Pengujian Hipotesis Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

61 Pengobatan Autokorelasi Jika regresi kita memiliki autokorelasi, maka ada beberapa opsi penyelesainnya antara lain Ghozali, 2011:121. a Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure autocorrelation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model regresi. Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan spesifikasi model yaitu ada variabel penting yang tidak dimasukkan ke dalam model atau dapat juga karena bentuk fungsi persamaan regresi tidak benar. b Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi autokorelasi adalah dengan mentransformasi model awal menjadi model difference.

3. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan dengan SPSS 19.0 akan diperoleh keterangan atau hasil mengenai Uji-t dan Uji F untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut : a Uji-t Parsial Menurut Nachrowi Usman 2006 : 18 setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan suatu uji yang dikenal dengan sebutan uji-t. Adapun hipotesis dalam uji-t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen 62 terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil dari uji-t dapat dilihat dari hasil output SPSS. Bila t hitung lebih besar dari t tabel one tailed serta tingkat signifikannya p-value lebih kecil dari 5 α = 0.05, maka hal ini menunjukkan H 3 ditolak dan H 4 , H 5 , H 6 , H 7 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial. Uji-t menggunakan uji t tabel pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat kesalahan dalam analisa α = 5, dengan ketentuan degree of freedom df 1 = n-k-1, dimana n adalah besarnya sampel, k adalah jumlah variabel. t-tabel = { α ; df = n – k } Adapun keputusan hipotesis adalah sebagai berikut: H ditolak apabila : t-hit t-tabel atau –t hit -t-tabel H diterima apabila : t-hit t-tabel atau –t hit -t-tabel b Uji-F Uji Simultan Menurut Nachrowi Usman 2006 : 17 Uji-F digunakan untuk menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi tersebut dapat diketahui secara bersama. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk mempengaruhi variabel dependen secara simultan atau tidak, dengan kriteria pengujian tingkat signifikan α = 0,05. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: a. Apabila F hitung F tabel atau memiliki tingkat signifikansi 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. 63 b. Apabila F hitung F tabel atau memiliki tingkat signifikansi 0,05 maka H diterima atau H 1 ditolak. Dimana nilai F tabel didapat dari nilai degree of freedom df 1 = k-1, degree of freedom df 2 = n-k. F tabel = { α ; df 1 = k-1, df 2 = n-k} Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA Analysis of Variance melalui bantuan program SPSS versi 19.0. Dari hasil output SPSS, uji-F dapat dilihat nilai F pada tabel ANOVA. Pengujian ini dilakukan dengan uji-F pada confident level 95 dan tingkat kesalahan analisis α 5 dengan ketentuan degree of freedom df 1 = k –1, degree of freedom df 2 = n-k.

4. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

0 49 109

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 12 140

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010– 2012)

0 11 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014.

0 2 31

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

0 0 2

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106