terbaik, yaitu tempat remaja mencoba kemungkinan peran-peran dan identitas yang ingin dicobanya. Dengan mempunyai sahabat remaja dapat
saling mendukung satu sama lain, saling memperhatikan apa yang dipikirkan dan dirasakan sahabatnya.
Pada usia pertengahan keterlibatan remaja dalam kelompok semakin besar, ditandai dengan terjadinya perilaku konformitas terhadap
kelompok. Remaja mulai bergabung dengan kelompok-kelompok sesuai dengan minatnya seperti olahraga, musik, dan kelompok-kelompok
lainnya. Pada usia ini juga remaja sudah mulai menjalin hubungan khusus dengan teman lawan jenisnya. Dan pada akhir usia remaja ikatan dengan
kelompok sebaya menjadi berkurang, dan nilai-nilai dalam kelompok menjadi kurang begitu penting karena pada umumnya remaja lebih merasa
senang dengan nilai-nilai dan identitas dirinya
C. Perilaku merokok
1. Pengertian perilaku
Dilihat dari segi biologis, perilaku adalah suatu tindakan atau kegiatan mahkluk hidup yang bersangkutan.dan pada dasarnya perilaku
adalah tindakan manusia yang memiliki arti sangat luas misalnya berjalan, tertawa, menangis, bekerja, menulis, membaca, dan sebagainya.
Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo 2010.
Laurens 2005 mendefinisikan perilaku mencakup kegiatan yang terlihat mata seperti minum, tertawa, melihat, bekerja, menangis, dan
perilaku yang tidak terlihat mata seperti fantasi, motivasi, dan proses yang terjadi pada waktu seseorang diam atau secara fisik tidak bergerak.
Perilaku manusia merupakan suatu yang sangat penting dan harus dipahami dengan baik, hal ini karena perilaku manusia terdapat dalam
semua aspek kehidupan. Perilaku manusia mencakup dua komponen, yaitu mental dan tingkah laku. Sikap adalah sesuatu yang telah melekat
pada diri manusia sedangkan tingkah laku merupakan tindakan yang timbul sebagai reaksi terhadap keadaan atau situasi Herjulianti
dkk,2002 Perilaku merupakan interaksi antara stimulus dengan respon yang
ditimbulkan Skinner dalam Sunaryo, 2004. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua bentuk
yaitu perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Perilaku terbuka terlihat dalam bentuk tindakan misalnya makan ketika dirinya lapar. Sedangkan
perilaku tertutup ditunjukkan dalam bentuk perhatian, persepsi, pengetahuan, dan reaksi lain yang tidak tampak Notoatmodjo dalam
Sudarma, 2008. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa perilaku adalah segala tindakan manusia yang dilakukan sebagai respon terhadap stimulus dari luar maupun dari dalam, yang meliputi
aktivitas motorik, kognitif, dan emosional.
2. Perilaku merokok
Manusia adalah makhluk yang sangat dinamis. Ada banyak perilaku manusia yang bisa diamati, di observasi, dan di prediksi salah satunya
adalah perilaku merokok. Seperti yang telah diuraikan bahwa perilaku merokok sudah ada sejak zaman romawi kuno. Dan sampai saat ini pun
perilaku merokok masih menjadi perilaku yang umum dijumpai di masyarakat. Para perokok ini bisa dari berbagai kelas sosial, status, serta
kelompok umur yang berbeda, hal ini bisa dipengaruhi karena kemudahan dalam mendapatkan rokok terutama di Indonesia yang tidak
membatasi usia minimal untuk membeli rokok, sehingga siapapun bisa merokok dengan bebas.
Poerwadaminta 2003 mendefinisikan merokok sebagai kegiatan menghisap rokok dan rokok itu sendiri adalah gulungan tembakau yang
dibalut dengan daun nipah atau kertas. Sedangkan pengertian merokok menurut Sitepoe 2000 adalah membakar tembakau yang kemudian
dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun pipa. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan
asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
3. Tipe perilaku merokok
Menurut Tomkins dalam Aula 2010 menyebutkan terdapat empat tipe perilaku merokok, yaitu :