82 Tabel 4.15
Uji Heterokedastisitas
Model Sig.
1 Constant
.000 ZscoreLeverage
.120 ZscoreUkuran_Perusahaan
.571 ZscoreTenaga_Kerja
.325 ZscoreKepemilikan_Saham
.276 ZscorePembiayaan_Internal
.923 ZscoreProporsi_Komisaris
.690 a. Dependent Variable: ABS2
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai sig. pada setiap variabel tersebut lebih besar dibandingkan dengan 0.05. Sehingga
diketahui bahwa semua nilai sig. variabel penelitian ini bernilai tidak signifikan dibandingkan dengan 0.05. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa
data telah
terbebas masalah
Heterokedastisitas.
4.1.5. Regresi Linear Berganda
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik data, maka untuk selanjutnya dilihat hubungan dan besarnya pengaruh yang diberikan oleh
variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Uji yang dilakukan pada bagian ini adalah dengan menggunakan regeresi linear berganda.
Berikut ini disajikan estimasi variabel penelitian, dengan melihat
unstandarized coefficients
, akan dapat diketahui regresi linear berganda penelitian ini. Estimasi penelitian regresi linear penelitian ini, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
83 Tabel 4.16
Estimasi Persamaan Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
.175 .151
ZscoreLeverage -.198
.131 -.160
ZscoreUkuran_Perusahaan -.201
.117 -.192
ZscoreTenaga_Kerja -.635
.746 -.090
ZscoreKepemilikan_Saham -.001
.113 -.001
ZscorePembiayaan_Internal .567
.269 .249
ZscoreProporsi_Komisaris .555
.155 .383
a. Dependent Variable: ZscoreKebijakan_Akuntansi
Berdasarkan pada tabel 4.16 maka dapat disusun persamaan regrei linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 0.175 – 0.198X
1
– 0.201X
2
– 0.635X
3
– 0.001X
4
+ 0.567X
5
+ 0.555X
6
Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut: 1.
Ketika variabel-variabel bebas pada penelitian ini sama dengan 0 atau tidak mengalami perubahan, maka Kebijkan Akuntasni akan bernilai
sebesar 0,175. 2.
Ketika
Leverage
X
1
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode akuntansi pendapatan menurun
sebesar 0.198 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan. 3.
Ketika Ukuran Perusahaan X
2
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode akuntansi
pendapatan menurun sebesar 0.201 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
84 4.
Ketika Intensitas Tenaga Kerja X
3
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode akuntansi
pendapatan menurun sebesar 0.635 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
5. Ketika Kepemilikan Saham
X
4
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode akuntansi
pendapatan menurun sebesar 0.001 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
6. Ketika Pembiayaan Internal
X
5
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode akuntansi
pendapatan meningkat sebesar 0.567 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
7. Ketika Proporsi Komisaris Independen X
6
ditingkatkan sebesar 1 maka akan diikuti peluang penggunaan kebijakan akuntansi metode
akuntansi pendapatan meningkat sebesar 0.555 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
4.1.6. Pengujian Hipotesis