UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang sangat banyak ini dimungkinkan karena proses pengadukan selama pembuatan sediaan yang dapat merangkap udara disekitar sediaan yang
bergerak melingkar. Tetapi gelembung tersebut perlahan berkurang selama penyimpanan baik pada suhu ruang maupun suhu tinggi. Hal ini
disebabkan karena seiring dengan lamanya penyimpanan dan perubahan suhu maka udara didalam gelembung yang membentuk buih menekan
dinding gelembung dengan kuat sehingga gelembung tersebut pecah dan perlahan berkurang Padmadisastra et al., 2003.
4.1.3 Hasil Uji pH Sediaan
Hasil yang diperoleh dari hasil pengujian pH masker peel off pada suhu ruang dan suhu tinggi selama 28 hari adalah :
Gambar 4.2 Uji pH Sediaan pada Suhu Ruang 27±2
o
C
Gambar 4.3
Uji pH Sediaan pada Suhu Tinggi 40±2
o
C
6.4 6.5
6.6 6.7
6.8 6.9
1 2
3 4
6.6 6.7
6.6 6.7
6.9
6.7 6.7
6.8 6.8
6.9 6.8
6.7
Minggu ke
Formula 1 Formula 2
Formula 3
6.6 6.4
6.2 6.4
6.6 6.5
6.2 6.3
6.6 6.4
6.2 6.4
6 6.1
6.2 6.3
6.4 6.5
6.6 6.7
1 2
3 4
Minggu ke
Formula 1 Formula 2
Formula 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada pengamatan stabilitas terhadap nilai pH sediaan terlihat bahwa ketiga formula pada suhu ruang dan suhu tinggi cenderung
berubah-ubah, yakni terjadi penurunan dan kenaikan pH yang bervariasi selama pengujian. Perubahan nilai pH pada sediaan tidak signifikan,
sehingga semua formula dapat dikatakan stabil. Kestabilan pH merupakan salah satu parameter penting yang
menentukan stabil atau tidaknya suatu sediaan. Nilai pH awal dari masing- masing formula hingga setelah pengujian baik dalam kondisi suhu ruang
maupun suhu tinggi berada sedikit diluar kisaran pH kulit yaitu 4,5 – 6,5
akan tetapi pH yang dimiliki oleh ketiga formulasi tersebut tidak ada yang melebihi pH netral sehingga tidak bersifat basa. Nilai pH sediaan
sebaiknya sesuai dengan pH kulit wajah yaitu 4,5 – 6,5 Noor dan Desy,
2009. Jika sediaan memiliki pH yang terlalu basa maka dapat menyebabkan kulit menjadi kering, sedangkan jika pH terlalu asam akan
menimbulkan iritasi kulit Djajadisastra, 2004 dalam Izzati, 2014.
4.1.4 Hasil Uji Waktu Kering
Hasil yang diperoleh dari hasil pengujian waktu kering masker peel off pada suhu ruang dan suhu tinggi selama 28 hari adalah :
Gambar 4.4
Uji Waktu Kering pada Suhu Ruang 27±2
o
C
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3 4
M e
n it
Minggu ke
Formula 1 Formula 2
Formula 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.5 Uji Waktu Kering pada Suhu Tinggi 40±2
o
C
Pengujian waktu kering sediaan dilakukan dengan mengamati waktu yang diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat
sediaan mulai dioleskan pada kulit hingga benar-benar terbentuk lapisan yang kering Pertiwi, 2012.
Setelah sediaan mengering, lalu sediaan diangkat dari permukaan kulit dengan cara dikelupas. Dari hasil penelitian pada 5 orang responden
menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya konsentrasi HPMC, maka sediaan menjadi lebih mudah diangkat. Hal itu sesuai dengan teori
dimana PVA memiliki kelemahan yaitu bersifat kaku, maka dengan penambahan HPMC akan meningkatkan fleksibilitas sediaan.
Faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap waktu kering adalah konsentrasi etanol dalam formulasi. Peningkatan konsentrasi etanol
akan mempersingkat waktu kering sediaan, hal tersebut dikarenakan etanol memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air
murni Beringhs et al 2013. Pada formulasi sediaan masker peel off ini digunakan konsentrasi etanol sebesar 15, hal tersebut didasarkan pada
formulasi yang terdapat dalam buku Hary’s Cosmeticology yang menyebutkan bahwa konsentrasi etanol dapat digunakan hingga 30
dalam sediaan masker peel off. Dari data pengujian waktu kering, diperoleh hasil bahwa masing
– masing formula memenuhi persyaratan waktu kering yang baik. Pada
Formula 1 dan Formula 2 baik pada kondisi suhu ruang maupun kondisi
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
M e
n it
Minggu ke
Formula 1 Formula 2
Formula 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
suhu tinggi mulai menunjukkan adanya perubahan waktu kering sediaan, tetapi formula 3 masih berada dalam ketentuan kriteria waktu kering yang
baik. Formula 3 memiliki waktu kering yang lebih cepat dibandingkan dengan formula 1 dan Formula 2. Hal tersebut mungkin disebabkan karena
seiring meningkatnya konsentrasi HPMC pada formula 3, maka akan lebih banyak etanol yang terikat pada polimer, sehingga memperlama waktu
penguapan etanol. Setelah 4 minggu pengujian pada kondisi suhu ruang terjadi
perubahan yang signifikan, dimana waktu kering masing-masing formula menjadi lebih lama, terutama pada formula 1 dan 2. Hal yang sama juga
terjadi pada pengujian di suhu tinggi, dan perubahan lama waktu kering yang sangat derastis terjadi pada ketiga formula. Sediaan pada suhu tinggi
cenderung memiliki waktu kering yang sangat lama, hal tersebut terjadi karena seiring dengan peningkatan suhu, maka etanol menjadi lebih mudah
menguap. Etanol dalam sediaan gel masker peel off berfungsi untuk mempercepat waktu pengeringan sediaan. Saat etanol menguap, maka
akan memberikan pengaruh pada sediaan berupa peningkatan waktu kering atau waktu sediaan untuk mengering menjadi lebih lama Beringhs et al,
2013 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil waktu kering, dapat
diambil kesimpulan bahwa pada minggu ke empat baik pada suhu ruang maupun suhu tinggi menunjukkan perubahan sediaan karena waktu kering
sediaan tidak sesuai dan tidak memenuhi kriteria waktu kering sediaan gel masker peel off yang baik yaitu antara 15 - 30 menit Vieira, 2009. Salah
satu faktor yang harus diperhatikan adalah kemasan yang digunakan serta kondisi penyimpanan. Kemasan yang digunakan sebaiknya tertutup rapat
agar dapat menjaga sediaan dari pengaruh perubahan lingkungan yang dapat menurunkan kualitas sediaan Beringhs et al, 2013
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.5 Hasil Uji Viskositas