Menurut penelitian cakupan dan pencapaian program KB di wilayah kerja mandala medan tahun 2013 alat kontrasepsi IUD sebanyak 8 orang dan alat
kontrasepsi suntik depo provera sebanyak 70 orang. Alat kontrasepsi IUD dan suntik mempunyai permasalahan atau efek samping,
efek samping yang paling utama adalah gangguan pola haidnya. Terdapat ibu-ibu pengguna alat kontarsepsi IUD dan suntik yang mengalami beberapa permasalahan,
yaitu perubahan pada pola haidnya, lama haid menjadi panjang, jumlah haid menjadi lebih banyak dan datangnya haid SIKLUS menjadi lebih pendek. Terdapat 12 ibu
pengguna IUD yang mengeluh jumlah haidnya yang dikeluarkan saat menstruasi menjadi lebih banyak dan 8 orang ibu pengguna alat kontarsepsi suntik yang
mempunyai siklus menstruasi pendek. Karena itu penulis tertarik mengambil penelitian ini Jurnal Baurlina Ritonga, 2008.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengangkat permasalahan tentang bagaimana Perbedaan pola Menstruasi Ibu yang menggunakan
alat kontrasepsi IUD dengan suntik depo provera.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengatahui perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan suntik depo provera.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui siklus menstruasi Ibu yang menggunakan KB IUD.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui pola menstruasi ibu yang menggunakan KB suntik depo
provera. 3.
Untuk mengetahui perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan Alat kontrasepsi IUD dengan suntik depo provera.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi pendidikan kebidanan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan KB
IUB dan suntik devo provera.
2. Bagi praktek kebidanan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk bidan dalam memberikan konseling terutama pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan
suntik depo provera.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya tentang pola menstruasi pada aseptor KB IUD
dengan suntik depo provera.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Siklus menstruasi
Haid yaitu keluarnya dari kemaluan perempuan setiap bulan akibat gugurnya dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi. Sebenarnay proses yang
terjadi adalah luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah bersama dengan sel telur tidak dibuahi. Darah yang keluar dari
rahim perempuan yang sehat, bukan akibat melahirkan atau perdarahan Bkkbn 2008
Dalam hidup seorang wanita akan mengalami menstruasi dimana pada saat itu tidak kurang dari 400 kali akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada
endometrium. Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya kurang dari 3x jumlah total besi yang ada pada orang dewasa Fitramaya, 2009.
1. Fase proliferasi
Pada proliferasi hormonestrogen sangat berpengaruh terhadap perubahan endometrium. Dibawah pengaruh hormon estrogen terutama
estradiol 17 beta,endometrium akan mengalami proliferasi epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dari jaringan ikat bertambah
padat. Disamping itu estrogen berfungsi menambah afinitas reseptor estrogen dan sekaligus mempersiapkan reseptor progesteron. Pada masa ini
endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebuh cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Fase ini
berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid.
Universitas Sumatera Utara
2. Fase sekresi
Fase ini hormon yang berpengaruh adalah hormon progesteron. Dibawah pengaruh progesteron maka menyebabkan keadaan endometrium
tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku, membesar, melebar, berkelok-kelok dan banyak mengeluarkan getah.Pada
endometrium sudah dapat dibedakan antar lapisan atas yang padat atau statum cpmactum, lapisan mampung atau stratum spongoisum yang banyak lubang-
lubangnyadan terdapat kelenjar-kelejar, dan lapisan yang bawah yang disebut stratum basale.
Fase sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Bila tidak terjadi kehamilan maka endometrium akan mengalami deskuamasi dan
dilepaskan dengan perdarahan.
3. Fase premenstruasi fase iskemia
Ini terjadi bila telur tidak dibuahi. Fase ini berlangsung kurang lebih 2-3 hari sebelum menstruasi. Gambaran yang terjadi pada fase ini adalah
korpus leteum berdegenerasi, ini menjadikan produksi estrogen dan progesteron menurun dan pengkerutan lapisan fungsional endomentrium
akibat perubahan-perubahan pada vaskular. Vasokontriksi arteria spiralis coiled artery terjadi 4-24 jam
sebslum menstruasi, dangan akibat bagian luaratas endometrium mengalami antropi dan mengerut. Setelah beberapa waktu arteri yang mengkerut ini
mengalami dilatasi sehingga bagian-bagian yang nekrosis terlepas berupa darah menstrruasi. Sebelum menstruasi berhenti, FSH memacu kembali
beberapa folikel. Untuk tumbuh dan berkembang, dan dengan ini mulai lagi
Universitas Sumatera Utara
satu siklus ovarium dan endometrium yang baru. Bila kehamilan tak terjadi proses ini berlangsung terus sampai seorang wania berumur 45-50 tahun.
4. Fase menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dimana darah berasal dari endometrium yang mekrotik. Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah
ovulasi pada siklus 28 hari. Hari pertama silus menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama siklus endomentrium. Darah menstruasi sebagian besar berasal
dari darah arterial meskipun dapat juga berasal dari darah venosa. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiral sehingga terjadi
hematoma. Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari dengan rentang tiga
sampai enam hari dan jumlah darah rata-rata yang hilang ialah 50 ml rentang 20-80 ml namun hal ini sangat bervariasi. Pada sekitar 50 wanita,
darah menstruasi tidak membeku. Darah mentruasi membeku didalam uterus, tetapi bekuan biasanya mencair sebelum keluar dari uterus. Selain darah rabas
uterus mengandung lendir dan sel epitel Fitramaya, 2009
B. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM AKDRIUD 1. Pengertian AKDR
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari, plastik, polyethyline. Ada yang
tembaga Cu, ada pula yang tidak , adapula yang dilihat lembaga bercampur perak Ag. Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesteron
Suratun, 2008.
2. Cara kerja AKDRIUD
Universitas Sumatera Utara
a. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista
sampai ke rahim, endometrium belum siap untuk menrima nidasi hasil konsepsi.
b. Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran
tuba. c.
Mempengaruhi fertilisasi kesuburan sebelum ovum mencapai kavum uteri.
d. Efektifitas tinggi secara ilmiah 98,5 -99,9 efektivitas pemakaian
98-99,9.
3. Indikasi Pemakaian AKDRIUD
Merupakan cara kerja KB efektif terpilih yang sangat di prioritaskan pemakainannya pada ibu daslam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri
kesuburan serta menunda kehamilan, dengan jenis AKDR mini Suratun, 2008.
4. Kotraindikasi AKDRIUD
a. Kehamilan, Gangguan perdarahan pada alt kelamin yang tidak diketahui
sebabnya, Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, Tumor jinak rahim dan kelainan bawaan rahim.
5. Jenis-jenis AKDRIUD
a. Lippes loop sebagai generasi pertama dipakai selama diinginkan, kecuali
bila ada keluhan. b.
Cu T 200 B, Cu, 7, ML Cu 250 sebagai generasi kedua dipakai selama 3-4 tahun.
c. IUD Generasi ketiga; Cu T 380 A, ML Cu 380 selama 10 tahun.
6. Efektivitas AKDRIUD
Universitas Sumatera Utara
a. AKDR post-plasenta telah dibuktikan tidak menambah resiko infeksi,
perforasi dan perdarahan. b.
Diakui bahwa mengenal ekspulsi lebih tinggi 6-10 dan ini harus disadari oleh pasien bila mau akan dapat dipasang lagi.
c. Kemampuan penolong meletakkan difundus amat memperkecil resiko
ekspulsi. Oleh karena itu diperlukan pelatihan. d.
Kontraindikasi pemasangan post-plasenta ialah: ketuban pecah lama, infeksi intrapartum perdarahan post partum.
7. Efek Samping AKDRIUD
a. keluar bercak-bercak darah setelah 1-2 hari pemasangan b. perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak serta nyeri
c. komplikasi d. merasakan sakitkejang setelah 3-5 hari pemakain dan pemasangan Bkkbn
2007.
8. Keuntungan AKDR
1. Sebagai kontasepsi, efektifitasnya tinggi. Sangat efektif – 0,6 – 0,8
kehamilan100 perempuan dalam 1 tahun pertama 1 kegagalan dalam 125- 170.
2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. 3. metode jangka panjang 10 tahun proteksi dari Cut-308 dan tidak perlu
diganti. 4. sangat efektif karena tidak perlu diingat-ingat.
5. tidak mempengaruhi hubunagn seksual. 6. meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hanil.
7. tidak ada efek samping hormonal denagn Cu AKDR Cut-308.
Universitas Sumatera Utara
8. tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. 9. dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak
terjadi infeksi. 10. dapat digunakan sampai menopause 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir. 11. tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
12. membantu mencegah kehamilan ektopik.
9. Kerugian AKDR a. Efek samping yang lain terjadi:
1. Perubahan siklus haid umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan.
2. haid lebih lama dan banyak. 3. perdarahan spottingantarmenstruasi.
4. saat haid lebih sakit.
b. komplikasi lainnya
1. merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan. 2. perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia. 3. perforasi dinding uterus sangat jarang apabila pemasangannya benar.
4. tidak mencegah IMS termaksud HIVAIDS. 5. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan. 6. penyakit radang panggul terjadi, sesudah perempuan IMS memakai AKDR.
PRP dapat memicu infertilitas. C. Alat kontrasepsi suntikan Depo provera
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan alat kontrasepsi suntik, seperti depo provera, merupakan suatu tindakan invasif. Karena menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan
hati-hati dengan tehnik asepyik untuk mencegah infeksi. Kekhawatiran lainnya adalah meningkatnya masalah pnyebaran virus hepatitis B, hepatitis C, dan AIDS
kepada klien, provider dan petugas klinik, khusunya petugas kebersihan dan rumah tangga. Untuk mengurangi resiko tersebut, sedapat-dapatnya gunakan garum dan
alat suntik sekali pakai disposible atau alat suntik jenis baru yaitu “autosible
syringe”. Bila menggunakan menggunakan jarum dan alat suntik pakai ulang reusable
setelah digunakan , dekontaminasi segera dengan direndam dalam larutan 0,5 atau disinfektan lain yang tersedia didaerah setempat Sarwono,
2006. 1.
Jenis-Jenis KB Suntikan Depo provera
Di inidonesia tersedia dua jenis sediaan kontrasepsi suntikan yang mengandung progesteron, yaitu :
a. Depo medroksiprogesteron asetat DMPA, yang diberikan 3 bulan dengan
cara disuntik intramuskular IM. b.
Depo nerotisteron enantat Depo noristeratNET EN, yang diberikan setiap 2 bulan dengan cara intramuskularIM Hartanto, 2004.
2.
Keuntungan KB suntikan Depo provera
c. Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu
d. Tingkat efektifitasnya tinggi.
e. Hubungan seks dengan suntikan kb bebas.
f. Dapat diberikan pascapersalinan, pasca-keguguran atau pascamenstruasi.
g. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
Universitas Sumatera Utara
h. Suntikan KB DEPO PROVERA setiap 3 bulan dan peserta kb akan
mendapatkan menstruasi. 3.
Kerugian KB suntikan Depo provera
a. Perdarahan tidak menentu
b. Terjadi amenoera tidak datang bulan berkepanjangan
c. Masih terjadi kemungkinan hamil.
d. Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan
KB suntikan. 4.
Efek Samping
a. Gangguan Menstruasi
Merupakan keadaan ketika menstruasi berhenti pada masa menstruasi teratur. Dimungkinkan karena fungsi indung telur, hormon tidak
normal, masalah tekanan jiwa dan emosi Hartanto 2004. b.
Peningkatan Berat badan Efek samping utama yang lain lagi beberapa wanita adalah kenaikan
berat badan. Bukti yang menunjukkan kenaikan berat badan selama penggunaan DMPA masih dalam perdebatan. Peningkatan berat badan dan
mendapat konseling tentang penatalaksanakan berat badan yang sesuai dengan gaya hidup sehat.
c. Efek lainnya.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, sakit kepala, penurunan libido, gangguan emosiperubahan
mood, sakit kepala, nervositas, akne, dan depresi Hartanto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
Kerangka konseptual dalam penelitian ini memaparkan perbedaan siklus menstruasi ibu yang menggunakan KB IUD dengan suntik depo provera. Kerangka Konseptual dapat
di gambarkan sebagai berikut :
Independent Dependent
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Ibu yang
menggunakan IUD dan suntik depo provera
Ibu yang menggunakan suntik
depo provera Pola Menstruasi
Universitas Sumatera Utara
B. Defenisi Operasional No.
Varibel Definisi operasional
Alat ukur Cara
ukur Hasil ukur
Skala ukur
1 Siklus
menstruasi ibu yang
menggunak an alat
kontrasepsi Siklus bulanan pada
wanita, yang dimulai dari akhir menstruasi
sebelumnya sampai akhir menstruasi
berikutnya pada ibu yang menggunakan KB
Kuesioner Dengan menghitun
g jawaban responden
pada kuesioner
a. 28 hari
b. 28 – 35
hari c.
Lebih dari 35
hari Ordinal
2 Lamanya
haid ibu yang
menggunak an alat
kotrasespsi Waktu dimana seorang
wanita mendapatkan haid.
Kuesioner Dengan menghitun
g jawaban responden
pada kuesioner
a. 28 hari
b. 28-35
hari c.
Lebih dari 35
hari Ordinal
3 Jumlah haid
ibu yang menggunak
an alat kontrasepsi
Banyaknya jumlah perdarahan seorang
wanita yang dilihat seberapa sering wanita
mangganti pembalut. Kuesioner Dengan
menghitun g jawaban
responden pada
kuesioner a. 1 kali
ganti pembalut
b. b. 2 kali
ganti pembalut
c. c. 3 kali ganti
pembalut Ordinal
Universitas Sumatera Utara
16
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif yang mencoba mengali bagaimana perbedaan siklus menstruasi ibu yang menggunakan siklus menstruasi
kontrasepsi IUD dan suntik depo provera. Jenis penelitian ini merupakan cross sectional ialah merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau
pengamatan pada saat bersamaan sekali waktu Hidayat, 2011.
B. Populasi dan sampel