Int Analisis pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap opini audit dengan menggunakan analisis multinominal logit
Likelihood ratio test yaitu uji secara parsial menunjukan bahwa hanyavariabel ROA, CR dan QR yang memiliki pengaruh siginifikan pada tingkat 5.
Sehing
0 = 0.293 ga variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok
I dengan kelompok 2 dan kelompok 3 adalah variabel return on asset ratio, current ratio,
dan quick ratio. Berdasarkan nilai koefisien B pada tebel parameter estimates , maka
diperoleh persamaan untuk menginterpretasikan analisis mulinomil logit yaitu :
Ln P1P0 = -1.226 + 0.301ROA + 1.893CR – 1.466QR Pada persamaan tersebut jika variabel-variabel independen dianggap nol,
maka akan diperoleh persaamaan sebagai berikut : Ln P1P0 = -1.226
P1P0 = Exp -1.226 P1P
Hal ini berarti bahwa probabilitas variabel ROAC, CR dan QR untuk memperediksi perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion dari seorang auditor adalah 0.293 kali probabilitas untk memprediksi perusahaan yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian
qualified opinion. Dengan kata lain bahwa variabel ROA, CR dan QR memiliki peluang atau kemampuan yang lebih bsar untuk memprediksi
perusahaan yang mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian
dibandingkan untuk memprediksi perusahaan yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian.
Koefisien ROA sebesar 0.301 yang berarti bahwa variabel rasio keuang
rti bahwa variabel current ratio mempu
tinggi pula probabilitas perusahaan
Sukrisno Agoes yang mengatakan bahwa rasio likuditas yang diproksikan CR berpengaruh signifikan secara statistik dan
an ROA memiliki hubungan positif dan secara statistik signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan kelompok 3, artinya
semakin tingga Return on Asset Ratio yang dimiliki perusahaan, maka semakin tinggi pula peluang untuk mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian. Temuan ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Loh. Wenny Setyawati dan Sukrisno Agus 2005 yang mengatakan bahwa Rasio keuangan
profitabilitas yang diproksikan Return on Asset berpengaruh secara statistik signifikan pada tingkat 5 yang memiliki nilai koefisien 0.027. Nilai Exp B
sebesar 1.351 menunjukkan bahwa setiap kenaikan rasio ROA akan meningkatkan probabilitas untuk perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian. Koefisien CR sebesar 1.893 yang bera
nyai hubungan positif dan secara statistik dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan kelompok 3, artinya semakin tinggi tingkat
rasio lancar perusahaan semakin mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dari seorang auditor independen.
Hasil penelitian ini konsisten dan mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wenny dan
memili probabilitas perusahaan
dari auditor. rarti bahwa variabel QR
emiliki hubungan negatif dan secara statistik siginifikan dengan probabilitas hal ini berarti bahwa semakin
tinggi
yang m ki nilai koefisien 0.782. Nilai Exp B sebesar 6.640 menunjukkan
bahwa setiap kenaikan rasio CR akan meningkatkan untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian
Koefisien QR sebesar -1.466 yang be m
pada perusahaan kelompok 2 dan kelompok 3. tingkat rasio QR yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin kecil
probabilitas perusahaan tersebut mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian. Nilai Exp B sebesar 0.231 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan rasio QR akan menurunkan probabilitas perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian sebesar 0.231 dimana variabel lain dianggap
konstan. Hasil penelitian ini konsisten dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wenny yang mengatakan bahwa rasio likuditas yang
diproksikan QR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini auditor emiliki nilai koefisien sebesar -0.850.
Sementara variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2 dan kelompok 3 adalah hanya variabel CR yang secara statistik
signifikan pada tingkat 0.05 atau 5 . berdasarkan nilai koefisien B pada tabel parameter estimates maka diperoleh
persamaan untuk menginterpretasikan analisis multinomial logit yaitu :Ln P2P0 = -0.975 + 1.794CR
Pada persamaan tersebut jika variabel-variabel independen dianggap nol, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut :
Ln P2P0
= -0.975
P2P0 = Exp -0.975 P2P0 = 0.377
P2 = 0.377 P0 Angka tersebut berarti bahwa probabilitas variabel CR untuk
memprediksi perusahaan akan me tkan opini wajar tanpa pengecualian
dengan bahasa penjelas 0.377 kali probabilitas untuk memprediksi perusahaan yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian. Dengan kata lain bahwa
Current Ratio atau rasio lancar perusahaan memiliki peluang atau kemampuan yang lebih besar untuk memprediksi perusahaan mendapatkan opini audit
wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas dibandingkan untuk memprediksi perusahaan yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian.
Nilai koefisien CR sebesar 1.794 yang berarti bahwa variabel CR memiliki hubungan positif dan secara statistik signifikan dengan probabilitas
perusahaan pada kelompok 3, artinya semakin tinggi tingkat rasio lancar perusahaan maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan untuk
mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas dari auditor independen. Nilai Exp B sebesar 6.014 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan variasbel CR akan menaikkan peluang perusahaan mendapatkan ndapa
opini wajar esar 6.014 dimana
variabel lain dianggap konstan. tanpa pengecualain dengan bahasa penjelas seb
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Dari berikut :
1.
2.
opini audit yang akan didapatkan oleh perusahaan antara kelompok 2 da tingkat 5.
3. Rasio Prof
memberikan opininya. 4.
iditas memiliki pengaruh dalam pemberin opini audit yang diproksikan oleh variable CR dan QR. Likuiditas yang rendah merupakan
tanda awal bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan likuiditas,