59 Jakarta dibuka kembali dan akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun
1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal disusul berdirinya BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal pada
tahun 1976 serta berdirinya perusahaan dan investasi PT Danareksa. Pada tahun 1997 aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta makin
meningkat. Perkembangan Bursa Efek Jakarta yang semakin pesat membuat kegiatannya semakin kompleks dan semakin ramai. Hal ini menyebabkan
sistem perdagangan manual yang Selma ini dilakukan Bursa Efek Indonesia tidak lagi memadai. Sehingga pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkanlah suatu
sistem otomatis yang dinamakan JATS
Jakarta Automatic Trading System
. Dengan semakin pesatnya perkembangan Bursa Efek Jakarta, maka
pada tahun 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia. Penggabungan ini diharapkan dapat menciptakan kondisi
perekonomian yang lebih baik.
4.1.2. Deskripsi Data Perusahaan Sampel
Gambaran secara umum tentang perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian seperti tampak pada table 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sampel
No. Kode
Emiten Nama Emiten
Berdiri Listing
1 ADES
PT Akasha Wira International Tbk 06 Maret 1985
13 Juni 1994 2
AMFG PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk
07 Oktober 1971 08 Nopember 1995
3 APLI
PT Asiaplast Industries Tbk 05 Agustus 1992
01 Mei 2000 4
ARNA PT Arwana Citramulia Tbk
22 Februari 1993 17 Juli 2001
5 AUTO
PT ASTRA OTOPARTS TBK 20 September 1991
15 Juni 1998
Universitas Sumatera Utara
60
6 BRNA
PT BERLINA Tbk 22 Mei 1905
06 Nopember 1989 7
CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
15 Januari 1979 8 Mei 1995
8 CTBN
PT Citra Tubindo Tbk. 23 Agustus 1983
28 Nopember 1989 9
DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
18 Maret 1982 8 Agustus 1990
10 IKBI
PT SUMI INDO KABEL Tbk. 23 Juli 1981
21 Januari 1991 11
INTP PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk
16 Januari 1985 5 Desember 1989
12 JPFA
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk 18 Januari 1971
23 Oktober 1989 13
JPRS PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
18 Juli 1973 4 Agustus 1989
14 KAEF
PT KIMIA FARMA PERSERO Tbk. 23 Januari 1969
4 Juli 2001 15
KDSI PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL Tbk
09 Januari 1973 29 Juli 1996
16 KLBF
PT KALBE FARMA TBK. 10 September 1966
30 Juli 1991 17
KRAS PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk
27 Oktober 1971 10 Nopember 2010
18 LION
PT LION METAL WORKS Tbk 16 Agustus 1972
20 Agustus 1993 19
MERK PT MERCK Tbk
14 Oktober 1970 23 Juli 1981
20 NIKL
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk 19 Agustus 1982
14 Desember 2009 21
PICO PT PELANGI INDAH CANINDO Tbk
26 September 1983 23 September 1996
22 SCCO
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING COMMERCE Tbk 09 Nopember 1970
20 Juli 1982 23
SIAP PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk
05 Januari 1995 17 Oktober 2008
24 SKLT
PT SEKAR LAUT Tbk 19 Juli 1976
08 September 1993 25
SMGR PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk
25 Maret 1953 8 Juli 1991
26 SMSM
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk 19 Januari 1976
09 September 1996 27
TCID PT. MANDOM INDONESIA Tbk
05 Nopember 1969 30 September 1993
28 TOTO
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk 11 Juli 1977
30 Oktober 1990 29
ULTJ PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TRADING COMPANY Tbk. 02 Nopember 1971
2 Juli 1990 30
UNIC PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk
07 April 1983 06 Nopember 1989
31 YPAS
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK 14 Des 1995
5 Maret 2008
Sumber: www.idx.co.id
2015 Berdasarkan pada table diketahui bahwa jumlah perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel pada penelitian ini yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 31 perusahaan. Perusahaan yang paling lama
berdiri dari perusahaan ini sampel ini adalah PT Berlina Tbk BRNA dimana perusahaan berdiri pada 22 Mei 1905 sedangkan perusahaan PT Berlina Tbk
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sejak 6 November 1989. Perusahaan yang paling muda berdiri dari peusahaan sampel ini adalah pada PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dimana perusahaan berdiri pada 16
Universitas Sumatera Utara
61 Januari 1985 sedangkan perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sejak 5 Desember 1989.
4.1.3. Deskripsi Data Penelitian