86 adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel bebas pada
penelitian ini. Berdasarkan jumlah data pada penelitian ini sebanyak 93 responden, maka dapat ditentukan nilai derajat bebas penelitian ini adalah
93 – 6 – 1 = 86. Dengan jumlah derajat bebas sebesar 86 maka dapat
ditentukan besarnya nilai t
tabel
adalah sebesar 1,987. Berdasarkan pada table 4.18 dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
a. Pengaruh
Leverage
terhadap Kebijakan Akuntansi
Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar -1,507. Jika dibandingkan dengan nilai t
tabel
, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
-1,507 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.137. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H
o
diterima dan H
a
ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa
Leverage
tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Akuntansi
Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar -1,715. Jika dibandingkan dengan nilai t
tabel
, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
-1,715 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.091. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H
o
diterima dan H
a
ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.
c. Pengaruh Intensitas
Tenaga Kerja
terhadap Kebijakan
Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
87 Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar -0,851. Jika dibandingkan dengan nilai t
tabel
, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
-0,851 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.398. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H
o
diterima dan H
a
ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa Intensitas Tenaga Kerja
tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.
d. Pengaruh Kepemilikan
Campuran terhadap
Kebijakan Akuntansi
Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar -0,010. Jika dibandingkan dengan nilai t
tabel
, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
-0,010 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.992. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H
o
diterima dan H
a
ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa Kepemilikan Campuran
tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.
e. Pengaruh Pembiayaan Internal terhadap Kebijakan Akuntansi
Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar 2,107. Jika dibandingkan dengan nilai t
tabel
, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
2,107 -1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.039. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini memberikan arti bahwa Pembiayaan Internal
berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.
f. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Kebijakan Akuntansi