Hasil Uji Viskositas Hasil Evaluasi Stabilitas Sediaan Masker

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.5 Hasil Uji Viskositas

Hasil yang diperoleh dari hasil pengujian viskositas masker peel off pada suhu ruang dan suhu tinggi selama 28 hari adalah : Gambar 4.6 Uji Viskositas pada Suhu Ruang 27±2 o C Gambar 4.7 Uji Viskositas pada Suhu Tinggi 40±2 o C Viskositas adalah suatu ungkapan dari resistensi zat cair untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas aliran, maka akan semakin besar resistensinya. Viskositas sediaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor pencampuran atau pengadukan saat proses pembuatan sediaan, pemilihan basis gel dan humektan, serta ukuran partikel Ansel, 1989 dalam Angela, 2012. Pengukuran viskositas 3270 3930 7210 3590 33600 13550 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 Minggu Awal Minggu Akhir Vi sko si tas c p s Formula 1 Formula 2 Formula 3 2870 3290 3640 3660 21400 17100 5000 10000 15000 20000 25000 Minggu Awal Minggu Akhir Vi skosi tas c p s Formula 1 Formula 2 Formula 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan pada minggu awal minggu ke-1 dan minggu terakhir minggu ke-4 yang diuji pada suhu ruang dan suhu tinggi. Pemeriksaan viskositas dilakukan dengan menggunakan Haake Visco tester 6R dengan nomer spindel yang berbeda untuk setiap formula, namun dengan kecepatan yang sama yaitu Rpm 20. Dari hasil uji viskositas dilihat dari parameter perbedaan konsentrasi HPMC dalam formula sangat terlihat jelas bahwa semakin tinggi penggunaan HPMC maka viskositasnya akan semakin meningkat. Peningkatan konsentrasi HPMC dapat meningkatkan jumlah serat polimer sehingga semakin banyak juga cairan yang tertahan dan terikat oleh agen pembentuk gel sehingga viskositas menjadi meningkat Martin et al., 1993 dalam Sukmawati, 2013. Hasil pengamatan sediaan pada suhu ruang menunjukkan bahwa pada minggu ke empat, formula 1 mengalami peningkatan, sedangkan formula 2 dan 3 mengalami penurunan nilai viskositas dibandingkan dengan minggu pertama. Hasil pengamatan sediaan pada suhu tinggi menunjukkan hasil yang berbeda dengan sediaan yang disimpan pada suhu ruang, dimana pada minggu ke-empat formula 1 dan 2 mengalami peningkatan nilai viskositas, sedangkan formula 3 mengalami penurunan dibandingkan dengan minggu pertama. Pada minggu pertama seluruh formula yang disimpan pada suhu tinggi memiliki nilai viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan sediaan yang disimpan pada suhu ruang. Namun pada minggu ke empat terjadi perubahan dimana formula 2 dan 3 yang disimpan pada suhu tinggi memiliki nilai viskositas yang lebih besar dibandingkan dengan formula 2 dan 3 yang disimpan pada suhu ruang. Adapun hasil pengukuran viskositas dapat dilihat dalam lampiran 6. Adanya perubahan nilai viskositas yang terjadi pada seluruh formula sediaan pada suhu ruang maupun suhu tinggi mungkin diakibatkan oleh keberadaan gelembung udara yang terdapat dalam sediaan. Keberadaan gelembung akan mempengaruhi nilai viskositas, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana semakin banyak jumlah gelembung maka akan meningkatkan nilai viskositas Black and White, 1977. Kondisi temperatur juga ikut berpengaruh terhadap nilai viskositas. Seiring meningkatnya temperatur, maka ukuran gelembung menjadi lebih besar, sehingga lebih mudah pecah dan mengakibatkan viskositasnya menurun Rust and Manga, 2002. Solusi yang dapat digunakan agar data hasil pengukuran viskositas sediaan tidak bias adalah dengan cara menghilangkan gelembung terlebih dahulu dari sediaan. Gelembung dapat dihilangkan dengan cara penggunaan mesin agitasi yang akan mengaduk sediaan dari bawah, atau dengan cara menggunakan penutup pada saat pengadukan agar tidak terdapat udara yang terjerap. Cara lain yang dapat digunakan yakni dengan memanaskan sediaan dalam waktu singkat menggunakan vakum, atau penambahan agen anti busa Black and White, 1977.

4.1.6 Hasil Uji Daya Sebar