37
12. Perkiraan tingkat inflasi Perkiraan tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran dana. Dalam keadaan inflasi yang tinggi, perusahaan menyenangi dept-financing.
13. Kemampuan dana sumber hutang Penawaran dana secara aggregate terutama dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah. Berkurangnya ketersediaan dana ekstern mengakibatkan dept financing menjadi lebih mahal.
14. Kebiasaan umum di pasar modal Kebiasaan yang kaku di pasar modal, misalnya investor yang
hanya menyenangi surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh bank, perusahaan asuransi dan public utility, akan menyulitkan perusahaan
untuk segera merubah struktur modalnya. 15. Struktur aktiva
Apabila komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital insentive, maka yang diutamakan adalah equity financing. Artinya,
modal pinjaman hanya merupakan pelengkap, terutama untuk memenuhi kebutuhan dana bagi modal kerja.
5. Struktur Aktiva
Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan. Brigham dan Gapenski 1996 : 190 menyatakan bahwa
secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak
38
memiliki jaminan. Teori ini juga konsisten dengan Lukas Setia Atmaja 1999 : 56 yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva
yang dapat digunakan sebagi agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif besar.
Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, maka perusahaan tersebut akan menggunakan pembiayaan hutang hitpotik
jangka panjang, dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk menutup hutangnya. Sebaliknya, perusahaan yang sebagian besar aktiva
yang dimilikinya berupa piutang dan persediaan barang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas penjualan masing-
masing perusahaan, sebaiknya dibiayai dengan pembiayaan hutang jangka pendek Weston dan Copeland, 1997 : 363.
Menurut Bambang Riyanto 2001 : 298, kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap
akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya sebagai
pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif yang horisontal yang menyatakan bahwa besarnya
modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yang sifatnya permanen. Dan perusahaan yang sebagian
besar dari aktivanya sendiri dari aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka pendek. Jadi dapat
39
dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
6. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan
dalam memperoleh
laba. Profitabilitas
adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,
maupun modal sendiri Agus Sartono, 2001 : 130. Profitabilitas adalah untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai buku
investasi. Rasio profitabilitas kemudian dapat dibandingkan dengan rasio yang sama dengan rasio korporasi lainnya pada tahun-tahun sebelumnya
atau sering disebut sebagai rasio rata-rata industri Tampubolon, 2005 :39.
Menurut Kasmir 2010 : 115 profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan juga
memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi, intinya adalah bahwa rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston 2001 :40, mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
dengan dana yang dihasilkan internal.
40
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan hasil
akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan. Secara umum rasio profiabilitas dihitung dengan membagi laba dengan
modal. Maka dalam penelitian ini menggunakan cara pengukuran Return on Asset ROA.
7. Ukuran Perusahaan