68
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bursa Efek
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia Merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjala seperti yang
diharapkan, bahkan beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kekosongan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal
pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah. Pada tanggal 13 Juli 1922, bursa saham diswastanisasi menjadi PT.
Bursa Efek Jakarta BEJ. Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini
69
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM.
Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan
sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang adil dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.
Pada tahun 2002, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan
meningkatkan frekuensi perdagangan. Dan pada tahun 2007, penggabungan Bursa Efek Jakarta BEJ ke Bursa Efek Surabaya BES dan berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.
2. Profil Perusahaan Makanan dan Minuman