedalam tanur pada suhu 500 C selama 4 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator 5. Lalu dipisahkan abu dari arang cangkang kemiri, kemudian arang cangkang kemiri dihaluskan dan diayak dengan ayakan 80 mesh

3.4.2. Penggunaan asam asetat sebagai penggumpal lateks tanpa bahan pengisi arang cangkang kemiri

1. Disediakan lateks kebun sebanyak 500 ml 2. Kemudian lateks tersebut disaring dengan saringan 40 mesh untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terikut pada waktu penyadapan Universitas Sumatera Utara 3. Dimasukkan kedalam mangkok penggumpal 4. Ditambahkan asam asetat 10 ml konsentrasi 2,5 5. Koagulum karet yang terbentuk ditambahkan air secukupnya untuk menutupi permukaan koagulum karet, kemudian didiamkan satu malam. 6. Selanjutnya koagulum digiling dengan alat creper sebanyak 9 kali gilingan dan dianginkan selama satu minggu pada suhu kamar 7. Setelah itu koagulum karet yang sudah kering digiling dengan blending mill sebanyak 6 kali 8. Karet kering yang dihasilkan diuji mutu karetnya yaitu Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Index PRI, Viskositas Mooney dan Kadar Abu sesuai dengan ketentuan SIR Standar Indonesia Rubber.

3.4.3. Penggunaan asam asetat sebagai penggumpal lateks dengan bahan pengisi arang cangkang kemiri

1. Disediakan lateks kebun sebanyak 2,5 liter 2. Kemudian lateks tersebut disaring dengan saringan 40 mesh untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terikut pada waktu penyadapan 3. Masing-masing 500 ml lateks dimasukkan kedalam 5 mangkok penggumpal 4. Ditambahkan asam asetat 10 ml konsentrasi 2,5 ke masing-masing mangkok penggumpal sekaligus dilakukan penambahan bahan pengisi arang cangkang kemiri dengan variasi 18:500, 19:500, 20:500, 21:500 dan 22:500 5. Masing-masing koagulum karet yang terbentuk ditambahkan air secukupnya untuk menutupi permukaan koagulum karet, kemudian didiamkan satu malam. 6. Selanjutnya koagulum digiling dengan alat creper sebanyak 9 kali gilingan dan dianginkan selama satu minggu pada suhu kamar 7. Setelah itu masing-masing koagulum karet yang sudah kering digiling dengan blending mill sebanyak 6 kali 8. Karet kering yang dihasilkan diuji mutu karetnya yaitu Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Index PRI, Viskositas Mooney dan Kadar Abu sesuai dengan ketentuan SIR Standar Indonesia Rubber. Universitas Sumatera Utara

3.5. Pengujian Mutu Karet