Prosedur Di Labiratorium kimia Laboratorium Kendali Mutu Prosedur Di Laboratorium Fisika

3.2 Bahan – Bahan

Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

3.2.1 Bahan Di Laboratorium Kimia Laboratorium Kendali Mutu

1. Kompon aktif 2. Sikloheksana 3. Metanol 4. Kalsium nitrat 5 5. Tepung talcum

3.2.2 Bahan Di Laboratorium Fisika

1. Benang karet

3.3 Prosedur

Cara kerja yang dilakukan terdiri dari :

3.3.1 Prosedur Di Labiratorium kimia Laboratorium Kendali Mutu

Di dalam Laboratorium ini, yang dianalisa adalah indeks swelling. Cara kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Celupkan plat steinless ke dalam larutan kalsium nitrat 5 2. Keringkan 3. Setelah kering, celupkan plat steinless ke dalam sampel Kompon 4. Keringkan 5. Celupkan kmbali kedalam larutan kalsium nitrat 5 6. Celupkan kembali ke metanol Universitas Sumatera Utara 7. Keringkan selama 30 menit 8. Setelah kering, gunting kedua piringan plat stainlees 9. Taburi dengan talcum powder 10. Cetak di atas pemukaan yang datar dengan cetakan berdiameter 38 mm 11. Rendam hasil cetakan ke dalam larutan sikloheksana selama 25 menit 12. Setelah 25 menit dilakukan pembacaan skala terhadap daya kembang kompon tersebut di atas kertas grafik

3.3.2 Prosedur Di Laboratorium Fisika

Di laboratorium fisika ini dianalisa tegangan tarik 300. Prosedur untuk analisa tegangan tarik 300 ini adalah: 1. Diambil sampel benang karet sejumlah yang diperlukan untuk loops gulungan sesuai dengan standar loops yang diijinkan. 2. Digulung sampel sesuai dengan standar loops, kemudian diikat kedua pangkalnya. Lalu dipotong dan gulungan sampel dicabut dan diletakkan pada alat uji dynaometer yang telah diatur. Cara mengatur alat dynamometer adalah sebagai berikut : 1. Kecepatan motor dynamometer diukur dengan kecepatan 550 mmmenit. 2. Kemudian kertas grafik dipasang pada posisi yang telah ditentukan. 3. Pena rotring dipasang dan dipastikan pena rotring tersebut berfungsi baik. 4. Pendulum yang dipakai harus ditentukan 3. Tombol ‘down’ pada alat dynamometer ditentukan dan dipastikan pada rotring berfungsi baik. 4. Setelah skala pada alat dynamometer menunjukan 300 tombol ‘stop’ ditekan. Universitas Sumatera Utara 5. Kemudian tombol ‘up’ ditekan dan secara otomatis alat dynamometer akan berhenti dengan sendirinya. Sebelumnya pena ritring ditutup sebelum menekan tombol ‘up’. 6. Posisi kertas grafik di putar keposisi semula berlawanan jarum jam untuk membaca hasil uji pada kertas grafik. 7. Sepanjang 98,23 cm sampel tegangan tarik 300 dipotong dan total sectionnya dihitung dengan rumus sebagai berikut A = 2 x B x C Keterangan : A = Total Section mm 2 B = Section mm C = Jumlah Lopps 8. Hasil pengujian pada kertas grafik dibaca sesuai dengan petunjuk teknis skala 300 9. Tegangan tarik 300 dihitung sesuai dengan rumus tegangan tarik 300, yaitu: σ 300 = Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL ANALISA

4.1 Data