Gambaran Klinis Preeklamsia Preeklamsia

5. Klasifikasi Preeklamsia

a. Preeklamsia Ringan Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas Sujiyatini,dkk. 2009. Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. Penyebab preeklamsia ringan belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat vasospasme general dengan segala akibatnya. b. Preeklamsia Berat Preeklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih Sujiyantini, dkk. 2009

6. Pencegahan Kejadian Preeklamsia

Preeklamsia dan eklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah, dan pemeriksaan urine untuk menentukan proteinuria. Untuk mencegah kejadian preeklamsia ringan dapat diberikan nasihat tentang: 1 Diet-makanan. Makanan tertinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema; makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna; untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari; 2 Cukup istirahat. Istirahat yang cukup sesuai pertambahan usia kehamilan berarti bekerja seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan; lebih banyak duduk atau berbaring kearah punggung janin sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan; 3 Pengawasan antenatal hamil. Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan perhatian: 1 Uji kemungkinan preklamsia, yaitu: Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya, Pemeriksaan tinggi fundus uteri, Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema, Pemeriksaan protein dalam urine, Jika mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, gambaran darah umum, dan pemeriksaan retina mata; 2 Penilaian kondisi janin dalam rahim, yaitu: Pemantauan tinggi fundus uteri, Pemeriksaan janin: gerakan janin dalam rahim, denyut jantung janin, pemantauan air ketuban, Usulkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi. Dalam keadaan yang meragukan, maka merujuk penderita merupakan sikap yang terpilih dan teruji.

7. Penanganan Preeklamsia

Penanganan preeklamsia bertujuan untuk menghindari kelanjutan menjadi eklamsia dan pertolongan kebidanan dengan melahirkan janin dalam keadaan optimal dan bentuk pertolongan dengan trauma minimal. Pada preeklamsia ringan, penanganan simtomatis dan berobat jalan dengan memberikan: 1 Sedatif ringan phenobarbital 3 x 30 mg, valium 3 x 10 mg; 2 Obat penunjang vitamin B kompleks, vitamin c atau vitamin E, zat besi; 3 Nasihat