Kepuasan Ibu Pengguna Posyandu

juga dalam bentuk moril sehingga jika kader menemukan hambatan dalam pekerjaannya dapat melibatkan tokoh masyarakat dalam mengatasi hambatan tersebut Puspasari, 2002. Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja posyandu. Untuk kelancaran kegiatan posyandu perlu disediakan tempat yang memadai, selain itu juga diperlukan alat-alat penunjang lain seperti timbangan, KMS, lembar balik untuk melakukan penyuluhan dan buku register untuk mencatat hasil kegiatan posyandu. Semua sarana dan prasarana disediakan oleh dinas kesehatan, namun karena keterbatasan dana banyak posyandu yang belum memiliki sarana yang baik. Dan ini akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan posyandu. Hasil penelitian menyebutkan kader nyaman dengan tempat pelaksanaan posyandu dan fasilitas yang digunakan juga cukup memadai. Hal ini sejalan dengan pendapat Yazid 1991 dalam Puspasari 2002, sarana yang tersedia di Posyandu merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi kelancaran pelayanan serta mempengaruhi mutu dan jenis kegiatan di posyandu.

2.2 Kepuasan Ibu Pengguna Posyandu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan ibu pengguna posyandu berada pada tingkat sangat memuaskan 90,2. Pelyanan dan perilaku kader merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan ibu pengguna posyandu. Kepuasan yang dirasakan ibu pengguna posyandu merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap kinerja suatu posyandu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi 2002, yaitu ada hubungan antara Universitas Sumatera Utara mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan klien. Hasil pelayanan yang baik maka tingkat kepuasan klien tinggi. Menurut Budiastuti 2002 yang dikutip oleh Parinduri 2009, ada tiga macam kondisi kepuasan yang dirasakan oleh klien berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan. Yang pertama, jika harapan suatu kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka klien akan merasa puas. Kedua, jika layanan yang diberikan kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan maka klien menjadi tidak puas. Ketiga, kepuasan klien merupakan perbandingan antara harapan yang dimiliki oleh klien dengan kenyataan yang diterima oleh klien pada saat mengonsumsi produk atau jasa. Tingkat kepuasan ibu pengguna posyandu dipengaruhi oleh kinerja kader yang dapat dilihat dari berbagai aspek seperti pemahaman tentang pelayanan yang akan diberikan, empati sikap peduli kader terhadap ibu pengguna posyandu, penampilan fisik kader, jaminan keamanan yang diberikan, keandalan dan keterampilan, dan kecepatan tanggap kader dalam menanggapi keluhan ibu pengguna posyandu Muninjaya, 2004. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Suryawati 2006 yang dikutip oleh Parinduri 2009 yang menyebutkan bahwa kepuasan pasien dipenharuhi oleh perilaku, tanggapan, dan perhatian perawat pada keluhan pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang menyebutkan kepuasan pasien pada tingkat sangat memuaskan, ini berarti secara keseluruhan aspek yang ada pada kader sudah dipenuhi dan dijalankan dengan baik. Dari beberapa pernyataan mengenai penampilan kader, fasilitas yang ada, dan kondisi lingkungan tempat Universitas Sumatera Utara diadakannya posyandu, sebagian besar ibu menyatakan sangat setuju bahwa kondisi di atas dalam keadaan baik. Hal ini didukung oleh pendapat Soeroso 2003 yang menyatakan bahwa penampilan tenaga kesehatan termasuk menjamin mutu pelayanan. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan, tetapi penampilan dapat mempengaruhi dalam membina saling percaya dengan klien. Mardaleta 2005 mengatakan bahwa klien akan merasa senang, nyaman dan puas jika penampilan jasa pelayanan enak dipandang. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa kader bersikap baik saat memberikan pelayanan, memberikan perhatian kepada ibu, ramah, dan menghindarkan ibu-ibu dari ketakutan, serta memberikan jaminan kesehatan seperti menganjurkan ibu-ibu untuk membawa anak mereka ketika sakit ke Puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa ibu-ibu pengguna posyandu merasa puas dengan kinerja kader posyandu yang melayani ibu-ibu dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Sejalan dengan pendapat Muninjaya 2004 bahwa informasi yang tepat dan jelas merupakan faktor yang dominan untuk menentukan seseorang itu puas atau tidak puas terhadap suatu pelayanan. Betapa pentingnya peran petugas kesehatan sebagai konsultan yang menjadi sumber informasi tempat bertanya bagi klien dan keluarga tentang sesuatu yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Menurut penelitian Werdati 2001 dalam Kristina 2006 tentang kepuasan klien terhadap pelayanan rumah sakit, empati perawat dalam arti sikap membantu, komunikatif,dan perhatian perawat sengat diperlukan bagi klien. Klien mengharapkan perawat atau petugas kesehatan memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisinya Universitas Sumatera Utara sehingga perawat mampu mengatasi keluhan yang dialami klien Mayers Gray, 2001, dalam Nurachmah, 2001. Seorang petugas kesehatan yang bersikap epati pada klien akan mampu memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klien, karena sekalipun ia turut merasakan permasalahan kliennya tetapi ia tidak larut dalam masalah tersebut sehingga petugas kesehatan dapat memikirkan masalah yang dihadapi klien secara objrktif Suryani, 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga setuju dengan pernyataan bahwa petugas posyandu dengan cepat memberikan pelayanan kepada ibu pengguna posyandu sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Stuart, G.W, 1998 dalam Banjarnahor, 2008, perawat yang efektif adalah yang membantu mengatasi permasalahan klien dengan segera. Hasil penelitian Joeharno, dkk 2008 dalam Banjarnahor, 2008 melaporkan bahwa terdapat hubungan ketanggapan petugas terhadap perwujudan dan mutu pelayanan yang cukup memberi indikasi bahwa berbagai upaya peninkatan kemampuan kerja dan respon semangat kerja kepada petugas perlu mendapat perhatian dengan melakukan pelatihan dalam pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pada aspek jaminan, hasil penelitian menunjukkan 63,9 menjawab selalu untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan memberikan jaminan kesehatan kepada ibu pengguna posyandu dan petugas juga menjelaskan dengan ramah dan sopan sehingga tindakan yang dilakukan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada ibu-ibu pengguna posyandu. Pramitasari 2007 mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan akan menimbulkan rasa aman dan nyaman apabila Universitas Sumatera Utara peralatan yang ada dan pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar. Pevelayer, dkk 2000 dalam Wicaksono, 2008 dalam penelitiannya tentang pengaruh persepisi kualitas layanan terhadap kepuasan klien menunjukkan bahwa persepsi kualitas fungsional yang terdiri atas sikap ramah, kepedulian, kejujuran dan rasa nyaman yang diberikan kepada klien memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien terhadap suatu pelayanan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penelitian yang dilakukan mengenai Kinerja Petugas Posyandu dan Kepuasan Ibu Pengguna Posyandu di Desa Sei Semayang Kabupaten Deli Seradang menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

1. Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 orang responden petugas posyandu kader, mayoritas responden berusia 45 tahun sampai 54 tahun sebanyak 12 orang 40, seluruh responden beragama Islam 100, suku terbanyak adalah responden dengan suku Jawa sebanyak 23 orang 76,7, dan pendidikan terakhir resposden terbanyak adalah SMP sebanyak 14 orang 46,7. Dan dari 61 orang responden ibu pengguna posyandu, mayoritas responden berusia 20-29 tahun sebanyak 40 orang 65,6, mayoritas responden beragama islam sebanyak 45 orang 73,8. Suku terbanyak yang terdapat pada responden ini adalah suku Jawa sebanyak 29 orang 47,5 . Pendidikan terakhir responden adalah SMUsederajat sebanyak 27 orang 44,3 , pekerjaan responden yang terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 40 orang 65,6 . Dan penghasilan perbulan responden yang terbanyak adalah Rp 500.000-Rp 1.000.000 sebanyak 36 orang 59 . Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa kinerja petugas posyandu baik 83,3, dan kepuasaan ibu pengguna posyandu sangat memuaskan 90,2. Universitas Sumatera Utara