Analisis Deskriptif Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

77 bidang makanan Perusahaan memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan konsentrat buah-buahan tropis. Perusahaan memasarkan hasil produksinya dengan cara penjualan langsung direct selling, melalui pasar modern modern trade. Penjualan langsung dilakukan ke toko-toko, PD, kios-kios,dan pasar tradisional lain dengan menggunakan armada milik Perusahaan. Penjualan tidak langsung dilakukan melalui agen atau distributor yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Perusahaan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, tanggal 15 Mei 1990 Perusahaan memperoleh ijin untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering sebanyak 6.000.000 saham dengan harga perdana Rp. 7.500,- per saham. http:www.britama.comindex.php201206sejarah-dan-profil- singkat-ultj.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model yang digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 19.0 dan Microsoft Excel 2007 untuk 78 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 rata-rata struktur modal mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel- variabel yang diteliti. Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda, yaitu variabel struktur modal Y sebagai variabel dependen, variabel struktur aktiva X 1 , profitabilitas X 2 , Ukuran Perusahaan X 3 dan likuiditas X 4 sebagai variabel independen. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah: a. Struktur modal Grafik 4.1 Tabel 4.1 Struktur Modal Struktur Modal Sumber : data diolah Berdasarkan grafik diatas rata-rata struktur modal perusahaan makanan dan minuman mengalami fluktuasi dari tahun 2007 sebesar 98, pada tahun 2008 turun menjadi 94, pada tahun 2009 kembali mengalami penurunan sehingga menjadi 50, namun pada tahun 2010 mengalami penurunan manjadi 66 diikuti pada tahun 2011 mengalami stagnasi pada posisi 66 dan pada 2012 mengalami peningkatan sebesar 2 menjadi 68. Struktur modal tersebut dipengaruhi dengan variabel independen yaitu variabel struktur aktiva, Tahun rata-rata struktur modal 2007 0,98 2008 0,94 2009 0,50 2010 0,66 2011 0,66 2012 0,68 79 0,00 0,50 1,00 rata-rata struktur aktiva rata-rata struktur aktiva profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas. Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi dapat disebabkan oleh pengaruh tinggi rendahnya struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat likuiditas. b. Struktur aktiva Grafik 4.2 Tabel 4.2 Struktur Aktiva Struktur Aktiva Sumber : data diolah Berdasarkan grafik diatas, rata-rata struktur aktiva perusahaan makanan dan minuman juga mengalami fluktuasi dari tahun 2007 sampai 2012, yaitu pada tahun 2007 sebesar 48, pada tahun 2008 turun sebesar 2 menjadi 46, pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 82, ini artinya pada tahun 2009 perusahaan makanan dan minuman memiliki peningkatan aset yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pertumbuhan perusahaan yang menyebabkan perusahaan meningkatkan aset mereka, dengan semakin besar aktiva tetap yang digunakan maka perusahaan dapat Tahun rata-rata struktur aktiva 2007 0,48 2008 0,46 2009 0,82 2010 0,41 2011 0,39 2012 0,38 80 0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 rata-rata profitabilitas rata-rata profitabilit as menjamin aktiva tetapnya untuk mendapatkan pinjaman. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 41 diikuti pada tahun 2011 turun 2 menjadi 39 dan pada 2012 turun kembali sehingga menjadi 38. c. Profitabilitas Grafik 4.3 Tabel 4.3 Profitabilitas Profitabilitas Sumber : data diolah Berdasarkan grafik di atas tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan mengalami peningkatan selama periode 2007 hingga 2012. Pada tahun 2007 perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar 1 dan mengalami peningkatan keuntungan sebesar 3 sehingga pada tahun 2008, rata-rata keuntungan perusahaan menjadi 4. Kemudian pada tahun 2009 meningkat menjadi 7, sedangkan pada periode 2010 mengalami penurunan sebesar 1 menjadi 6, pada 2006 mengalami stag di posisi 6 dan pada tahun 2012 rata-rata keuntungan perusahaan naik menjadi 8. Hal ini menunjukkan perusahaan makanan tidak Tahun rata-rata profitabilitas 2007 0,01 2008 0,04 2009 0,07 2010 0,06 2011 0,06 2012 0,08 81 6,00 6,50 7,00 7,50 8,00 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 rata-rata ukuran perusahaan rata-rata ukuran perusahaan terkena dampak yang cukup signifikan akibat krisis global yang terjadi pada tahun 2008, hal tersebut dapat kita lihat pada tingkat keuntungan yang semakin meningkat selama periode krisis global tersebut berlangsung. Pada tahun 2012 keuntungan yang dihasilkan pengalami peningkatan sebesar 2 yaitu menjadi 8, yang merupakan tingkat keuntungan tertinggi dalam lima periode. Hal ini dikarenakan tingkat perekonomian yang mulai stabil yang menyebabkan para konsumen meningkatkan konsumsi mereka. d. Ukuran perusahaan Grafik 4.4 Tabel 4.4 Ukuran Perusahaan Dalam Juta Ukuran Perusahaan Sumber : data diolah Dari grafik di atas rata-rata ukuran perusahaan pengalami peningkatan secara berturut-turut selama periode 2007 hingga 2012, yakni sebesar 6,72 juta pada tahun 2007, 6,92 juta pada tahun 2008 meningkat lagi sekitar 0,22 menjadi 6,94 pada tahun 2009 yang Tahun rata-rata ukuran perusahaan 2007 6,72 2008 6,92 2009 6,94 2010 7,15 2011 7,36 2012 7,57 82 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 rata-rata likuiditas rata-rata likuiditas kemudian menjadi 7,15 juta pada tahun 2010 terus hingga mencapai 7,36 pada tahun 2011 dan 7,57 juta. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan makanan dan minuman terlihat membaik, dimana jumlah aset yang dimiliki perusahaan terus meningkat selama lima tahun tersebut, yang artinya hal ini menunjukkan bahwa banyak investor yang beralih menanamkan modal mereka pada perusahaan sektor makanan dan minuman yang terbukti lebih mampu bertahan dari dampak krisis ekonomi, dengan begitu perusahaan dapat meningkatkan aset mereka agar dapat meningkatkan angka produktifitas sehingga dapat meningkatkan angka keuntungan perusahaan. e. Likuiditas Grafik 4.5 Tabel 4.5 Likuiditas Likuiditas Sumber : data diolah Dari grafik diatas rata-rata tingkat likuiditas perusahaan tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,15 kali dalam membayar kewajiban jangka pendek ataupun hutang yang segera jatuh tempo dan yang terendah terjadi pada tahun sebelumnya sebesar 1,48 kali pada tahun Tahun rata-rata likuiditas 2007 1,48 2008 2,15 2009 2,11 2010 1,85 2011 1,71 2012 1,67 83 2007. Berdasarkan rasio likuiditas tersebut yang berada dikisaran angka 1,5 hingga 2,15 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat menjaga tingkat likuiditasnya, hal tersebut berkaitan dengan kegiatan produksi yang berlangsung terus-menerus sehingga diharuskan menjaga kestabilan hutang jangka pendek yang biasanya berkaitan dengan pembelian bahan baku produk yang biasanya jangka waktunya kurang dari satu tahun.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

0 49 109

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 12 140

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010– 2012)

0 11 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014.

0 2 31

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

0 0 2

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106