Penelitian Terkait Kerangka Teori

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesa dalam penelitian ini adalah : Terdapat hubungan antara bentuk konformitas teman sebaya dengan tipe perilaku merokok pada remaja laki-laki usia pertengahan di SMAN 97 Jakarta 44

3.3. Definisi Operasional

Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala Bentuk Konformitas teman sebaya Usaha remaja untuk selalu dapat menyesuaikan diri dengan mengikuti peraturan yang ditetapkan kelompok baik dengan atau tanpa keterpaksaan, salah satunya dengan cara merokok. Konformitas dapat dibagi menjadi 2 bentuk yaitu acceptance dan compliance Peneliti menggunakan kuisioner mengenai bentuk konformitas yang berisi 16 pertanyaan. Dengan masing-masing bentuk 8 pertanyaan. Dengan skor terendah 8 dan skor tertinggi 32. Kuesioner menggunakan skala likert Untuk pertanyaan positif SS : 4 S : 3 Menghitung skor dari pertanyaan bentuk konformitas. Skor yang tertinggi pada salah satu dari 2 bentuk, menunjukan salah satu bentuk konformitas tersebut 1. Acceptance 2. Compliance Nominal 45 TS : 2 STS : 1 Dan untuk pertanyaan negatif SS : 1 S : 2 TS : 3 STS : 4 Tipe perilaku merokok Perilaku merokok pada remaja yang dipengaruhi oleh perasaan yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang dilakukan secara sadar kemudian menjadi Peneliti menggunakan kuisioner mengenai tipe perilaku merokok berdasarkan management affect of theory yang berisi 32 pertanyaan. Dengan masing-masing tipe 8 pertanyaan. Dengan skor terendah 8 dan skor tertinggi 32 Menghitung skor dari pertanyaan tipe perilaku merokok. Skor yang tertinggi pada salah satu dari 4 tipe, menunjukan salah satu tipe perilaku 1. Positive affect smokers 2. Negative affect smokers 3. Addictive Nominal 46 ketergantungan terhadap rokok, sehingga lambat laun menjadi kebiasaan. Kuesioner menggunakan skala likert Untuk pertanyaan positif SS : 4 S : 3 TS : 2 STS : 1 Dan untuk pertanyaan negatif SS : 1 S : 2 TS : 3 STS : 4 merokok tersebut smokers 4. Pure habits smokers Tabel 3.1 Definisi Operasional 47 BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan konformitas teman sebaya terhadap tipe perilaku merokok pada remaja laki-laki usia pertengahan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik kuantitatif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel Setiadi, 2007. Peneliti menggunakan pendekatan cross sectional karena variabel independen dan dependen di observasi satu kali secara bersamaan, dan dalam waktu yang bersamaan pula Hidayat, 2007.

B. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di SMAN 97 Jakarta. Alasan memilih tempat karena saat studi pendahuluan didapapatkan kejadian merokok pada siswa di sekolah ini cukup banyak yaitu 25 dari 27 siswa merokok, dan juga disekolah ini terdapat tempat-tempat yang tersembunyi untuk merokok, seperti di kamar mandi, kantin, taman belakang, tempat parkir, dan mesjid. Selain itu setiap pulang sekolah selalu terlihat siswa laki-laki berkumpul di berbagai tempat dengan teman-temannya dan merokok bersama. Serta lokasi mudah dicapai, belum pernah ada penelitian yang sama di tempat tersebut, dan karakteristik sampel memenuhi syarat yang telah ditetapkan sebelumnya. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal penelitian dari PSIK UIN Jakarta, serta izin dari pihak SMA 97 Jakarta yaitu sekitar bulan Juni 2013.

C. Populasi, sampel, dan teknik sampling

1. Populasi Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Notoatmodjo, 2005. Siswojo dalam Setiadi, 2007 menambahkan, populasi sebagai sejumlah kasus yang memenuhi syarat-syarat atau kriteria yang telah di tentukan oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMAN 97 Jakarta kelas X yang terdiri dari 9 kelas, kelas XI yang terdiri dari 7 kelas dan kelas XII yang terdiri dari 7 kelas yang merokok. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimilki oleh populasi Hidayat, 2009. Dengan kata lain, sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan yang dimilikinya Setiadi, 2007 . Dalam pemilihan sampel peneliti membuat kriteria bagi sampel yang diambil. Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sampel sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Berusia 15-18 tahun 2. Terdaftar sebagai siswa di SMAN 97 Jakarta 3. Jenis kelamin laki-laki 4. Siswa yang masih merokok b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Siswa sedang sakit 2. Mempunyai keluarga yang merokok ayah, ibu, saudara kandung 3. Besar sampel Besar sampel dihitung berdasarkan hipotesis beda dua proporsi dengan rumus sebagai berikut Dahlan, 2010: α √ √ Keterangan: n : jumlah sampel yang dibutuhkan Z 1- α2 : 1,96 derajat kepercayaan 95 derajat kemaknaan 5 Z 1- : 1,96 kekuatan uji sebesar 95 P ₁ : 0,6712 diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya Iqbal, 2008 P 2 : P 1 -30= 0,6712-0,3=0,3712 P : Q : 1-P = 1-0,5212 = 0,4788 Q 1 : 1-P 1 = 1-0,6712 = 0,3288 Q 2 : 1-P 2 = 1-0,3712 = 0,6288 α √ √ √ √ ,3 siswa = 81 siswa Menurut Sastroasmoro Ismail 2010, untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan, maka peneliti menembahkan 10 dari jumlah sampel minimal dengan menggunakan rumus : Keterangan : n’: Jumlah sampel setelah dikoreksi n: Jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya f: Prediksi presentase sampel drop out 10 maka besar sampel yang dibutuhkan adalah : Jadi sampel yang dibutuhkan sebanyak 90 siswa 4. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, yaitu teknik sampling dengan pertimbangan tertentu Machfoedz, 2008. Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2010. Pengambilan sampel dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan, dari hasil studi pendahuluan didapatkan jumlah siswa di SMAN 97 Jakarta sebanyak 555 siswa dan semuanya berusia antara 15 sampai 18 tahun. Dari hasil tersebut dilakukan pemilihan responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu siswa yang merokok namun tidak mempunyai keluarga yang merokok di rumahnya, didapatkan sebanyak 358 siswa merupakan perokok aktif, namun hanya sebanyak 136 siswa yang merupakan perokok aktif dan tidak mempunyai keluarga yang merokok dirumah selain dirinya. Berdasarkan perhitungan sampel, dibutuhkan 90 orang responden. Dari 136 siswa yang telah memenuhi kriteria dipilih 90 orang. Pada saat penelitian, terdapat 14 siswa yang absen dan 21 siswa tidak bersedia menjadi responden. Peneliti menyebar kuesioner ke 109

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki

0 81 195

Hubungan Bentuk Konformitas Teman Sebaya terhadap Tipe Perilaku Merokok pada Remaja Laki-laki Usia Pertengahan di SMAN 97 Jakarta

1 11 119

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

1 7 20

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMK AL-Islam Surakarta.

5 30 19

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA.

0 2 107

Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Laki-Laki dan Perempuan di Indonesia

0 0 8

SKRIPSI HUBUNGAN BENTUK KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP KEJADIAN MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI USIA PERTENGAHAN DI SMA NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA

0 0 14

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MINUMMINUMAN KERAS PADA REMAJA LAKI- LAKI DI KELURAHAN PEKUNCEN RT 31 RW 07 WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Minuman Keras pada Remaja Laki-Laki di

0 0 17