Metode Pengumpulan Data Data Penelitian Analisis Statistik Deskriptif

44 Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh tidak langsung dari obyeknya, tetapi dari sumber lain baik lisan maupun tulisan. Peneliti menggunakan data sekunder dengan alasan: 1 data lebih mudah didapatkan dibanding data primer 2 tidak memakan banyak biaya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari website Bursa Efek Indonesia BEI, dengan cara men-download melalui situs www.idx.co.id. Menurut sifatnya data dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan infomasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet situs www.idx.co.id dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan.

3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.7.1 Variabel Dependen

Variabel Dependen merupakan variabel terikat, karena setiap variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen, dengan kata lain variabel ini nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pelaporan keuangan melalui internet IFR. Pelaporan keuangan melalui internet diproksikan sebagai perusahaan yang mau 45 mempublikasikan informasi keuangan melalui internet yaitu website pribadi perusahaan selain melalui pasar modal H.P.Purba, 2012. Pelaporan keuangan melalui internet diukur dengan menggunakan nominal kategori. Kode 1 untuk perusahaan IFR dan kode 0 untuk perusahaan non-IFR.

3.7.2 Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinyaperubahan atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat dependen. Variabel Independen pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, umur listing, leverage, reputasi auditor, struktur kepemilikan pihak asing, likuiditas, profitabilitas, dan jenis industri.

3.7.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aset, Fitriani 2001, dalam H.P.Purba, 2012. Pengukuran atas variabel ukuran perusahaan dilakukan berdasarkan natural logaritma dari total aset perusahaan. Implikasinya bahwa perusahaan yang besar dilihat dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. 3.7.2.2Umur Listing Umur listing menunjukkan lamanya perusahaan sudah masuk atau terdaftar dalam pasar modal. Umur listing perusahaan dalam penelitian ini diukur sesuai dengan jumlah umur perusahaan sejak penawaran saham perdana First Issue dalam Lestari dan Chairiri 2009. Umur Listing : Tahun 2012 – Tahun IPOFirst Issue 46

3.7.2.3 Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya. Perusahaan yang memiliki proporsi utang lebih besar dalam struktur permodalannya akanmempunyai biaya agensi yang lebih tinggi. Mengukur leverage perusahaan pada umumnya menggunakan rasio DER, akan tetapi total utang dalam rasio tersebut mencakup utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Padahal leverage perusahaan digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua utang jangka panjangnya. Sehingga dalam penelitian ini, leverage perusahaan akan diukur dengan rasio utang jangka panjang dengan total ekuitas, Helfert 1997, dalam Kusumawardani, 2011.

3.7.2.4 Reputasi Auditor

Penggunaan auditor dengan kualitas tinggi Big Four membantu perusahaan dalam menciptakan citra positif dan memberikan kepercayaan bagi investor atas laporan keuangan yang disajikan. Reputasi auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak. Kode 1 untuk KAP yang berafiliasi dengan Big Four dan kode 0 untuk KAP Non Big Four, H.P.Purba, 2012

3.7.2.5 Struktur Kepemilikan Pihak Asing

Struktur kepemilikan pihak asing merupakan jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing. Struktur kepemilikan pihak 47 asing diukur menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak asing terhadap total saham perusahaan Kusumawardani, 2011. Foreign Ownership= Total saham perusahaan Saham pihak asing

3.7.2.6 Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio, yaitu membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas = Kewajiban Lancar Aset Lancar

3.7.2.7 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Variabel ini diukur dengan analisis ROA, yaitu laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva. Hal ini disebabkan ROA memiliki tingkat yang lebih independen dalam mengukur profitabilitas dibandingkan ROE, Oyelere et al.,2003, dalam Kusumawardani, 2011. Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jenis Variabel Definisi Indikator Skala Variabel Dependen: Pelaporan Keuangan Perusahaan yang mempublikasikan Menggunakan kode 1 untuk IFR, dan 0 untuk Nominal 48 melalaui Internet IFR Y laporan keuangan melalui internet website perusahaan non IFR Variabel Independen: Ukuran Perusahaan X1 Suatu skala besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat diukur melalui total asetnya. Ln = Total Aset Rasio Umur Listing X2 Lamanya perusahaan sudah masuk atau terdaftar pada pasar modal Umur Listing = Tahun 2012- Tahun IPO Rasio Leverage Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjang Total Ekuitas Hutang Jangka panjang Rasio Reputasi Auditor Auditor yang berkualitas tinggi Big Four atau KAP yang berafiliasi dengan Big Four Menggunakan Kode 1 untuk relasi Big Four, dan kode 0 untukrelasi non Big Four. Nominal Struktur Kepemilikan Pihak Asing Persentase saham yang dimiliki oleh pihak asing terhadap total saham perusahaan. Total Saham Saham pihak asing Rasio Likuiditas Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Kewajiban Lancar Aset Lancar Rasio Profitabilitas Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba Total Aktiva Laba bersih setelah pajak Rasio 49

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mempermudah pemahaman variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata mean, nilai tengah median, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan layak atau tidak layak untuk digunakan, sehingga perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinearitas dikarenakan uji yang digunakan adalah regresi logistik logistic regression. Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi Shafrizal dan Muslich, 2014. Dalam teknik analisis ini tidak melakukan uji normalitas data, karena menurut Ghozali 2006: 225 regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya maupun uji asumsi klasik karena asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu metric dan kategorial non metric. Selanjutnya, Gujarati 2003:597 menyatakan bahwa 50 “regresi logistik juga mengabaikan masalah heteroskedastisitas, karena variabel dependen tidak memerlukan homoskedastisitas untuk masing-masing variabel independennya”. Dalam penelitian ini diperlukan uji multikolinearitas, karena hanya melibatkan variabel-variabel bebas, maka masih perlu untuk dilakukan pengujian.

3.8.2.1 Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik seharusnyatidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali,2006: 91. Menurut Lubis dkk 2007: 32, “uji multikolinearitas diperlukan karena untuk mengetahui apakah ada korelasi antara tiap variabel dalam satu model”. Jika terjadimultikolinearitas, maka hasil penelitian dapat menghasilkan bias, terutama pada proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali, 2006:91.

3.8.3 Uji Model

3.8.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi Goodness of Fit

Analisis yang dilakukan pertama kali adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Menurut Ghozali 2006: 233, “model ini menguji hipotesis nol apakah data empiris yang digunakan sesuai atau cocok dengan model tidak ada perbedaan antara model dan data empiris sehingga model dapat 51 dikatakan fit”. Untuk menilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test: 1. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test kurang dari atau sama dengan 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. Sehingga Goodness fit model menjadi tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. 2. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima yang berarti model dapat menjelaskan nilai observasinya atau bisa dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

3.8.3.2 Penilaian keseluruhan Model Overall Model Fit

Uji ini digunakan untuk menilai apakah model regresi logistic yang telah digunakan telah fit dengan data atau tidak. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Berdasarkan hipotesis tersebut jelas bahwa kita tidak mungkin menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa modelyang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Memperhatikan 52 angka -2 log likelihood LL pada awal dengan block number = 0 dan angka -2 log likelihood pada block number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 log likelihoodblock number 0 dikurangi block number 1 menunjukkan model regresi yang baik.Log Likelihood dalam regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik Ghozali, 2006: 232.

3.8.3.3 Koefisien Determinasi Negelkerke R Square

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Nilai koefisien determinasi merupakan modifikasi dari koefisien Nagelkerke untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1.Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Nagelkerke R 2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diintrepretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression Ghozali, 2006: 233. Bila nilai R 2 kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan, jika R 2 mendekati 1 berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen.

3.8.4 Pengujian Hipotesis

53 Pengujian hipotesis pada penelitian dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik logistic regression. Menurut Ghozali 2006:8, analisis regresi logistik cocok digunakan untuk penelitian variabel dependennya bersifat kategorikal dummy atau nonmetric atau nominal dan variabel independennya kombinasi antara variabel kontinyu metric dan kategorial non metric, seperti halnya dalam penelitian ini. Regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati 2003 menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedacity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel bebasnya H.P.Purba, 2012. Regresi logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.Regresi logistik telah banyak digunakan secara luas sebagai salah satu alat analisis pemodelan ketika variabel responnya Y bersifat biner. Istilah biner merujuk pada penggunaan dua buah bilangan 0 dan 1 untuk menggantikan dua kategori pada variabel respon. Asumsi regresi logistik: - Tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. - Variabel bebas bisa variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. - Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan nonlinear. Model yang digunakan pada regresi logistic adalah: 54 Logit pi = β0 + β1X1 + β2X2 + ... + + βkXk dengan logit p = log � � �−� � Dimana p adalah kemungkinan bahwa Y = 1, dan X1, X2, X3 adalah variabel independen, dan b adalah koefisien regresi. Regresi logistik akan membentuk variabel prediktorrespon log {p1-p}yang merupakan kombinasi linear dari variabel independen. Nilai variabel prediktor ini kemudian ditransformasikan menjadi probabilitias dengan fungsi logit. Interpretasi regresi logistik menggunakan odd ratio atau kemungkinan. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan, umur listing, leverage, reputasi auditor, struktur kepemilikan pihak asing, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor aneka industri dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Data diolah dengan program Statistical Package For Social Science SPSS. Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Ln ��� 1 −��� : α + βSIZE + βUMUR + βLEV + βAUD + βFO + βLIKUID + βPROF + € Keterangan : 55 Ln ��� 1 −��� : Dummy Variable, kategori 1 untuk perushaaan IFR dan kategori 0 untuk perusahaan non IFR α : Konstanta SIZE : Ukuran Perusahaan UMUR : Umur Listing LEV : Leverage AUD :Reputasi Auditor FO : Foreign Ownership LIKUID :Likuiditas PROF : Profitabilitas € : Kesalahan Residual

3.8.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan

Perhitungan SPSS dengan menggunakan tabel Omnibus Test of ModelCoefficiensdapat digunakan dalam pengujian hipotesis variabel bebasindependen terhadap variabel terikat dependen secara simultan. Dengan diketahuinya nilai signifikansi 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan secara statistik.

3.8.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai probabilitassig dengan tingkat signifikansi α. Untuk menentukan penolakan atau penerimaan H didasarkan pada tingkat signifikansi α 5 dengan kriteria : 56 A H diterima apabila statistik Wald hitung Chi-Square table, dan nilai probabilitas sig signifikansi α. Hal ini berarti H a ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. B H ditolak apabila statistik Wald hitung Chi-Square table, dan nilai probabilitas sig signifikansi α. Hal ini berarti H a diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 57

4.1 Data Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut sifatnya data yang digunakan merupakan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh tidak langsung dari obyeknya, tetapi dari sumber lain baik lisan maupun tulisan. Data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, yang mana pada penelitian ini dilihat dari variabel size ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, liquidity, dan profitability. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 58 SIZE 58 1.06E10 6.43E13 4.7979E12 1.02092E13 UMUR 58 1.00 35.00 16.7931 6.94277 LEV 58 -3.48 3.52 .2849 .98534 FO 58 .00 .96 .3615 .31462 LIKUID 58 .23 9.34 2.2859 2.07625 PROF 58 -.19 .32 .0538 .09243 Valid N listwise 58 Sumber: hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai size ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan, memiliki nilai minimum 1.06 10 10 yang diperoleh PT.Karya Alam Unggul Tbk, sedangkan nilai size maksimum 6.43 10 13 yang diperoleh PT.Indah Kiat Pulp Paper Tbk . Diketahui rata-rata mean size adalah 4.7979 10 12 , dan standar deviasinya 1.02092 10 13 . Diketahui umur listing perusahaan yang dilihat dari tahun 2012 – tahun perdana perusahaan melakukan penawaran saham perdana,didapat nilai minimum adalah 1 tahun yang diperoleh PT.Alkindo Tbk, sedangkan umur listing perusahaan maksimum adalah 35 tahun yang diperoleh PT.Holcim Indonesia Tbk. Diketahui rata-rata mean umur perusahaan adalah 16,7931, dan standar deviasinya 6.94277. Diketahui nilai leverageyang pada penelitian ini didapat dari pembagian antara hutang jangka panjang dan total ekuitas, didapat nilai minimum adalah - 3.48 yang diperoleh PT.Siwani Makmur Tbk, sedangkan nilai leveragemaksimum adalah 3.52 yang diperoleh PT.Mulia Industrindo Tbk. Diketahui rata-rata mean leverage adalah 0.2849, dan standar deviasinya 0.98534. 59 Diketahui nilai foreign ownership FO yang didapat dari persentase kepemilikan pihak asing terhadap total saham perusahaan, didapat nilai minimum adalah 0,00 yang diperoleh dari PT.Indal Alumunium Industry Tbk, sedangkan nilai FO maksimum adalah 0,96 yang diperoleh PT.Titan Kimia Nusantara Tbk. Diketahui rata-rata mean FO adalah 0.3615, dan standar deviasinya 0.31462. Diketahui nilai liquidityyang didapat dari pembagian antara aset lancar dan kewajiban lancar, didapat nilai minimum adalah 0.23 yang diperoleh PT.Karya Alam Unggul Tbk, sedangkan nilai liquidity maksimum adalah 9.34 yang diperoleh PT.Lion Metal Works Tbk. Diketahui rata-rata mean liquidity adalah 2.2859, dan standar deviasinya 2.07625. Diketahui nilai profitabityyang didapat dari pembagian antara laba bersih dan total aktiva, didapat nilai minimum adalah -0.19 yang diperoleh PT.Karya Alam Unggul Tbk , sedangkan nilai profitability maksimum adalah 0.32 yang diperoleh PT.Lionmesh Prima Tbk. Diketahui rata-rata mean profitability adalah 0.0538, dan standar deviasinya 0.09243. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif IFR IFR Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non IFR 12 20.7 20.7 20.7 IFR 46 79.3 79.3 100.0 Total 58 100.0 100.0 Sumber: hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori IFR sebanyak 46 perusahaan 79,3, sedangkan jumlah 60 perusahaan yang termasuk ke dalam kategori Non IFR sebanyak 12 perusahaan 20,7. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Reputasi Auditor AUD AUD Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non Big Four 39 67.2 67.2 67.2 Big Four 19 32.8 32.8 100.0 Total 58 100.0 100.0 Sumber: hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori tidak diaudit oleh KAP the Big Four sebanyak 39 perusahaan 67,2, sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori diaudit oleh KAP the Big Four sebanyak 19 perusahaan 32,8. 4.3Uji Multikolinearitas Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antar variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi antar variabel – variabel independen yang satu dan yang lainnya.Dalam penelitian ini gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.4. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa korelasi antara size dan umur sebesar – 0.184,korelasi antara leveragedan liquidity sebesar 0.249, dan seterusnya.dari hasil pengujian pada Tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala 61 multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali, 2006:91.Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini lolos dari uji gejala multikolinearitas. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi Correlation Matrix Constant SIZE UMUR LEV AUD FO LIKUID PROF Step 1 Constant 1.000 .046 -.675 -.078 -.286 -.340 -.339 .082 SIZE .046 1.000 -.184 -.245 -.100 .038 .012 .111 UMUR -.675 -.184 1.000 -.005 -.043 -.106 -.183 -.232 LEV -.078 -.245 -.005 1.000 .040 -.235 .249 -.363 AUD -.286 -.100 -.043 .040 1.000 .156 .215 -.024 FO -.340 .038 -.106 -.235 .156 1.000 .069 .466 LIKUID -.339 .012 -.183 .249 .215 .069 1.000 -.242 PROF .082 .111 -.232 -.363 -.024 .466 -.242 1.000 Sumber: hasil olahan software SPSS 4.4Menguji Model Fit Overall Model Fit Test Pengujian model fit ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan, apakah telah fit dengan data atau tidak. Uji fit dilakukan dengan membandingkan antara nilai -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1.Nilai -2 log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.5. Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal Iteration History

a,b,c

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 80 129

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING)

3 56 65

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) DALAM WEBSITE PERUSAHAAN(STUDI KASUS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 3 34

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 27

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 19