Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Kebijakan Akuntansi

87 Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar -0,851. Jika dibandingkan dengan nilai t tabel , maka diketahui bahwa nilai t hitung t tabel -0,851 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.398. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H o diterima dan H a ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa Intensitas Tenaga Kerja tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.

d. Pengaruh Kepemilikan

Campuran terhadap Kebijakan Akuntansi Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar -0,010. Jika dibandingkan dengan nilai t tabel , maka diketahui bahwa nilai t hitung t tabel -0,010 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.992. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H o diterima dan H a ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa Kepemilikan Campuran tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.

e. Pengaruh Pembiayaan Internal terhadap Kebijakan Akuntansi

Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 2,107. Jika dibandingkan dengan nilai t tabel , maka diketahui bahwa nilai t hitung t tabel 2,107 -1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.039. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H o ditolak dan H a diterima. Hal ini memberikan arti bahwa Pembiayaan Internal berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.

f. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Kebijakan Akuntansi

Universitas Sumatera Utara 88 Pada table 4.17 diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 3,575. Jika dibandingkan dengan nilai t tabel , maka diketahui bahwa nilai t hitung t tabel 3,575 1,987 dengan tingkat signifikan sebesar 0.001. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H o ditolak dan H a diterima. Hal ini memberikan arti bahwa Proporsi Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Metode Akuntansi.

2. Uji F

Uji serempak dilakukan untuk melihat tingkah pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui pegaruh secar serempak variabel bebas terhadap variabel terikat, digunakan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel . Jika nilai F hitung nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara serempak berpengaruh terhadap variabel terikat, dan sebaliknya jika nilai F hitung nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Nilai F hitung dapat dilihat seperti pada table 4.18 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 89 Tabel 4.18 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 18.887 6 3.148 4.247 .001 a Residual 48.919 66 .741 Total 67.806 72 a. Predictors: Constant, ZscoreProporsi_Komisaris, ZscoreKepemilikan_Saham, ZscoreTenaga_Kerja, ZscoreLeverage, ZscoreUkuran_Perusahaan, ZscorePembiayaan_Internal b. Dependent Variable: ZscoreKebijakan_Akuntansi Untuk mengetahui nilai F tabel terlebih dahulu ditentukan besarnya nilai derajat bebas degree of freedom pembilang df 1 dan derajat bebas penyebut df 2 . Untuk menentukan df 1 maka dapat digunakan rumus k - 1, dimana k adalah jumlah variabel bebas ditambah variabel terikat, sehngga dapat ditentukan besarnya df 1 adaalah 7 – 1 = 6. Selanjutnya untuk menentujan besarnya nilai df 2 dapat digunakan rumus n – k, dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel bebas ditambah variabel terikat, sehingga dapat ditentukan besarnya nilai df 2 adalah 93 – 7 = 86. Berdasarkan pada tingkat kepercayaan penelitian sebesar 95 dan tingkat Alpha sebesar 5 dengan penelitian metode dua sisi, maka dapat ditentukan besarnya nilai F tabel adalah sebesar 2,21. Berdasarkan pada hasil tabel 4.18 dan nilai F tabel dapat diketahui bahwa nilai F hitung F tabel , dimana nilai F hitung adalah sebesar 4.247 lebih besar dari F tabel sebesar 2.21 4.247 2.21 dengan nilai probabilitas pada pengujian ini adalah sebesar 0.001. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama Universitas Sumatera Utara 90 leverage , ukuran perusahaan, intensitas tenaga kerja, kepemilikan campuran, pembiayaan internal, dan proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi.

3. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 16, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.19 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .528 a .279 .213 .86092433 1.822 a. Predictors: Constant, ZscoreProporsi_Komisaris, ZscoreKepemilikan_Saham, ZscoreTenaga_Kerja, ZscoreLeverage, ZscoreUkuran_Perusahaan, ZscorePembiayaan_Internal b. Dependent Variable: ZscoreKebijakan_Akuntansi Berdasarkan pada tabel 4.19 menunjukkan nilai Adjusted R square adalah 0.213. Ini mengartikan bahwa kemampuan leverage , ukuran perusahaan, intensitas tenaga kerja, kepemilikan campuran, pembiayaan internal, dan proporsi komisaris independen dalam menjelaskan pemilihan kebijakan akunatansi adalah sebesar 0.213 sedangkan sisanya sebesar 21.3 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4.2 Pembahasan 4.2.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Tenaga Kerja, Kepemilikan Campuran, Pembiayaan Internal, dan Proporsi Komisaris Independen Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 6 104

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

9 55 13

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

0 3 17

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 0 15

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KOMITE AUDIT DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 14

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 18