Populasi, sampel, dan teknik sampling

siswa, dan terdapat 11 siswa yang jawaban kuesionernya tidak lengkap. Jadi jumlah responden yang memenuhi kriteria sebanyak 90 responden.

D. Instrument Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Terdiri dari kuesioner tentang identitas responden, konformitas teman sebaya dan kuesioner tipe-tipe perilaku merokok. 1. Identitas responden: meliputi nama, kelas dan usia 2. Kuesioner bentuk konformitas teman sebaya Kuesioner ini untuk mengetahui konformitas teman sebaya yang terjadi pada remaja dan kuesioner ini dibuat berdasarkan bentuk konformitas yaitu acceptance dan compliance. Kuesioner ini dibuat dalam pertanyaan favorable dan unfavorable. Setiap pertanyaan disediakan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju SS”, “Setuju S”, “Tidak Setuju TS”, “Sangat Tidak Setuju STS”, dan penilaian jawaban menggunakan skala Likert. Untuk pertanyaan favorable skor yang diberikan adalah skor 4 untuk jawaban “Sangat Setuju SS”, skor 3 untuk jawaban “Setuju S”, skor 2 untuk jawaban “Tidak Setuju TS”, dan skor 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju STS”. Sedangkan untuk pertanyaan unfavorable skor yang diberikan adalah skor 4 untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju STS”, skor 3 untuk jawaban “Tidak Setuju TS”, skor 2 untuk jawaban “Setuju S”, dan skor 1 untuk jawaban “Sangat Setuju SS”. Kuesioner dimodifikasi dari penelitian Maryanah tahun 2006. Peneliti memodifikasi dengan menambahkan aspek kepercayaan terhadap diri sendiri yang termasuk dalam tipe konformitas acceptance dan aspek rasa takut terhadap penyimpangan yang termasuk dalam tipe konformitas compliance. Skala ukur yang digunakan adalah skala nominal. Jumlah pertanyaan untuk kuesioner ini ada 20 pertanyaan yang terbagi dalam 2 bentuk dan setiap bentuk berisi 10 pertanyan. Skor tertinggi yang diperoleh pada salah satu dari 2 bentuk konformitas menunjukan bentuk konformitas tersebut. No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1 Acceptance 1,3,5,7,9 11,13,15,17,19 10 2 Compliance 2,4,6,12,14 8,10,16,18,20 10 Jumlah 20 3. Kuesioner tipe-tipe perilaku merokok Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui tipe perilaku merokok yang terjadi pada remaja. Kuesioner tipe perilaku merokok dibuat berdasarkan empat tipe yang dikatakan oleh Silvan Tomkins yaitu perilaku merokok karena pengaruh perasaan positif, perilaku merokok karena pengaruh perasaan negatif, adiktif dan yang sudah menjadi kebiasaan. Setiap pertanyaan disediakan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju SS”, “Setuju S”, “Tidak Setuju TS”, “Sangat Tabel 4.1 Distribusi Pertanyaan Kuesioner Konformitas Teman Sebaya Tidak Setuju STS”, dan penilaian jawaban menggunakan skala Likert. Untuk pertanyaan favorable skor yang diberikan adalah skor 4 untuk jawaban “Sangat Setuju SS”, skor 3 untuk jawaban “Setuju S”, skor 2 untuk jawaban “Tidak Setuju TS”, dan skor 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju STS”. Sedangkan untuk pertanyaan unfavorable skor yang diberikan adalah skor 4 untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju STS”, skor 3 untuk jawaban “Tidak Setuju TS”, skor 2 untuk jawaban “Setuju S”, dan skor 1 untuk jawaban “Sangat Setuju SS”. Kuesioner yang digunakan dalam penellitian ini merupakan modifikasi dari kuesioner yang dibuat oleh Prasasti tahun 2011. Peneliti memodifikasi kuesioner dengan menambahkan beberapa pertanyaan dari masing-masing aspek. Jumlah pertanyaan untuk kuesioner ini ada 40 pertanyaan yang terbagi dalam 4 aspek dan setiap aspek berisi 10 pertanyan. Skala ukur yang digunakan adalah skala nominal. yang pada akhirnya skor tertinggi yang diperoleh pada salah satu dari empat tipe perilaku merokok tersebut menunjukan tipe perilaku merokok tersebut. Sebagai contoh apabila skor yang diperoleh oleh responden setelah mengisi kuesioner didapatkan skor pada tipe perilaku merokok addictive smokers adalah 30, sedangkan skor pada positive affect smokers, negative affect smokers, dan pure habbits smokers adalah 15, 20, dan 27. Maka responden tersebut termasuk kedalam tipe perilaku merokok addictive smokers karena skor yang terbesar didapatkan pada tipe tersebut. No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1 Positive affect smokers 1,5,9,13,17,21 25,29,33,37 10 2 Negative affect smokers 2,6,10,14,18 22,26,30,34,38 10 3 Addictive smokers 3,7,11,15,19 23,27,31,35,39 10 4 Pure habbits smokers 4,8,12,16,20,24 28,32,36,40 10 Jumlah 40

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 2010. Sebuah instrumen dinyatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Setiadi, 2007. Untuk menguji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment. Untuk menguji koefisien r valid atau tidak, akan digunakan uji r, yang selanjutnya akan dibandingkan antara r hitung dengan r tabel. Pada taraf signifikansi 5, item instrumen dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang siswa SMK Ganesa Satria Depok pada tanggal 18 Juli 2013. Hasil uji kuesioner dianalisis dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan menggunakan SPSS. Untuk responden sebanyak 30 orang didapatkan r tabel : n-2 = 0,36, yang menunjukkan apabila r hitung ≥ Tabel 4.2 Distribusi Pertanyaan Kuesioner Tipe Perilaku Merokok r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk mengambil data selanjutnya. a. Hasil uji validitas kuesioner konformitas Jumlah pernyataan sebanyak 20 pernyataan. Setelah dilakukan uji validitas, terdapat 4 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 4, 11, 12, dan 19. Pernyataan yang tidak valid semuanya dieleminasi karena pernyataan yang lain masih dapat mewakili indikator. Sehingga total pernyataan yang valid sebanyak 16 pernyataan. No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1 Acceptance 1,3,5,7,9 11,13,15,17,19 8 2 Compliance 2,4,6,12,14 8,10,16,18,20 8 Jumlah 16 Keterangan : item tidak valid b. Hasil uji validitas kuesioner tipe perilaku merokok Jumlah pernyataan sebanyak 40 pernyataan. Setelah dilakukan uji validitas, terdapat 8 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 17, 18, 19, 20, 28, 33, 35, dan 38. Pernyataan yang tidak valid semuanya dieleminasi karena pernyataan yang lain masih dapat mewakili indikator. Sehingga total pernyataan yang valid sebanyak 32 pernyataan. Tabel 4.3 Distribusi Hasil Validitas Pernyataan Kuesioner Konformitas Teman Sebaya

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki

0 81 195

Hubungan Bentuk Konformitas Teman Sebaya terhadap Tipe Perilaku Merokok pada Remaja Laki-laki Usia Pertengahan di SMAN 97 Jakarta

1 11 119

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

1 7 20

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMK AL-Islam Surakarta.

5 30 19

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA.

0 2 107

Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Laki-Laki dan Perempuan di Indonesia

0 0 8

SKRIPSI HUBUNGAN BENTUK KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP KEJADIAN MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI USIA PERTENGAHAN DI SMA NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA

0 0 14

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MINUMMINUMAN KERAS PADA REMAJA LAKI- LAKI DI KELURAHAN PEKUNCEN RT 31 RW 07 WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Minuman Keras pada Remaja Laki-Laki di

0 0 17