8. Kotoran dan bahan – bahan lain yang tercampur
Prokogulasi sering terjadi karena tercampurnya kotoran atau bahan – bahan lain yang mengandung kapur atau asam. Air yang kotor juga berpengaruh sama. Lateks dari
kebun karena rakyat biasa banyak tercampur kotoran atau bahan – bahan lain daripada lateks hasil perkebunan besar swasta atau milik pemerintah.
2.7.1 Tindakan Pencegahan Prokogulasi Dan Zat Antikoagulan
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prokoagulasi antara lain sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan alat – alat yang digunakan dalam penyadapan, penampungan,
maupun pengankutan. 2.
Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor, misalnya air sungai, air saluran atau air got.
3. Memulai penyadapan pada pagi hari sebelum matahari terbit untuk membantu
agar lateks dapat ampai ke pabrik atau tempat pengolahan sebelum udara menjadi panas.
Tim penulis .1999
2.7.2 Senyawa Kimia Sebagai Bahan Antikoagulan
Pemakaian bahan antikoagulan ahrus dibatsi, karena pemakainnya berarti memakan biaya, perlu penambahanb dosis asam dalam proses kogulasi ,dan mempengaruhi
proses pengeringan. Pemberian antikoagulan ke dalam lateks biasanya dilakukan pada musim rontok daun, sesudah berlangsung hujan malam, pengankutan lateks pada jarak
yang jauh, dan hasil penyedapan kebun – kebun muda.
Universitas Sumatera Utara
Bahan yang digunakan sebagai antikoagulan adalah :
1. Soda atau natrium karbonat
Anti koagulan ini tidak mempengaruhi waktu pengeringan dan kualitas produk yang dihasilkan , hanya mudah membentuk gas asam arang CO
2
dalam lateks, sehingga mempermudah pembentukan gelembung gas dalam bekuan Koagulum.
2. Amoniak
Bersifat senyawa antikogulan dan juga sebagai desinfektan. 0,7 NH
3
biasa digunakan untuk pengawetan lateks pusingan centrifuge latex. Tiap liter lateks
membutuhkan 5 – 10 cc larutan amoniak 2 – 2,5.
3. Natrium sulfit
Bersifat senyawa antikoagulan dan desinfektan. Untuk pemakaian segera dibuat larutan 10 dan untuk tiap liter lateks diperlukan 5 – 10 cc Natrium sulfit 10.
4. Formaldehida
Pemakaian formaldehid sebagai antikogulan paling merepotkan dibanding zat lainnya. Formaldehid kurang baik apabila digunakan di musim hujan .Apabila disimpan, zat ini
sering teroksidasi menjadi asam semut atau asam format.
2.7.3 Bahan Senyawa Penggumpal Koagulan
1. Asam semut Disebut juga asam formiat, CHOOH
Universitas Sumatera Utara
Berupa cairan yang jernih dan tidak bewarna, mudah larut dalam air, berbau merangsang, dan masih bereaksi asam pada pengenceran.
2. Asam cuka disebut juga asam asetat, CH
3
COOH
Berupa cairan yang jernih dan tidak bewarna, berbau merangsang dan mudah diencerkan dengan air.
Setyamidjaja.d, 1993
2.8 Air Pengolahan