BAB II TEORI TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT
A. Pengertian Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Sebelum membahas mengenai pengembangan ekonomi masyarakat secara luas, terlebih dahulu penulis akan membahas pengertian pengembangan ekonomi
masyarakat baik dari segi etimologi maupun segi terminologinya. Pengembangan ekonomi masyarakat sebuah istilah yang mengandung tiga suku kata yang
masing-masing memiliki arti sendiri. Pertama, pengembangan secara etimologi berasal dari kata kembang yang berarti proses, cara, perbuatan, mengembang.
7
Pengembangan juga dapat diartikan membina dan meningkatkan kualitas.
8
Sedangkan secara istilah, Edi Soeharto mendefenisikan pengembangan sebagai usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
9
Kemudian menurut Wasty Soemanto seperti yang dikutip oleh Mangkunegara mengatakan bahwa pengembangan merupakan istilah yang berhubungan dengan
usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill dan pengetahuan.
10
7
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta:Balai Pustaka, 1991, h.538.
8
Nanih Mahendrawaty dan Agus A Sapei, Pengembangan Masyarakat Islam : DariIdiologi, Strategi sampai
Tradisi Bandung: Rosda, 2001.
9
Edi Soeharto, “Metodologi Pengembangan Masyarakat”, Jurnal Comdev Jakarta: BEMJ- PMI, 2004, Vol 1, h.3.
10
Anwar Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Bandung : Rosda, 2000, h.44.
Istilah pengembangan sendiri merupakan istilah yang diadopsi dari bahasa asing Inggris yang merupakan terjemahan dari kata development. Istilah
development sendiri sebenarnya menyangkut banyak aspek jika ditinjau dari
berbagai sudut pandang disiplin ilmu. Istilah tersebut dapat merujuk pada berbagai bidang kehidupan masyarakat seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, psikologi,
politik dan lain sebagainya.
11
Namun semuanya selalu merujuk pada proses perubahan aspek kehidupan manusia baik individu atau kelompok menuju pada
arah yang lebih positif. Pengembangan dalam prakteknya memposisikan masyarakat sebagai suatu
komunitas yang aktif. Pengembangan menurut Edi Soeharto sering diimplikasikan dalam bentuk proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota
masyarakat memperoleh dukungan yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab.
12
Kedua, ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yakni
Oikonomia. Oikonomia sendiri berasal dari dua suku kata yakni oikos dan nomos.
Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan. Dengan demikian secara
sederhana, ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan mengurus rumah tangga yang dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah economics.
13
11
Elly Iriawan, Pengembangan Masyarakat Jakarta: UT, 1995, h.3.
12
Edi Soeharto, “Metodologi Pengembangan Masyarakat”, Jurnal Comdev, h.3.
13
Abu Zaky, Ekonomi dalam Perspektif Islam Bandung : Pustaka Setia, 2002, h.5.
Sedangkan secara terminologiistilah, ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia baik
individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber-sumber yang terbatas.
14
Sedangkan menurut para ahli ekonomi seperti Marshall sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Karim dalam
bukunya, berpendapat bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha- usaha individu maupun kelompok dalam ikatan pekerjaan sehari-hari yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh pendapatan dan bagaimana pula mempergunakan pendapatan tersebut.
15
Ketiga, masyarakat secara etimologi diartikan sebagai sejumlah manusia
dalam arti seluas-luasnya dan terkait oleh sesuatu kebutuhan yang mereka anggap sama.
16
Sedangkan secara terminologiistilah masyarakat diartikan sebagai berikut:
1. R. Lipton: Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya, berpikir tentang dirinya dalam suatu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
17
2. Selo Soemarjan: Orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
budaya.
14
L.T Sianturi, Ekonomi dan Koperasi Jakarta: Gunung Mulia, 1992, h. 45
15
Ahmad Karim, Sistem, Prinsip, dan Tujuan Ekonomi Islam Bandung: Pustaka Setia, 1999, h. 10
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1999, h. 721
17
Selo Soemarjan, Pengantar Sosiologi Umum Jakarta: Raja Grafindo,2002, Cet. Ke-ix, h.78.
3. Parsuri Suparlan: Satuan kehidupan sosial manusia yang menempati suatu
wilayah tertentu. 4.
Gillin and Gillin: Suatu kelompok manusia yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh persamaan agama.
18
Jika dilihat dari beberapa definisi tersebut maka, kita agak sukar memberikan batasan tentang masyarakat. Sukarnya batasan masyarakat itu
dikarenakan konsep masyarakat meliputi berbagai faktor. Tetapi secara garis besar masyarakat dapat dibagi kepada dua pengertian, yakni pengertian
masyarakat secara luas dan pengertian masyarakat secara sempit. Dalam pengertian luas, masyarakat dimaksudkan dengan keseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan lain sebagainya. Sedangkan masyarakat dalam pengertian sempit
diartikan sebagai sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu seperti teritorial, golongan, bangsa, dan lain sebagainya.
Menurut Elly Iriawan istilah masyarakat dalam konteks pengembangan masyarakat adalah sekelompok orang-orang yang bertempat tinggal di suatu
wilayah geografis tertentu dimana satu sama lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan hidupnya.
19
Sedangkan menurut Edy Soeharto istilah masyarakat dapat dibedakan menjadi dua konsep. Konsep pertama masyarakat didefinisikan sebagai sebuah
tempat bersama yang bentuknya bisa berupa wilayah geografi seperti sebuah
18
Ibid., h.78.
19
Elly Iriawan, Pengembangan Masyarakat Islam, h.1.
Rukun Tangga RT, perumahan di daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan. Konsep kedua masyarakat diartikan sebagai sebuah
kepentingan bersama, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama pada masyarakat etnis minoritas,
atau kepentingan bersama berdasarkan kebutuhan tertentu seperti pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus cacat fisik atau bekas
para pengguna pelayanan kesehatan mental.
20
Beberapa definisi pengembangan ekonomi masyarakat Community Economic Development
menurut beberapa pakar antara lain: Menurut Amrullah Ahmad sebagaimana yang dikutip oleh Nanih
Mahendrawati dalam bukunya, pengembangan ekonomi masyarakat diartikan sebagai sistem tindakan nyata yang menawarkan alternatif model pemecahan
masalah masyarakat di bidang ekonomi.
21
Menurut Edi Soeharto, pengembangan ekonomi masyarakat adalah suatu usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dalam bidang ekonomi.
22
20
Edi Soeharto, Metodologi Pengembangan Masyarakat, h.3.
21
Nanih Mahendrawaty dan Agus A. Sapei Pengembangan Masyarakat Islami, h.42.
22
Edi Soeharto, Metodologi Pengembangan Masyarakat, h.4.
Menurut Imang Mansur sebagaimana dikutip oleh Nanih Mahendrawaty, pengembangan ekonomi masyarakat adalah upaya membangkitkan potensi umat
islam ke arah yang lebih baik dalam bidang ekonomi.
23
Dari beberapa definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pengembangan ekonomi masyarakat pada intinya merupakan suatu upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas kehidupan ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera melalui prinsip-prinsip keadilan,
pemerataan, partisipasi dan didasarkan pada kebutuhan masyarakat setempat. Pengembangan ekonomi masyarakat dalam prakteknya juga tidak
melupakan konsep pemberdayaan masyarakat empowerment. Walaupun secara kebahasaan dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda, namun dalam
prakteknya antara pengembangan dan pemberdayaan dapat disamakan atau setidaknya dapat dipertukarkan interchangeable. Dengan demikian, dua istilah
ini mempunyai pengertian sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat, dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya
adalah masyarakat yang dapat memilih dan memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan-pilihan.
24
Upaya pengembangan ekonomi masyarakat berkaitan erat dengan persoalan pemihakan pada pengembangan usaha kecil kerakyatan. Tanpa
23
Nanih Mahendrawaty dan Agus A.Sapei, Pengembangan Masyarakat Islam, h.42.
24
Ibid., h.42.
bermaksud ‘menggusur’ keberadaan usaha sekelompok besar. Hal yang harus menjadi perhatian adalah pemerataan aset ekonomi. Karena itu pemihakan pada
upaya pengembangan ekonomi masyarakat merupakan keharusan dalam rangka peningkatan usaha masyarakat demi terlaksananya pertumbuhan yang
berkelanjutan sustainable serta keadilan equity. Pengembangan ekonomi masyarakat mensyaratkan adanya mental
wirausaha yang tangguh dan mampu bersaing dalam percaturan bisnis. Masyarakat harus bisa menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan
kerja. Jika masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja, ia akan mampu menyerap tenaga kerja. Semakin besar dan berkembang usaha mereka maka
tenaga kerja akan semakin banyak tersalurkan. Tentu hal ini merupakan sumbangan yang tidak kecil bagi penciptaan lapangan kerja baru dan
pengurangan jumlah pengangguran.
25
B. Tujuan Pengembangan Ekonomi Masyarakat