Pendahuluan Analisa Laju Bit Sistem

Muhammad Bayu Prasetio : Studi Perancangan Jaringan Wimax Di Daerah Urban Studi Kasus : Kota Medan, 2010.

BAB IV ANALISA DATA DAN PERANCANGAN JARINGAN WiMAX

4.1 Pendahuluan

Dalam Tugas Akhir ini akan dirancang jaringan WiMAX pada daerah urban, dalam hal ini disesuaikan dengan karakteristik kota Medan. Daerah urban adalah daerah dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi dari pada daerah suburban dan daerah rural. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1[8 ]: Tabel 4.1 Pembagian Tipe Wilayah Parameter Urban Suburban Rural Kepadatan Perumahan 4000 sd 6000 800 to 1500 200 to 600 Data Density 10 to 40 MbpsKm 2 2 to 7 MbpsKm 2 0.5 to 2 MbpsKm 2 Pertumbuhan 30 30 30 Pertumbuhan Aplikasi 7 7 7 Daerah Layanan 60 Km 2 120 Km 2 200 Km 2 Kota medan termasuk daerah urban karena kepadatan penduduknya yang tinggi. Luas kota Medan yang 265,10 Km persegi dihuni oleh kira-kira 2.036.018 jiwa penduduk. Dengan kata lain, kepadatan kota Medan kira-kira 7.681 jiwa per Km persegi. Jumlah penduduk yang padat ini mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas internet menjadi sangat besar.

4.2 Analisa Laju Bit Sistem

Laju Bit sistem diperhitungkan berdasarkan beberapa standar telekomunikasi di dunia. Setiap standar mempunyai beberapa karakteristik frekuensi dan bit rate. WiMAX menggunakan teknik OFDM 256 FFT. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan dengan menggunakan nilai 256 FFT. Muhammad Bayu Prasetio : Studi Perancangan Jaringan Wimax Di Daerah Urban Studi Kasus : Kota Medan, 2010. Tabel 4.2 Standar Bandwidth di Dunia No Nama Standar Bandwidth Kanal MHz Frekuensi Sampling 1. MMDS 1.5, 3.0, 6.0, 12.0, 24.0 86 75 2. ETSI 1.75, 3.5, 7.0, 14.0, 28.0 87 3. WCS 2.50, 5.0, 10.0, 15.0 144145 Adapun spesifikasi dari sistem OFDM 256 FFTadalah menggunakan 192 bit data, 8 pilot dan 56 null carrier. Guard time yang digunakan adalah 14, 18, 116, 132. Dalam perhitungan Tugas Akhir ini digunakan frekuensi 3.5 Ghz frekuensi carrier dan Bandwidth kanal 3.5 Mhz dengan menggunakan modulasi QPSK faktor rasio FEC 12.. Hal ini disesuaikan dengan spesifikasi perangkat yang ada. Untuk frekuensi 3.5 MHz dan bandwidth kanal dengan modulasi QPSK 3.5 dengan 256 FFT, N used = 192, Bm QPSK 12 = 2, Cr = ½, maka dari persamaan 3.2 dapat dihitung nilai Ts adalah : Ts = Tg+Tb =1Fs.BW kanalNFFT+FS4 =87.3500000256+FS4 = 6.4x10 5 − +1.6x10 5 − =8x10 5 − Kemudian dari persamaan 3.1 dapat dihitung Laju Bit, yaitu : Laju Bit = 5 10 8 2 1 . 1 . 192 − x =1.200.000 bps = 1,2 Mbps

4.3 Analisa RSL Receive Signal Level