Deskripsi Tanaman Kandungan Buah Pepaya dan Kegunaannya

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pepaya

Carica papaya L. 2.1.1 Taksonomi Klasifikasi tanaman pepaya Carica papaya L. adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Dicotyledonae Ordo : Caricales Famili : Caricaceae Genus : Carica Spesies : Carica papaya L. Hutapea, 1991 dalam Ismaya, 2013

2.1.2 Deskripsi Tanaman

Tanaman pepaya adalah jenis pohon buah-buahan yang berumur pendek dan sifat tumbuhnya cepat sekali. Tanaman ini diperbanyak dengan biji dan mulai tumbuh setelah 6 – 8 minggu Ariesty, 2010. Berdasarkan morfologinya, buah pepaya termasuk buah buni dengan daging buah yang tebal dan memiliki rongga buah di bagian tengahnya. Batangnya berbentuk silinder dengan diameter 10 – 30 cm dan berongga. Daun-daunnya tersusun spiral berkelompok dekat dengan ujung batang. Tangkai daun dapat mencapai panjang 1 m, berongga dan berwarna kehijauan, merah jambu, kekuningan, dan keunguan. Helaian daunnya berdiameter 25 –75 cm, bercuping 7–11, menjari, terkadang ada yang tidak menjari serta tidak berbulu. Buah pepaya umumnya berkulit tipis, halus, serta berwarna kekuningan atau jingga ketika matang Ismaya, 2013. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.1 Tanaman Pepaya [Silaban, 2012]

2.1.3 Kandungan Buah Pepaya dan Kegunaannya

Daging buah pepaya umumnya berwarna kuning dan merah. Perbedaan warna ini disebabkan karena adanya pigmen karoten dan likopen. Karoten adalah suatu kelompok pigmen warna kuning, jingga atau merah jingga yang mudah larut dalam lemak atau pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air. Karoten berwarna kuning merupakan provitamin A. Jumlah karoten dalam 100 g daging buah pepaya matang berkisar antara 3,7 –4,2 mg Winarno Aman, 1981. Secara lengkap kandungan buah pepaya dengan nilai energi 200 kJ untuk 100 gram buah pepaya dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Kandungan Buah Pepaya No Komposisi Gizi Pepaya Matang Pepaya Muda Daun Pepaya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kadar air gram Energi Kal Hidrat arang gram Kalsium miligram Lemak gram Fosfor miligram Protein gram Vitamin A SI Vitamin B1 miligram Vitamin C miligram Zat Besi miligram 86,7 46 12,2 23 - 12 0,5 365 0,04 78 1,7 92,4 26 4,9 50 0,10 16 2,1 50 0,02 19 0,4 75,4 79 11,9 353 2 63 8,0 18.250 0,15 140 0,8 [Sumber : Tietze Herald, 2002 dalam Ismaya, 2013] UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Melihat dari berbagai macam manfaat dan kelebihan buah pepaya, juga terdapat kelebihan lain yang dimiliki buah pepaya, yakni terdapatnya kandungan enzim papain yang ada pada getah pepaya. Getah pepaya yang sering disebut sebagai papain dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, antara lain : penjernih bir, pengempuk daging, bahan bakuindustri penyamak kulit, serta digunakan dalam industri farmasi dan kosmetika kecantikan. Papain merupakan enzim proteolitik, yaitu enzim yang dapat mengurai dan memecah protein Warisno, 2003. Getah pepaya cukup banyak mengandung enzim yang bersifat proteolitik pengurai protein. Tepung getah pepaya kering banyak digunakan oleh para pengusaha industri maupun ibu-ibu rumah tangga untuk mengolah berbagai macam produk Warisno, 2003. Enzim proteolitik dianggap penting dalam metabolisme protein dan banyak digunakan dalam industri pangan, misalnya untuk mengempukkan daging. Ada banyak jenis enzim proteolitik yang dikenal seperti enzim papain, bromelin, rennin, protease dan fisin yang mempunyai sifat menghidrolisa protein Smith, 1993. Getah pepaya mengandung enzim-enzim protease yaitu papain dan kimopapain. Kadar papain dan kimopapain dalam buah pepaya muda berturut-turut 10 dan 45. Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya kering itu antara lain aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, triptofan dan sistein. Papain merupakan satu dari enzim yang paling kuat dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman pepaya. Pada pepaya, getah termasuk enzim proteolitik. Protein dasar itu memecah senyawa protein menjadi pepton. Contoh enzim proteolitik lainnya adalah bromelin pada nanas, renin pada sapi dan babi. Pemakaiannya masih jarang, dikarenaan sulit untuk dilakukan ekstraksi dan aktivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan papain Nurul, 2003 dalam Silaban et al., 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2 Enzim Papain