Validitas dan Reliabilitas Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Riduwan 2011:12 skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejalan sosial. Menurut Sugiyono 2009:93 dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari snagat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Maka dalam peneletian ini untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut. a. Selalu diberi skor 1 b. Sering diberi skor 2 c. Kadang-kadang diberi skor 5 d. Hampir tidak pernah diberi skor 4 e. Tidak pernah diberi skor 3 4. Dokumentasi Menurut Nawawi 2003:133 dokumentasi adalah cara engumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku- buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti visual bahwa telah melakukan penelitian.

3.7. Validitas dan Reliabilitas Data

Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 1989:124 validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Selanjutnya menurut Anastasi 1973 dan Nunnaly 1979 dalam Singarimbun 989:124 bahwa validitas dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yakni a. validitas konstruk conctruct validity, adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan inerja yang baik dalam pengukuran. b. validitas isi content validity, adalah suatu instrumen berkaitan dengan kesesuaian antara karakteristik dari variabel yang dirumuskan pada definisi konseptual dan operasionalnya. c. validitas prediktif predictif validity, adalah suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukan kemampuanya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi. d. validitas eksternal exernal validity, adalah tingkatan dimana hasil penelitian dapat digeneralisasi ke dalam populasi, latar penelitian dan kondisi lainnya yang mirip dan waktu yang berbeda. e. validitas rupa face validity, adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur. Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Karena dirasa validitas isi lebih tepat digunakan dalam penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan adanya kesesuaian antara definisi variabel dengan indikatornya, stres kerja adalah kondisi dimana seseorang dihadapkan pada kesempatan dan tantangan yang mana hasilnya tidak pasti tetapi dan penting. Indikator stres kerja dibagi atas stres fisiologis, psikologis dan perilaku. Prestasi pegawai adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dengan melaksanakan pekerjaannya sesuai standart yang ada. Indikator prestasi pegawai jumlah pekerjaa, hasil pekerjaa, kualitas pekerjaan, kehadiran dan kerja sama. Dari indikator kedua variabel tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan. Karena stres kerja dapat dialami siapa saja dan prestasi pegawai didapatkan setiap pegawai karena memang ada penilaian prestasi pegawai di setiap instansi. Pada umumnya validitas data selalu dengan reliabilitas data. Namun pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan reliabilitas data, sebab Neuman 1997:145 mengemukakan bahwa: “Reliabilitas diperlukan untuk validitas dan lebih mudah dicapai daripada validitas. Walaupun reliabilitas diperlukan dalam rangka mencapai ukuran sebuah konsep yang valid, ini tidak menjamin alat ukurnya akan valid. Ini tidak mencukupi kondisi untuk validitas. Alat ukur bisa reliable tapi belum tentu valid”. Atau dengan kata lain data yang valid sudah pasti reliable namun daa yang reliable belum tentu valid. Oleh karena itu peneliti hanya menggunakan validitas tanpa menggunakan reliabilitas data.

3.8. Metode Analisis Data