Pengetahuan Responden Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Nursalam 2001, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin
banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebagian besar responden sudah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat
SMA, hal ini tentunya lebih tinggi bila dibandingkan dengan responden yang hanya selesai sampai tingkat SD ataupun SMP. Jika dilihat dari segi pendidikan responden
yang rata-rata SMA dengan teori Kuncoro yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka
sesuailah pengetahuan responden tentang preeklamsia ini berada pada kategori cukup.
Menutut Notoatmodjo 2007 yang menyatakan konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok masyarakat. Bertitik tolak belakang
dari konsep pendidikan tersebut, maka proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah
kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah dalam
meresap informasi serta ide-ide yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk berperilaku
hidup sehat. Berdasarkan paritas ditemukan mayoritas ibu yang melahirkan memiliki
paritas scundipara yaitu 11 responden. Diantara 11 responden reesebut, ada 8 responden berpengetahuan cukup dan 3 responden berpengetahuan kurang. Paritas
adalah pengalaman wanita berkaitan dengan kehamilan, abortus, perslinan prematur,
dan persalinan aterm serta anak yang hidup. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, semakin sering seseorang mengalaminya
semakin tinggi pengalaman orang tersebut Manuaba, 2002 . Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo 2007 yang menyatakan
bahwa pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat
informal. Menurut Suparlan 2005 Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami,
dilihat atau didengar sesorang yang menjadi acuan. Semakin banyak pengalaman seseorang, maka semakin banyak usaha seseorang untuk mengatasi suatu masalah.
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang melahirkan
tentang preeklamsia mayoritas responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 responden 55,6. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berpengetahuan cukup. Namun masih ada juga responden yang kurang mengetahui tentang preeklamsia yaitu sebanyak85 responden 29,6.
Pengetahuan responden yang rata-rata masuk kedalam kategori cukup ini bisa dikaitkan dengan karakteristik yaitu umur yang berkisar antara 20-35 tahun,
pendidikan yang rata-rata sampai tingkat SMA, dan paritas responden mayoritas scundipara. Karakteristik inilah yang mungkin membuat responden memiliki
pengetahuan yang cukup tentang preeklamsia. Masih banyaknya responden yang kurang mengetahui tentang preeklamsia
juga dipengaruhi oleh karakteristiknya. Bisa saja umur responden yang masih terlalu muda sehingga belum matang cara berfikirnya, atau dari segi pendidikan yang hanya