Hasil Uji Daya Sebar

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana semakin banyak jumlah gelembung maka akan meningkatkan nilai viskositas Black and White, 1977. Kondisi temperatur juga ikut berpengaruh terhadap nilai viskositas. Seiring meningkatnya temperatur, maka ukuran gelembung menjadi lebih besar, sehingga lebih mudah pecah dan mengakibatkan viskositasnya menurun Rust and Manga, 2002. Solusi yang dapat digunakan agar data hasil pengukuran viskositas sediaan tidak bias adalah dengan cara menghilangkan gelembung terlebih dahulu dari sediaan. Gelembung dapat dihilangkan dengan cara penggunaan mesin agitasi yang akan mengaduk sediaan dari bawah, atau dengan cara menggunakan penutup pada saat pengadukan agar tidak terdapat udara yang terjerap. Cara lain yang dapat digunakan yakni dengan memanaskan sediaan dalam waktu singkat menggunakan vakum, atau penambahan agen anti busa Black and White, 1977.

4.1.6 Hasil Uji Daya Sebar

Hasil yang diperoleh dari hasil pengujian daya sebar masker peel off pada suhu ruang dan suhu tinggi selama 28 hari adalah : Gambar 4.8 Uji Daya Sebar pada Suhu Ruang 27±2 o Minggu ke 1 10 20 30 40 50 60 70 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.9 Uji Daya Sebar pada Suhu Ruang 27±2 o Minggu ke 2 Gambar 4.10 Uji Daya Sebar pada Suhu Ruang 27±2 o Minggu ke 3 Gambar 4.11 Uji Daya Sebar pada Suhu Ruang 27±2 o Minggu ke 4 10 20 30 40 50 60 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 10 20 30 40 50 60 70 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 10 20 30 40 50 60 70 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.12 Uji Daya Sebar pada Suhu Tinggi 40±2 o Minggu ke 1 Gambar 4.13 Uji Daya Sebar pada Suhu Tinggi 40±2 o Minggu ke 2 Gambar 4.14 Uji Daya Sebar pada Suhu Tinggi 40±2 o Minggu ke 3 10 20 30 40 50 60 70 34 54 74 94 114 L uas cm 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 10 20 30 40 50 60 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 10 20 30 40 50 34 54 74 94 114 L u as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.15 Uji Daya Sebar pada Suhu Tinggi 40±2 o Minggu ke 4 Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui kecepatan penyebaran sediaan saat dioleskan pada kulit. Gel yang baik membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk tersebar dan akan memiliki nilai daya sebar yang tinggi Madan dan Singh, 2010 dalam Sukmawati,2013. Pengujian daya sebar dilakukan dengan menggunakan beban sebesar 19 gram hingga 99 gram. Berat kaca akrilik yang digunakan adalah sebesar 15 gram, jadi berat akhir keseluruhan setelah ditambahkan kaca akrilik menjadi 114 gram. Sebanyak 1 gram sediaan diletakkan di atas kertas grafik yang dilapisi oleh kaca akrilik transparan kemudian ditutup dengan kaca akrilik transparan lain kemudian diberi beban, diukur diameternya dan kemudian ditentukan luasnya. Berdasarkan hasil pengujian daya sebar sediaan yang diperoleh baik pada suhu ruang maupun suhu tinggi dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya penggunaan HPMC dalam formula, maka daya menyebar gel akan semakin berkurang. Penurunan daya sebar terjadi melalui peningkatan ukuran unit molekul karena telah mengabsorbsi pelarut sehingga cairan tersebut tertahan dan meningkatkan tahanan untuk mengalir dan menyebar Martin et al., 1993 dalam Sukmawati, 2013. Formula 3 dengan konsentrasi HPMC paling tinggi yakni 4 memilki kemampuan penyebaran yang paling rendah. Pada minggu pertama hingga minggu ke tiga, sediaan yang diuji dalam suhu tinggi menunjukkan data daya sebar yang lebih kecil bila dibandingkan dengan sediaan yang diuji dalam suhu ruang. Sediaan dalam 10 20 30 40 50 60 70 80 34 54 74 94 114 Lu as c m 2 Beban gram Formula 1 Formula 2 Formula 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta suhu tinggi cenderung memiliki nilai daya sebar yang lebih kecil, hal tersebut dikarenakan akibat pengaruh suhu tinggi, maka etanol akan lebih mudah menguap sehingga konsistensi sediaan menjadi lebih padat dan lebih rigid yang mengakibatkan kemampuannya untuk menyebar menjadi berkurang. Secara umum, seiring dengan lamanya waktu pengujian maka daya sebar sediaan baik pada suhu ruang maupun suhu tinggi terus mengalami penurunan. Namun pada minggu ke empat masing-masing formula pada seluruh kondisi penyimpanan mengalami peningkatan daya sebar dan daya sebar sediaan pada suhu tinggi lebih besar dari sediaan yang disimpan pada suhu ruang padahal pada penyimpanan minggu awal sampai minggu ketiga sediaan yang disimpan pada suhu tinggi daya sebarnya selalu lebih rendah dari sediaan pada suhu kamar. Adanya perubahan tersebut pada minggu ke empat mengindikasikan bahwa sediaan mulai menunjukkan tanda ketidakstabilan.

4.1.7 Hasil Uji Cycling Test