Sistem pembiayaan syariah KAJIAN TEORI

30 c. Consistent yet flexible Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi. d. Own, dominate, protect Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan e. User their language User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan. 21 Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa positioning merupakan acuan dalam menentukan strategi pemasaran produk, karena positioning merupakan alat yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk kepada konsumen serta mencitrakan sebuah produk agar konsumen dapat tertarik dan memutuskan pilihan pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga sangat tepat apabila positioning dijadikan sebagai acuan guna menetukan strategi pemasaran produk

D. Sistem pembiayaan syariah

Lembaga pembiayaan syariah merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif dengan prinsip syariah. 21 Sari Dewi Handayani, “Pengertian Positionong”, diakses pada tanggal 20 desember 2009 dari http:saridewihidayani.multiply.comjournalitem11 31 Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tentang perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan 22 Secara umum sistem pembiayaan syariah adalah sama seperti halnya pada pembiayaan konvensional, yaitu perusahaan pembiayaan syariah menyediakan pembiayaan seperti sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, usaha kartu kredit. 23 Pembiayaan syariah dalam melakukan kegiatan pembiayaan harus berdasarkan prinsip syariah, yaitu pembiayaan yang harus berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara perusahaan pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil atau dengan akad- akad syariah yang lainnya seperti mudharabah, musyarakah, ijarah, salam, istisna dan murabahah. 24 Sistem pembiayaan syariah secara umum dapat dibagi menjadi empat dalam kegiatannya sebagai lembaga pembiayaan, antara lain: a. sewa guna guna usaha 22 Peraturan Menteri Keuangan No 84 PMK.012 2006, Pasal 1. Tentang Perusahaan Pembiayaan 23 Ade Arthesa Edia Handiman, Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta: PT. Indeks, 2006, h.247. 24 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER- 03BL2007 tentang Kegiatan Perusahaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat Nomor B-323DSNMUIXI2007 32 sewa guna usaha leasing syariah adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu sesuai dengan angsuran yang sesuai dengan prinsip syariah. 25 b. Anjak piutang Adalah kegiatan pengalihan piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut sesuai dengan prinsip syariah. Akad yang digunakan Wakalah bil Ujrah, yaitu pelimpahan kuasa oleh satu pihak Almuwakkil kepada pihak lain al-wakil dalam hal-hal yang boleh diwakilkan dengan pemberian keuntungan. c. Usaha kartu kredit Fasilitas jaminan pembayaran untuk pembelian barang atau jasa dengan menggunakan kartu kredit sesuai dengan prinsip syariah, yaitu dengan tiga akad. Pertama akad Kafalah,dalam hal ini penerbit kartu adalah penjamin Kafil bagi pemegang kartu terhadap merchant atas semua kewajiban bayar Dayn yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dengan merchant. Atas pemberian Kafalah penerbit kartu dapat menerima fee Ujrah Kafalah. Kedua akad Qardh, yaitu dalam hal ini penerbit kartu adalah pemberi pinjaman Muqridh kepada pemegang kartu Muqtaridh melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank penerbit kartu. Ketiga Ijarah, dalam hal ini 25 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Edisi Kedua, Jakarta PT Intermasa 2003. 33 penerbit adalah penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap pemegang kartu, dan pemegang kartu dikenakan membership fee. d. Pembiayaan konsumen Pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran dengan prinsip syariah, antara lain yang pertama Murabahah, Yaitu penjualan dengan batas laba yang disetujui bersama antara pembeli dan penjual dengan pembayaran harga dapat dilakukan dengan tunai ataupun cicilan sesuai dengan kesepakatan. Kedua Salam,yaitu akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga terlebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati para pihak. Ketiga Istisna, yaitu akad pembiayaan untuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan Mustashni dan penjual Shani dengan harga yang disepakati bersama oleh para pihak. 26

E. Sistem dan Mekanisme Pembiayaan Motor Syariah