Sejarah Bank Syariah Mandiri

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BUKITTINGGI

A. Sejarah Bank Syariah Mandiri

1. Sejarah Bank Syariah Gagasan mengenai bank yang menggunakan sistem bagi hasil telah muncul sejak lama, ditandai dengan banyaknya pemikir-pemikir muslim yang menulis tentang keberadaan bank syariah, misalnya Anwar Qureshi 1946, Naiem Siddiqi 1948, dan Mahmud Ahmad 1952. Kemudian uraian yang terperinci tentang gagasan itu ditulis oleh Mawdudi 1961. Demikian juga dengan tulisan-tulisan Muhammad Hamidullah yang ditulis pada 1944, 1955, 1957, dan 1962, bisa dikategorikan sebagai gagasan pendahulu mengenai perbankan islam. 45 Sejarah perkembangan bank syariah modern tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940, yaitu upaya pengelolaan dana jamaah haji secara non-konvensional. 46 Rintisan bank syariah lainnya adalah dengan berdirinya 45 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi Yogyakarta: EKONISIA Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007, Edisi Kedua, h.28. 46 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek Jakarta: Gema Insani, 2001, h.18 Mit Ghamr Lokal Saving Bank pada tahun 1963 di Mesir oleh Dr Ahmed el- Najar. Permodalan bank ini dibantu oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. Bank pedesaan yang beroperasi tanpa bunga dan sejalan dengan prinsip-prinsip syariah ini sangat populer dan pada mulanya tumbuh dengan baik. Empat tahun kemudian Mit Ghamr dapat membuka sembilan cabang dengan nasabah sekitar satu juta orang. Namun pada tahun 1967, karena persoalan politik, bank ini ditutup. Pada pertengahan tahun 1967 bank ini diambil alih oleh National Bank of Egypt dan Central Bank of Egypt, sehingga beroperasi atas dasar bunga. 47 Pada tahun 1972, sistem bank tanpa riba diperkenalkan lagi dengan berdirinya Nasser Social Bank di Mesir. Berdirinya bank ini lebih bersifat sosial dari pada komersial. 48 Bank syariah adalah Bank yang semua transaksinya harus berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syariah, karena semua transaksi harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan, keuntungan yang didapatkan dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka biasanya terdapat dalam formulir pembukaan rekening yang berdasarkan mudharabah. Pada bank syariah 47 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah, Lingkup Peluang, Tantangan dan Prospek Jakarta: Alvabet, 2000, h.11. 48 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia Indonesia Jakarta: Grafiti 1999, h.5. penyaluran dana simpanan dari masyarakat dibatasi oleh dua prinsip dasar, yaitu prinsip syariah dan prinsip keuntungan. Artinya pembiayaan yang akan diberikan harus mengikuti kriteria-kriteria syariah, di samping pertimbangan- pertimbangan keuntungan. Misalnya pemberian pembiayaan kredit harus kepada bisnis lain yang halal, tidak boleh kepada perusahaan atau bisnis yang memperoleh makanan dan minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syariah. Karena itu, menabung di bank syariah relatif lebih aman bila ditinjau dari perspektif Islam karena akan mendapatkan keuntungan yang didapati dari bisnis yang halal. Bank Konvensional dilihat dari investasi terlihat dari tidak adanya batasan dana dari mana didapatkan. Bank Konvensional memakai system bunga, dan menggunakan pendekatan profit sharing saja, artinya yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan, keuntungan yang didapatkan dari pembiayaan tersebut dibagi sesuai ketentuan bank yang mana nasabah harus mengikuti aturan-aturan tersebut. 49 2. Sejarah Bank Syariah Mandiri Gambaran umum tentang Bank Syariah Mandiri yaitu, sejarah berdirinya senin, tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank 49 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum Jakarta: Tazkia Institute, 2000,Edisi Khusus. syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Syariah Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri Persero. PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nila-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. 50 Dalam rangka perluasan jaringan layanannya, maka Bank Syariah Mandiri membuka outlet pertamanya di Kota Padang pada 17 Juli 2002. Seiring dengan perkembangan, pertumbuhannya dan tingginya laju pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat, serta kebutuhan masyarakat akan lembaga keuangan syariah yang cukup besar serta dalam rangka pengembangan ekonomi umat, maka pada tanggal 30 September 2003, Bank Syariah Mandiri membuka cabang baru di daerah Bukittinggi tepatnya di Jl. Jendral Sudirman No. 73 Bukittinggi Sumatera Barat. Pada saat sekarang ini, karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap Bank Syariah maka untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan upaya untuk menjangkau nasabah atau calon nasabah yang posisinya berjauhan dari kantor cabang, BSM Cabang Bukittinggi 50 http;www.syariahmandiri.co.idbanksyariahmandirisejarah.php. Diakses 10 September 2008. memperluas jangkauannya dengan membuka Kantor Cabang Pembantu KCP di daerah Payakumbuh yang diresmikan oleh walikota Payakumbuh dan Kantor Kas di daerah Aur Kuning yang diresmikan oleh walikota Bukittinggi pada waktu bersamaan 14 Juni 2004. 51 Adapun profil perusahaan adalah 52 PT. Bank Syariah Mandiri, yang beralamat Jl. Jendral Sudirman No. 73 Bukittinggi, Sumatera Barat 26116, telepon 0752 627633 Hunting, faksimili 0752 62763, situs web, www. syariahmandiri.co.id. Tanggal berdiri Bank Syariah Mandiri cabang Bukittinggi adalah 30 September 2003, sedangkan tanggal beroperasi 4 Oktober 2003. Modal dasar BSM Bukittinggi Rp. 4.000.000.000,- tergantung potensi daerah 53 , jumlah kantor, satu kantor cabang pembantu dan satu kantor kas pembantu, jumlah ATM satu buah dan jumlah karyawan sebanyak 36 orang.

B. Visi, Misi, Budaya Perusahaan, Dan Tujuan Bank Syariah Mandiri