Gambaran Umum Produk Pembiayaan Motor FIF Syariah

45 Latarbelakang berdirinya FIF Syariah diantaranya adalah Konversi Bank Tugu menjadi “Bank Syariah Mega Indonesia” selanjutnya BSMI menjadi Funding tunggal dari pembiayaan murobahah FIF Syariah dengan akad kerjasama wakalah dengan FIF Diversifikasi produk. Hal ini lazim dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menambah budaya saing, apa lagi FIF Syariah merupakan satu-satunya perusahaan pembiayaan lesing berdasarkan syariah. Tentunya hal ini merupakan suatu kekuatan tersendiri bagi FIF Syariah. 2 Munculnya kebijakan Multifinance dikarenakan terbitnya peraturan Menteri kueangan sekitar tahun 1990. kebijakan tersebut muncul juga karena adanya dorongan dari masyarakat, selain itu yang menjadi cikal bakal munculnya perusahaan ini karena PT Astra mendirikan pabrik AHM dimana Astra memiliki perusahaan ASO Astra Sales Operation yang sekarang dikenal dengan FIF. Saat ini FIF syariah berkembang menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing dengan perusahaan multifinace lainnya sehingga FIF mampu berkiprah di bidangnya. 3

B. Gambaran Umum Produk Pembiayaan Motor FIF Syariah

1. Produk Pembiayaan Motor Syariah

Sejauh ini produk pembiayaan motor syariah dan konvensional, pada dasarnya adalah sama jenisnya yang membedakan hanya terletak pada nilai 2 Sejarah FIF”, Artikel Diakses dari www.fifkredit.com 3 Perkembangan FIF”, Artikel Diakses dari www.fifkredit.com Pada Mei 2010 46 moralitas dan penerapan akadnya, artinya produk pembiayaan motor syariah sangat memperhatikan prinsip syariah dan menjunjung tinggi nilai moralitas. Akad yang digunakan dalam pembiayaan motor syariah menggunakan murabahah yaitu jual beli dengan cara dicicil. 4

2. Aplikasi Pembiayaan Motor Syariah Pada FIF Syariah

Pada FIF Syariah akad yang di gunakan dalam operasionalnya adalah akad murabahah atau jual beli. Sedangkan sumber pendanaanya funding menggunakan akad wakalah dengan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI. Jadi FIF Syariah menyediakan barang untuk dana “titipan” atau wakalah dari BSMI yang digunakan untuk pembiayaan murabahah. 5 Murabahah adalah teknik jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan Margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan beberapa required rate of profit-nya keuntungan yang ingin diperoleh 6 Selama akad belum berakhir maka harga jual beli yang telah disepakati pada awal akad tidak boleh berubah. Apabila terjadi perubahan maka akad tersebut menjadi batal. Cara pembayaran dan jangka waktunya harus disepakati bersama, 4 Harry, Divisi Marketing FIF Syariah, wawancara pribadi, Menara FIF Jln. TB Simatupang Jakarta, 21 April 2010 5 Harry, Divisi Marketing FIF Syariah, wawancara pribadi, Menara FIF Jln. TB Simatupang Jakarta, 21 April 2010. 6 Adiwarman A. Karim, “Bank Islam; Analisis fiqih dan Keuangan” Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 103 47 bisa secara langsung ataupun secara angsuran. Murabahah dengan secara angsuran ini disebut juga ba’I bi tsaman ajil. Dalam prakteknya nasabah yang memesan untuk membeli barang menunjuk pemasok yang telah diketahui menyediakan barang dengan spesifikasi dan harga yang sesuai dengan keinginannya. Atas dasar itulah FIF melakukan pembelian secara tunai dari pemasok yang di kehendaki oleh nasabahnya. Kemudian menjualnya secara tangguh kepada nasabah yang bersangkutan. Dalam kontrak murabahah. FIF Syariah akan membeli barang sepeda motor Honda dari dealer secara tunai atas nama BSMI sebagai pemilik dana seutuhnya, lalu menjualnya kepada nasabahnya dengan mengambil margin keuntungan. FIF Syariah memberikan waktu tangguh bayar kepada nasabahnya selama jangka waktu yang disepakati bersama antara perusahaan dengan nasabah. Melalui akad murabahah nasabah dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh dan memiliki barang yang dibutuhkan, dalam hal ini sepeda motor Honda, tanpa harus menyediakan uang tunai lebih dulu dngan kata lain nasabah telah memperoleh pembiayaan dari FIF Syariah untuk dapat memiliki barang tersebut. 7 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN MUI telah menetapkan syarat untuk akad murabahah yang diterapkan dalam Usaha Syariah, diantaranya: a. Harus ada akad antara perusahaan dan nasabah b. Komoditas yang diperjual belikan bukan barang barang haram. 7 Ega, Modul Pelatihan FIF Syariah 48 c. Perusahaan membeli barang untuk nasabah atas nama perusahaanya sendiri kemudian menjual kembali kepada nasabah sesuai dengan harga beli di tambah margin. d. Apabila perusahaan mendapat potongan dari pemasok, maka harga beli yang diperhitungkan adalah setelah adanya potongan tersebut. e. Perusahaan dapat meminta uang muka kepada nasabah yang dapat diperhitungkan sebagai pembayaran cicilan utang nasabah kepada perusahaan. 8 Berdasarkan dari syarat akad murabahah yang telah ditetapkan oleh MUI tersebut diatas maka FIF Syariah telah memenuhi syarat-syarat tersebut. 8 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Edisi Kedua, Jakarta PT Intermasa 2003. 49 Skema pembiayaan pada FIF Syariah adalah sebagaimana berikut. Tabel 3.1 Pertama dealer memberikan sepeda motor kepada customer setelah adanya kesepakatan. Sebelumnya dari pihak dealer menawarkan calon customer untuk menggunakan pembiayaan FIF konvensionala atau Syariah. Setelah disepakati menggunakan pembiayaan syariah, FIF Syariah kemudian mencairkan dana tunai sebagai pembiayaan sepeda motor yang di kredit oleh customer kepada dealer. Dana tersebut didapat dari akad wakalah channeling atau FIF dengan pihak Bank Syariah dalam hal ini bank Syariah Mega Indonesia BSMI. BSMI sepenuhnya yang menjadi penanggung jawab dana Funding. Lalu setiap bulanya customer FIF Syriah Dealer Customer Angsuran Murabahah Pencairan Channeling Wakalah Tabarru’ Bank S 0 : 100 AAB B2B yariah 2 3 1 Sepeda Motor HONDA 50 membayar angsuran motor kepada FIF Syariah sebesar jumlah yang telah disepakati bersama yaitu harga pokok perolehan barang ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati dan disebut diawal selama dalam jangka waktu tertentu. Margin yang ditentukan oleh FIF Syariah adalah 24 untuk 2 tahun. Akad antara FIF Syariah dengan customer adalah akad murabahah dengan pembayaran diangsur. Sedangkan antara dealer dengan FIF Syariah adalah akad jual beli tunai 9 Contoh perhitungan murabahah FIF Syariah 10 : Harga – On The Road Rp 13.000.000 Premi asuransi Rp 716.200 Administrasi Rp 300.000 + Harga Perolehan Rp.14.116.200 Uang muka Rp. 3.300.000 – Harga BeliPokok Pembiayaan Rp. 10.816.200 Margin Keuntungan Rp. 5.492.376 + Total Kewajiban Rp. 16.308.576 Jangka Waktu : 35 Bulan Angsuran Bulanan = 16.308.576 : 35 bulan = Rp 466.000 Angsuran Terakhir .Rp. 464.576 9 Ferly, Divisi Marketing FIF Syariah, wawancara pribadi, Menara FIF Jln. TB Simatupang Jakarta, Maret 2010. 10 Lembar perjanjian pembiayaan syariah, PT. FIF Syariah 51 Uang muka atau DP yang diserahkan oleh customer diawal dihitung sebagai angsuran pertama ditambah dengan biaya asuransi. Asuransi yang digunakan oleh FIF Syariah adalah asuransi Astra cabang Syariah. Asuransi Syariah menggunakan akad dengan niat Tabarru’ Aqad Takaful, yaitu suatu niat tolong menolong pada sesama peserta apabila ada yang ditakdirkan mendapat musibah. Pada akhir priode asuransi, jika perusahaan asuransi memperoleh laba dan konsumen tidak pernah mengajukan klaim, maka konsumen yang bersangkutan berhak atas nisbah hadiahbonus dengan jumlah tertentu sesuai tingkat investasi tahun tersebut. Apabila nisbah yang menjadi hak konsumen tidak diambil dalam jangka waktu yang disepakati, maka dan yang mengendap tersebut akan diserahkan sebagai dana sosial. Apabila pada waktunya customer tidak dapat lalai melakukan kewajibanya yaitu berupa pembayaran angsuran, maka akan dikenakan penalty. Dalam konvensional jika hal ini terjadi customer akan dikenakan bunga yang besarnya telah ditentukan. Penalty yang dikenakan oleh FIF Syariah ada dua yaitu sebagai berikut: a. Dana sosial Fatwa No. 17DSN-MUIIX2002: - Sebesar Rp 5000 dari jumlah angsuran yang terlambat - Tidak boleh din negodi hapus - Dibukukan sebagai “Dana sosial” b. Ganti Rugi Fatwa No. 43 DSN-MUIVIII2004: - Sebesar 0,5 X total angsuran X jumlah hari 52 - Boleh dinego di hapus. - Dibukukan sebagai pendapatan lainanya. 11 Bagi nasabah atau customer yang tidak mampu melanjutkan pembayaran angsuran akan dikenakan sebagai berikut: a. Objek dan jaminan lainya ditarikdiambil dan dijual dengan harga pasar yang di sepakati. b. Nasabah melunasi sisa hutangnya dari hasil penjualan objek jaminan tersebut. c. Apabila hasil penjualan tersebut lebih maka sisanya dikembalikan kepada nasabah. d. Apabila kurang, maka tetap menjadi hutang nasabah yang harus dilunasi. e. Apabila benar-benar tidak mampu membayar sisa hutangnya, maka FIF Syariah dapat membebaskannya. 12 Dalam melakukan eksekusi diatas FIF Syariah tentunya mengutamakan prinsip-prinsip kemanusiaan. Karena dalam Islam tidaklah diperbolehkan menggunakan cara-cara yang tidak baik dan dapat melukai fisik maupun perasaan seseorang.

C. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Pada FIF Syariah