55,6 dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 4 responden 14,8.
B. Pembahasan
Hasil penelitian bahwa distribusi frekuensi ibu yang melahirkan diruang VVerlos Kamer di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2015 berdasarkan umur
ditemukan mayoritas berumur 20-35 yaitu 21 responden. Diantara 21 responden tersebut, 11 responden berpengetahuan cukup, 5 responden berpengetahuan kurang
dan 3 responden berpengetahuan baik. Hal ini sesuai dengan tori Suparlan 2005 yang menyatakan bahwa Usia
sangat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu. Menurut beberapa penelitian pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan
usia. Menurut teori Nursalam 2001, semakin cukup tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang, maka akan lebih matang orang tersebut dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya. Kemampuan berfikir kreatif
mencapai puncaknya pada umur 20-an. Berdasarkan teori Nursalam tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat kesesuaian
antara teori Nursalam dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun dimana menurut Nursalam pada
umur 20-an itulah seseorang mencapai puncaknya dalam berfikir kreatif. Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas ibu yang melahirkan
berpendidikan SMA yaitu 19 responden. Diantara 19 responden tersebut, ada 11 responden yang berpengetahuan cukup tentang preeklamsia ini, 5 responden
berpengetahuan kurang dan 3 responden berpengetahuan baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Nursalam 2001, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin
banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebagian besar responden sudah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat
SMA, hal ini tentunya lebih tinggi bila dibandingkan dengan responden yang hanya selesai sampai tingkat SD ataupun SMP. Jika dilihat dari segi pendidikan responden
yang rata-rata SMA dengan teori Kuncoro yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka
sesuailah pengetahuan responden tentang preeklamsia ini berada pada kategori cukup.
Menutut Notoatmodjo 2007 yang menyatakan konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok masyarakat. Bertitik tolak belakang
dari konsep pendidikan tersebut, maka proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah
kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah dalam
meresap informasi serta ide-ide yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk berperilaku
hidup sehat. Berdasarkan paritas ditemukan mayoritas ibu yang melahirkan memiliki
paritas scundipara yaitu 11 responden. Diantara 11 responden reesebut, ada 8 responden berpengetahuan cukup dan 3 responden berpengetahuan kurang. Paritas
adalah pengalaman wanita berkaitan dengan kehamilan, abortus, perslinan prematur,