Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

74 LION 0.27 0.27 0.32 MERK 0.27 0.32 0.36 NIKL 0.36 0.36 0.36 PICO 0.32 0.32 0.32 SCCO 0.27 0.27 0.27 SIAP 0.32 0.32 0.36 SKLT 0.32 0.32 0.32 SMGR 0.27 0.36 0.32 SMSM 0.27 0.27 0.27 TCID 0.41 0.41 0.41 TOTO 0.32 0.41 0.27 ULTJ 0.32 0.32 0.32 UNIC 0.27 0.27 0.32 YPAS 0.36 0.41 0.32 Sumber: Data Diolah, 2015 Perusahaa yang memiliki bilai Kebijakan Akuntansi ang mengalmi trend penurunan adalah pada PT Arwana Citramulia Tbk ARNA dimana pada tahun 2011 nilai Kebijakan Akuntansi adalah sebesar 0.32, pada tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan sebesar 0.27, dan selanjutnya pada tahun 2013 nilai Kebijakan Akuntansi tetap sebesar 0.27. Selanjutnya perusahaan yang mengalami trend peningkatan nilai Kebijakan Akuntansi adalah pada PT Merck Tbk

4.1.4. Asumsi Klasik

Dilakukan pengujian asumsi klasik untuk dapat menghasilkan hasil penelitian yang Best Linear Unbiased Estimation dan Minimum Estimation . Beberapa uji asums klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara 75 Uji normalitas merupakan uji data yang menunjukkan bahwa data-data yang digunakan merupakan data yang terdistribusi secara normal. Normal atau tidak normalnya sebuah data dapat diketahui dari titik-titik yang digambarkan pada uji normalitas yang membentuk pola tertentu. Pada uji normalitas ini digunakan Kolmogrov Smirnov Test sebagai berikut: Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 93 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .04448223 Most Extreme Differences Absolute .082 Positive .082 Negative -.070 Kolmogorov-Smirnov Z .789 Asymp. Sig. 2-tailed .562 a. Test distribution is Normal. Tabel 4.10 menunjukkan nilai sig. sebesar 0.562 dimana nilai sig. lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha penelitian sebesar 0.05 sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa data residual penelitian telah terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu hubungan yang sempurna antara beberapa variabel bebas dan model regresi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa dalam model terdapat korelasi sempurna diantara masing-masing variabel bebasnya. Universitas Sumatera Utara 76 Variabel yang menyebabkan multikolineritas dapat dilihat nilai VIF variance inflation factor yang lebih besar dari 10, jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Pada penelitian ini diperoleh tolerance value dan variance inflation factor yang terjadi pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Leverage .955 1.047 Ukuran_Perusahaan .935 1.069 Tenaga_Kerja .956 1.046 Kepemilikan_Saham .828 1.207 Pembiayaan_Internal .804 1.243 Proporsi_Komisaris .805 1.242 Pada tabel 4.11 di atas, untuk dapat melihat apakah variabel- variabel bebas mengalami hubungan multikolinearitas, dapat dilihat dari kolom Collinearity Statistics pada kolom Tolerance dimana nilai Tolerance mendekati nilai 1, atau pada kolom VIF, dimana nilai VIF lebih kecil dari 10. Pada variabel Leverage nilai Tolerance adalah 0.9551, artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas atau dapat dilihat dari nilai VIF yaitu 1.04710. Pada variabel Ukuran Perusahaan nilai Tolerance adalah 0,9351, artinya bahwa Universitas Sumatera Utara 77 tidak terjadi gejala multikolinearitas. Pada variabel Intensitas Tenaga Kerja nilai Tolerance adalah 0,9561, artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas atau dapat dilihat dari nilai VIF yaitu 1.04610. Pada variabel Kepemilikan Saham nilai Tolerance adalah 0,8281, artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas atau atau dilihat dari nilai VIF yaitu 1.20710. Pada variabel Pembiayaan Internal nilai Tolerance adalah 0,8041, artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas atau dapat dilihat dari nilai VIF yaitu 1.24310. Pada variabel Proporsi Komisaris Independen nilai Tolerance adalah 0,8051, artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas atau dapat dilihat dari nilai VIF yaitu 1.24210.

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Tenaga Kerja, Kepemilikan Campuran, Pembiayaan Internal, dan Proporsi Komisaris Independen Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 6 104

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

9 55 13

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

0 3 17

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 0 15

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KOMITE AUDIT DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 14

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 18