44 Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang
diperoleh tidak langsung dari obyeknya, tetapi dari sumber lain baik lisan maupun tulisan. Peneliti menggunakan data sekunder dengan alasan: 1 data lebih mudah
didapatkan dibanding data primer 2 tidak memakan banyak biaya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari website Bursa Efek
Indonesia BEI, dengan cara men-download melalui situs www.idx.co.id. Menurut sifatnya data dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif, yaitu data
yang berupa angka.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi
pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan
data berupa laporan keuangan dan infomasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet situs www.idx.co.id dengan cara men-download laporan
keuangan perusahaan yang dibutuhkan.
3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.7.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen merupakan variabel terikat, karena setiap variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen, dengan kata lain variabel
ini nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pelaporan keuangan melalui internet IFR. Pelaporan
keuangan melalui internet diproksikan sebagai perusahaan yang mau
45 mempublikasikan informasi keuangan melalui internet yaitu website pribadi
perusahaan selain melalui pasar modal H.P.Purba, 2012. Pelaporan keuangan melalui internet diukur dengan menggunakan nominal kategori.
Kode 1 untuk perusahaan IFR dan kode 0 untuk perusahaan non-IFR.
3.7.2 Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinyaperubahan atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat
dependen. Variabel Independen pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, umur listing, leverage, reputasi auditor, struktur kepemilikan
pihak asing, likuiditas, profitabilitas, dan jenis industri.
3.7.2.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara
antara lain dengan total aset, Fitriani 2001, dalam H.P.Purba, 2012. Pengukuran atas variabel ukuran perusahaan dilakukan berdasarkan
natural logaritma dari total aset perusahaan. Implikasinya bahwa
perusahaan yang besar dilihat dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. 3.7.2.2Umur Listing
Umur listing menunjukkan lamanya perusahaan sudah masuk atau terdaftar dalam pasar modal. Umur listing perusahaan dalam penelitian
ini diukur sesuai dengan jumlah umur perusahaan sejak penawaran saham perdana First Issue dalam Lestari dan Chairiri 2009.
Umur Listing : Tahun 2012 – Tahun IPOFirst Issue
46
3.7.2.3 Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya.
Perusahaan yang memiliki proporsi utang lebih besar dalam struktur permodalannya akanmempunyai biaya agensi yang lebih tinggi.
Mengukur leverage perusahaan pada umumnya menggunakan rasio DER, akan tetapi total utang dalam rasio tersebut mencakup utang jangka
pendek dan utang jangka panjang. Padahal leverage perusahaan digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
semua utang jangka panjangnya. Sehingga dalam penelitian ini, leverage perusahaan akan diukur dengan rasio utang jangka panjang dengan total
ekuitas, Helfert 1997, dalam Kusumawardani, 2011.
3.7.2.4 Reputasi Auditor
Penggunaan auditor dengan kualitas tinggi Big Four membantu perusahaan dalam menciptakan citra positif dan memberikan
kepercayaan bagi investor atas laporan keuangan yang disajikan. Reputasi auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan
melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak. Kode 1 untuk KAP yang berafiliasi dengan Big Four dan kode 0
untuk KAP Non Big Four, H.P.Purba, 2012
3.7.2.5 Struktur Kepemilikan Pihak Asing
Struktur kepemilikan pihak asing merupakan jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing. Struktur kepemilikan pihak
47 asing diukur menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak
asing terhadap total saham perusahaan Kusumawardani, 2011. Foreign Ownership=
Total saham perusahaan Saham pihak asing
3.7.2.6 Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas diukur dengan menggunakan
Current Ratio, yaitu membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas =
Kewajiban Lancar Aset Lancar
3.7.2.7 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Variabel ini diukur dengan
analisis ROA, yaitu laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva. Hal ini disebabkan ROA memiliki tingkat yang lebih independen dalam
mengukur profitabilitas dibandingkan ROE, Oyelere et al.,2003, dalam Kusumawardani, 2011.
Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel Definisi
Indikator Skala
Variabel Dependen: Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang mempublikasikan
Menggunakan kode 1 untuk IFR, dan 0 untuk
Nominal
48
melalaui Internet IFR Y
laporan keuangan melalui internet
website perusahaan
non IFR
Variabel Independen: Ukuran Perusahaan
X1 Suatu skala besar
kecilnya suatu perusahaan yang
dapat diukur melalui total
asetnya. Ln = Total Aset
Rasio
Umur Listing X2 Lamanya
perusahaan sudah masuk atau
terdaftar pada pasar modal
Umur Listing = Tahun 2012- Tahun IPO
Rasio
Leverage Kemampuan
perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka panjang
Total Ekuitas Hutang Jangka panjang
Rasio
Reputasi Auditor Auditor yang
berkualitas tinggi Big Four atau
KAP yang berafiliasi
dengan Big Four Menggunakan Kode 1
untuk relasi Big Four, dan kode 0 untukrelasi
non Big Four. Nominal
Struktur Kepemilikan Pihak Asing
Persentase saham yang dimiliki
oleh pihak asing terhadap total
saham perusahaan.
Total Saham Saham pihak asing
Rasio
Likuiditas Kemampuan
perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek.
Kewajiban Lancar Aset Lancar
Rasio
Profitabilitas Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan
laba Total Aktiva
Laba bersih setelah pajak Rasio
49
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mempermudah pemahaman
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata mean, nilai tengah
median, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan layak atau tidak layak untuk digunakan, sehingga perlu dilakukan
uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinearitas dikarenakan uji yang digunakan adalah regresi
logistik logistic regression. Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika
variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi Shafrizal dan Muslich, 2014. Dalam teknik analisis ini tidak melakukan uji normalitas
data, karena menurut Ghozali 2006: 225 regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya maupun uji asumsi klasik karena
asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu metric dan
kategorial non metric. Selanjutnya, Gujarati 2003:597 menyatakan bahwa
50 “regresi logistik juga mengabaikan masalah heteroskedastisitas, karena
variabel dependen tidak memerlukan homoskedastisitas untuk masing-masing variabel independennya”. Dalam penelitian ini diperlukan uji
multikolinearitas, karena hanya melibatkan variabel-variabel bebas, maka masih perlu untuk dilakukan pengujian.
3.8.2.1 Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnyatidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali,2006: 91. Menurut Lubis dkk 2007: 32, “uji
multikolinearitas diperlukan karena untuk mengetahui apakah ada korelasi antara tiap variabel dalam satu model”. Jika terjadimultikolinearitas, maka
hasil penelitian dapat menghasilkan bias, terutama pada proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial setiap variabel
independen terhadap variabel dependen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90
Ghozali, 2006:91.
3.8.3 Uji Model
3.8.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi Goodness of Fit
Analisis yang dilakukan pertama kali adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Menurut
Ghozali 2006: 233, “model ini menguji hipotesis nol apakah data empiris yang digunakan sesuai atau cocok dengan model tidak ada
perbedaan antara model dan data empiris sehingga model dapat
51 dikatakan fit”. Untuk menilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
Fit Test: 1.
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test kurang dari atau sama dengan 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti
ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. Sehingga Goodness fit model menjadi tidak baik karena model
tidak dapat memprediksi nilai observasinya. 2.
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima yang berarti model
dapat menjelaskan nilai observasinya atau bisa dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.
3.8.3.2 Penilaian keseluruhan Model Overall Model Fit
Uji ini digunakan untuk menilai apakah model regresi logistic yang telah digunakan telah fit dengan data atau tidak.
Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Berdasarkan hipotesis tersebut jelas bahwa kita tidak
mungkin menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari
model adalah probabilitas bahwa modelyang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan
alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Memperhatikan
52 angka -2 log likelihood LL pada awal dengan block number = 0 dan
angka -2 log likelihood pada block number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 log likelihoodblock number 0 dikurangi block number 1
menunjukkan model regresi yang baik.Log Likelihood dalam regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model
regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik Ghozali, 2006: 232.
3.8.3.3 Koefisien Determinasi Negelkerke R Square
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu
memperjelas variabilitas variabel dependen. Nilai koefisien determinasi merupakan modifikasi dari koefisien Nagelkerke untuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1.Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Nagelkerke R
2
dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diintrepretasikan
seperti nilai R
2
pada multiple regression Ghozali, 2006: 233. Bila nilai R
2
kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan, jika R
2
mendekati 1 berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel
dependen.
3.8.4 Pengujian Hipotesis
53 Pengujian hipotesis pada penelitian dilakukan dengan analisis multivariat
dengan menggunakan regresi logistik logistic regression. Menurut Ghozali 2006:8, analisis regresi logistik cocok digunakan untuk penelitian variabel
dependennya bersifat kategorikal dummy atau nonmetric atau nominal dan variabel independennya kombinasi antara variabel kontinyu metric dan
kategorial non metric, seperti halnya dalam penelitian ini. Regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel
bebasnya. Gujarati 2003 menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedacity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity
untuk masing-masing variabel bebasnya H.P.Purba, 2012. Regresi logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat
dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.Regresi logistik telah banyak digunakan secara luas sebagai salah satu alat analisis pemodelan ketika
variabel responnya Y bersifat biner. Istilah biner merujuk pada penggunaan dua buah bilangan 0 dan 1 untuk menggantikan dua kategori pada variabel
respon. Asumsi regresi logistik:
- Tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan
dalam model. -
Variabel bebas bisa variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. -
Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan nonlinear.
Model yang digunakan pada regresi logistic adalah:
54
Logit pi =
β0 + β1X1 + β2X2 + ... + + βkXk dengan logit
p = log
�
� �−�
�
Dimana p adalah kemungkinan bahwa Y = 1, dan X1, X2, X3 adalah variabel independen, dan b adalah koefisien regresi. Regresi logistik akan
membentuk variabel prediktorrespon log {p1-p}yang merupakan kombinasi linear dari variabel independen. Nilai variabel prediktor ini
kemudian ditransformasikan menjadi probabilitias dengan fungsi logit. Interpretasi regresi logistik menggunakan odd ratio atau kemungkinan.
Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan, umur listing, leverage, reputasi auditor, struktur kepemilikan
pihak asing, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet internet financial reporting pada perusahaan
manufaktur yang bergerak pada sektor aneka industri dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Data diolah dengan program Statistical Package
For Social Science SPSS. Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai
berikut: Ln
��� 1
−���
: α + βSIZE + βUMUR + βLEV + βAUD + βFO + βLIKUID + βPROF + €
Keterangan :
55 Ln
��� 1
−���
: Dummy Variable, kategori 1 untuk perushaaan IFR dan
kategori 0 untuk perusahaan non IFR
α : Konstanta
SIZE : Ukuran Perusahaan
UMUR : Umur Listing
LEV : Leverage
AUD :Reputasi Auditor
FO : Foreign Ownership
LIKUID :Likuiditas
PROF : Profitabilitas
€ : Kesalahan Residual
3.8.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan
Perhitungan SPSS dengan menggunakan tabel Omnibus Test of ModelCoefficiensdapat digunakan dalam pengujian hipotesis
variabel bebasindependen terhadap variabel terikat dependen secara simultan. Dengan diketahuinya nilai signifikansi 0,05, maka
disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan secara statistik.
3.8.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai probabilitassig
dengan tingkat signifikansi α. Untuk menentukan penolakan atau penerimaan H
didasarkan pada tingkat signifikansi α 5 dengan kriteria :
56 A
H diterima apabila statistik Wald hitung Chi-Square table, dan
nilai probabilitas sig signifikansi α. Hal ini berarti H
a
ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak.
B H
ditolak apabila statistik Wald hitung Chi-Square table, dan nilai probabilitas sig
signifikansi α. Hal ini berarti H
a
diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
57
4.1 Data Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut
sifatnya data yang digunakan merupakan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data
penelitian yang diperoleh tidak langsung dari obyeknya, tetapi dari sumber lain baik lisan maupun tulisan. Data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
yaitu www.idx.co.id.Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai
standar deviasi, yang mana pada penelitian ini dilihat dari variabel size ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, liquidity, dan profitability. Berdasarkan
analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
58 SIZE
58 1.06E10
6.43E13 4.7979E12
1.02092E13 UMUR
58 1.00
35.00 16.7931
6.94277 LEV
58 -3.48
3.52 .2849
.98534 FO
58 .00
.96 .3615
.31462 LIKUID
58 .23
9.34 2.2859
2.07625 PROF
58 -.19
.32 .0538
.09243 Valid N
listwise 58
Sumber: hasil olahan software SPSS
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai size ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan, memiliki nilai minimum 1.06
10
10
yang diperoleh PT.Karya Alam Unggul Tbk, sedangkan nilai size maksimum
6.43 10
13
yang diperoleh PT.Indah Kiat Pulp Paper Tbk . Diketahui rata-rata mean size adalah 4.7979
10
12
, dan standar deviasinya 1.02092 10
13
. Diketahui umur listing perusahaan yang dilihat dari tahun 2012 – tahun
perdana perusahaan melakukan penawaran saham perdana,didapat nilai minimum adalah 1 tahun yang diperoleh PT.Alkindo Tbk, sedangkan umur listing
perusahaan maksimum adalah 35 tahun yang diperoleh PT.Holcim Indonesia Tbk. Diketahui rata-rata mean umur perusahaan adalah 16,7931, dan standar
deviasinya 6.94277. Diketahui nilai leverageyang pada penelitian ini didapat dari pembagian
antara hutang jangka panjang dan total ekuitas, didapat nilai minimum adalah - 3.48 yang diperoleh PT.Siwani Makmur Tbk, sedangkan nilai leveragemaksimum
adalah 3.52 yang diperoleh PT.Mulia Industrindo Tbk. Diketahui rata-rata mean leverage adalah 0.2849, dan standar deviasinya 0.98534.
59 Diketahui nilai foreign ownership FO yang didapat dari persentase
kepemilikan pihak asing terhadap total saham perusahaan, didapat nilai minimum adalah 0,00 yang diperoleh dari PT.Indal Alumunium Industry Tbk, sedangkan
nilai FO maksimum adalah 0,96 yang diperoleh PT.Titan Kimia Nusantara Tbk. Diketahui rata-rata mean FO adalah 0.3615, dan standar deviasinya 0.31462.
Diketahui nilai liquidityyang didapat dari pembagian antara aset lancar dan kewajiban lancar, didapat nilai minimum adalah 0.23 yang diperoleh
PT.Karya Alam Unggul Tbk, sedangkan nilai liquidity maksimum adalah 9.34 yang diperoleh PT.Lion Metal Works Tbk. Diketahui rata-rata mean liquidity
adalah 2.2859, dan standar deviasinya 2.07625. Diketahui nilai profitabityyang didapat dari pembagian antara laba bersih
dan total aktiva, didapat nilai minimum adalah -0.19 yang diperoleh PT.Karya Alam Unggul Tbk , sedangkan nilai profitability maksimum adalah 0.32 yang
diperoleh PT.Lionmesh Prima Tbk. Diketahui rata-rata mean profitability adalah 0.0538, dan standar deviasinya 0.09243.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif IFR IFR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Non IFR
12 20.7
20.7 20.7
IFR 46
79.3 79.3
100.0 Total
58 100.0
100.0
Sumber: hasil olahan software SPSS
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori IFR sebanyak 46 perusahaan 79,3, sedangkan jumlah
60 perusahaan yang termasuk ke dalam kategori Non IFR sebanyak 12 perusahaan
20,7.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Reputasi Auditor AUD AUD
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Non Big
Four 39
67.2 67.2
67.2 Big Four
19 32.8
32.8 100.0
Total 58
100.0 100.0
Sumber: hasil olahan software SPSS
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori tidak diaudit oleh KAP the Big Four sebanyak 39 perusahaan
67,2, sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori diaudit oleh KAP the Big Four sebanyak 19 perusahaan 32,8.
4.3Uji Multikolinearitas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antar variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi
antar variabel – variabel independen yang satu dan yang lainnya.Dalam penelitian ini gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang
terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.4.
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa korelasi antara size dan umur sebesar – 0.184,korelasi antara leveragedan liquidity sebesar 0.249, dan
seterusnya.dari hasil pengujian pada Tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala
61 multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih
besar dari 0,90 Ghozali, 2006:91.Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini lolos dari uji gejala multikolinearitas.
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi Correlation Matrix
Constant SIZE UMUR LEV AUD
FO LIKUID PROF Step 1 Constant
1.000 .046
-.675 -.078
-.286 -.340
-.339 .082
SIZE .046
1.000 -.184
-.245 -.100
.038 .012
.111 UMUR
-.675 -.184
1.000 -.005
-.043 -.106
-.183 -.232
LEV -.078
-.245 -.005
1.000 .040
-.235 .249
-.363 AUD
-.286 -.100
-.043 .040
1.000 .156
.215 -.024
FO -.340
.038 -.106
-.235 .156
1.000 .069
.466 LIKUID
-.339 .012
-.183 .249
.215 .069
1.000 -.242
PROF .082
.111 -.232
-.363 -.024
.466 -.242
1.000
Sumber: hasil olahan software SPSS 4.4Menguji Model Fit
Overall Model Fit Test
Pengujian model fit ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan, apakah telah fit dengan data atau tidak. Uji fit dilakukan dengan
membandingkan antara nilai -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1.Nilai -2 log
likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal
Iteration History
a,b,c