Latar Belakang Pengaruh Swelling Index Compound Terhadap Tegangan Tarik (Green Modulus 300%) Benang Karet Count 37 NS 40 Di PT. Industri Karet Nusantara Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan karet nusantara dan industri karet dewasa ini sangat pesat. Masyarakat modern mempergunakan karet, karena setiap hari menggunakan barang dari karet dalam kehidupannya, untuk melakukan kegiatan - kegiatan lainnya. Pabrik industry karet PTP. Nusantara III Medan merupakan salah satu perusahaan Badan usaha Milik Negara BUMN yang memproduksi barang jadi karet seperti : Benang karet dan sandaran kapal dengan menggunakan leteks sebagai bahan bakunya. Benang karet rubber thread merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang memiliki prospek yang cukup cerah karena bahan bakunya adalah lateks yang banyak terdapat di dalam negeri. Lateks pekat dari kebun diolah menjadi benang karet melalui proses pengolahan dengan fase cair. Dikatakan fase cair karena lateks pekat dan bahan – bahan kimia dicampur dalam fase cair dengan bantuan air bebas mineral demin water. Produksi benang karet rubber thread dari lateks berlangsung beberapa departemen unit. Unit laboratorium kendali mutu bertugas memeriksa bahan baku lateks, bahan kimia, memeriksa disperse, emulsi, solution, dan memeriksa kompon. Universitas Sumatera Utara Unit kompon bertugas mengolah bahan baku utama bahan baku penolong menjadi suatu persenyawaan kompon, serta menjaga kompon dapat digunakan sesuai dengan formulasi laboratorium kendali mutu. Unit ekstruksi bertugas mengolah kompon yang telah dibuat unit kompon menjadi benang karet. Unit laboratorium fisika bertugas memeriksa dan menganalisa hasil produksi, baik itu tegangan tarik 300, tegangan putus, dan lain – lain. Unit gudang merupakan tempat penyimpanan persediaan barang dari hasil produksi. Proses pembuatan benang karet berlangsung dalam beberapa unit proses, yaitu: Peracikan non aktif compounding inactive, peracikan aktif compounding active, peracikan pendingin compounding cooling, sistem feeding feeding system, header kapiler header capillary, bak asam acid bath,, oven pengeringan drying oven, area pembedakan talcum area, ribboning ribboning, pengeringan curing, drum pendinginan cooling drum , penerimaan receiving, penimbangan kotak boxes weighing, pengepakan packing, pemasaran market customer. Padap roses pembuatan benang karet dilakukan pencampuran antara lateks dengan bahan baku dengan zat pendukung lainnya seperti bahan pemantap, vulkanisator, akselerator, activator, dan antioksidan serta zat pengisi sehingga menghasilkan benang karet dengan kualitas yang baik. Setelah pencampuran lateks dengan zat pendukung , lateks dialirkan kedalam tangki inaktif kompon dengan menambahkan disperse, emulsi, dan solusi aktif yang mengaktifkan kompon. Pada hasil akhir produksi, benang karet telah siap sesuai dengan order. Tegangan tarik 300 merupakan salah satu standart mutu yang terpenting karena benang karet yang terlalu kuat dan terlalu lemah tidak disukai konsumen. Untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh tegangan tarik 300 sesuai dengan keinginan, maka perlu mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tegangan tarik. Salah satu difaktorkan adalah larutan yang ada di unit kompon yaitu kadar masak kompon yang disebut dengan swelling.

1.2 Permasalahan