d. Analisis Analysis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang
lainnya. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata-kata seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan lain sebagainya.
e. Sintesis Synthesis
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah kemampuan unutk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang sudah ada sebelumnya.
f. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek.
4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pengetahuan yang ditentukan oleh faktor internal yakni
berasal dari dalam diri manusia, sedangkan faktor eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar berupa tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
kehidupannya. Suparlan, 2005 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:
1. Pendidikan adalah suatu proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh
pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingkah laku.pada umumnya pendidikan mempertinggi intelegensi.
2. Usia sangat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu.
Menurut beberapapenelitian pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia.
3. Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dilihat atau didengar sesorang
yang menjadi acuan. Semakin banyak pengalaman seseorang, maka semakin banyak usaha seseorang untuk mengatasi suatu masalah. Pengalaman dapat
diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. 4.
Sumber informasi adalah data yang diproses kedalamsuatu bentuk dan mempunyai nilai nyata.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo 2007, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan digolongkan
sebagai berikut: 1
SD 2
SMP 3
SMA 4
Perguruan Tinggi b.
Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seeorang akan menambah pengetahuan dan
dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal.
c. Informasi
Informai yang diperoleh melalui kenyataan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah
pengetahuan yang lebih luas. d.
Budaya Budaya yang ada dimasyarakat dan kondisi politik juga mempengaruhi
terhadap tingkat pengetahuan seseorang. e.
Sosial ekonomi Pekerjaan berhubungan dengan social ekonomi seseorang. Semakin tinggi
tingkat social ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan. Lingkungan social akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang.
Apabila tingkat ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi dan diiringi oleh tingkat pengetahuan.
B. Melahirkan
1. Pengertian
Melahirkan adalah suatu proses pengeluaran hasil konspsi yang dapat dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar Prawirohardjo, 1999.
Melahirkan adalah suatu tindakan dalam melahirkan anak. Terdapat tiga tahap persalinan yang dapat disebut kala I adalah tahap persalinan dari permulaan
terjadinya kontraksi atau his sampai adanya pembukaan lengkap, kala II adalah tahap dari saat terjadi pembukaan lengkap sampai dilakukannya pelahiran bayi, dank ala III
yaiti tahap persalinan dimana plasenta dan selaput ketuban dikeluaran disertai control perdarahan.
Melahirkan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri, dan dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir Rustam, 1998.
C. Preeklamsia
1. Pengertian Preeklamsia
Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria Prawirohardjo,2012
Prawirohardjo 2005, dalam Rukiyah dan Yulianti, 2010 mengatakan bahwa preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
Muchtar 1998, dalam Rukiyah dan Yulianti, 2010 mengatakan bahwa preeklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan
tanda-tanda kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya. Preeklamsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan atau edema patologik,
biasanya terjadi setelah minggu ke-20 atau lebih awal pada adanya kasus penyakit trofoblastik seperti mola atau hidrops. Terbagi atas preeklamsia ringan dan berat
Dewi dan Sunarsih, 2011. Kejadian preeklamsia dan eklampsia bervariasi di setiap negara bahkan pada
setiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi di antaranya jumlah primigravida, terutama primigravida muda, distensi rahim berlebihan: hidramnion,
hamil kembar, molahidatidosa, penyakit yang menyertai hamil: diabetes melitus,
kegemukan, jumlah usia ibu lebih dari 35 tahun, preeklamsia berkisar antara 3 sampai 5 dari kehamilan yang dirawat.
2. Etiologi Preeklamsia
Penyebab preeklamsia belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat vasospasmae general dengan segala
akibatnya Sujiyanti, 2009. Penyebab preeklamsia saat ini tidak bisa diketahui dengan pasti, walaupun
penelitian yang dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju. Semuanya baru didasarkan pada teori yang dihubung-hubungkan dengan kejadian Itulah sebab
preeklamsia disebut juga “disease of theory”, gangguan kesehatan yang berasumsi pada teori. Adapun teori-teori tersebut antara lain:
a. Peran prostasiklin dan tromboksan
Pada preeklamsia dan eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin PGI 2 yang pada kehamilan
normal meningkat, aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi antitrombin III, sehingga
terjadi deposit fibrin. Aktivasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan TXA2 dan serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
b. Peran faktor imunologi
Preeklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama
pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. Fierlie FM 1992 mendapatkan
beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita preeklamsia-