b. Perpustakaan dapat ditunjukan sebagai penyalur dari semua penerbitan lembaga yang bersangkutan.
2. Penerbitan oleh perpustakaan sendiri seperti daftar tambahan koleksi bulletin, manual bibliografi, dan lain-lain.
Penambahan koleksi perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan sendiri dapat
dilakukan perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan berseri bulletin, phamplet, jurnal, indeks, ataupun bibliografi perpustakaan.
Penerbitan sendiri dapat dipergunakan sebagai penambah koleksi perpustakaan dan juga dapat dipergunakan sebagai bahan tukar menukar bahan pustaka.
2.5. PenerimaanPemeriksaan
Apabila buku yang dipesan tiba di perpustakaan, maka bagian pengaadaan harus memeriksa buku tersebut. Dalam penerimaan buku yang dipesan harus diperiksa dengan
seksama agar tidak terjadi kekeliruan koleksi. Dalam hal ini buku yang diterima harus benar-benar sesuai dengan buku yang dipesan. Pada waktu penerimaan buku yang
dipesan harus diperiksa keutuhan bukunya dan faktur dicocokkan dengan buku dan kartu pemesanan yang ada dalam file perpustakaan. Jika buku tidak cocok dengan yang
tercantum dalam kartu pemesanan maka dilakukan klaim kepada toko bukuagen yang mengirim buku tersebut. Dalam pemeriksaan tersebut perlu diteliti antara lain: pengarang,
judul, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, ISBN jika dicantumkan dalam kartu pemesanan, harga dan bentuk fisiknya apakah ada kerusakan atau tidak. Jika ada yang
tidak sesuai dengan hal tersebut di atas, maka diberitahukan kepada si pengirim buku tersebut untuk diganti.
2.6. Inventarisasi
Inventarisasi koleksi adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi buku induk sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan.
Inventarisasi ini merupakan kegiatan yang mencatat koleksi bahan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melakukan
pencatatan ini harus ditetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya. Melaksanakan pemberian tanda hak milik perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
dengan stempel atau cara lain pada tiap bahan pustaka yang diterima, baik untuk keperluan perpustakaan maupun yang diwajibkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan. Menurut Milburga 2000: 76 keterangan yang dicatat dalam buku inventarisasiinduk adalah:
1. Nomor urut 2. Taggal masuk buku
3. Asal buku 4. Nama pengarang
5. Judul buku 6. Nama penerbit dan tahun terbit
7. Jumlah eksemplar 8. Harga satuan dan jumlah harga
9. Jenis buku: teksinformasifiksireferensi 10. Bahasa yang dipakai: IndonesiaInggris dan lain-lain
11. Keteranga mengenai keadaan buku Tata laksana kerja inventarisasi bahan pustaka menurut Milburga 2000: 75
inventarisasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Mencatat bukubahan pustaka satu persatu mulai dari penerimaan yang paling awal sampai dengan penerimaan yang paling akhir.
2. Mencatat mulai dari kolom nomor urut dengan angka nomor yang terkecil,
dilanjutkan dengan nomor urut seterusnya setiap kali menerima buku atau bahan pustaka baru.
3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal saat pencatatan penerimaan bahan pustaka
tersebut. 4.
Kolom asal buku diisi dengan keterangan: a.
Nama toko buku atau penerbit, bila buku-buku tersebut berasal dari pembelian.
b. Nama Perseoranganbadan atau instansilembaga, bila buku-buku
itu berasal dari hadiah. c.
Nama perpustakaan, apabila buku-buku itu berasal dari pertukaran koleksi dari perpustakaan lain.
5. Kolom pengarang diisi dengan nama pengarang dengan buku yang dicatat.
6. Kolom judul diisi dengan judul buku yang sedang diinventarisasi.
7. Kolom jumlah eksemplar diisi keterangan jumlah eksemplar.
8. Kolom harga satuan diisi dengan harga setiap eksemplar buku, apabila buku itu
berasal dari pembelian. 9.
Kolom jumlah harga diisi jumlah harga dari keseluruhan jumlah eksemplar buku yang bersangkutan.
10. Kolom jenis buku diisi dengan jumlah eksemplar masing-masing jenis buku yang
sedang diinventarisasi. 11.
Kolom bahasa diisi dengan jumlah eksemplar yang setiap bahan dari buku yang sedang diinventarisasi.
Universitas Sumatera Utara
12. Kolom nomor inventarisasi diisi dengan nomor inventarisasi yang sudah
ditentukan untuk setiap eksemplar buku. 13.
Kolom nomor pustaka diisi dengan nomor pustaka berdasarkan isi buku menurut Dewey.
14. Kolom keterangan diisi dengan keterangan-keterangan mengenai keadaan buku
yang diinventarisasi 15.
Setelah kolom inventarisasi hampir habis, sebelum ganti halaman dicatat rekapitulasi buku-buku yang telah dicatat dengan perincian tentang jumlah
eksemplar, judul, harga seluruh buku yang dibeli, seperti tercatat pada halaman tersebut, jenis buku serta macam bahasanya dan lain-lain. Kemudian hasil
rekapitulasi tersebut dipindahkan ke halaman berikutnya pada baris paling atas. Menurut Bafadal 2001:46 kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian
kegiatan inventarisasi bahan pustaka meliputi: 1.
Memberi stempel pada buku. Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaannya
hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata benar maka setiap bahan
pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan.
2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan
sebagai tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-halaman tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung
kepada kebijakan pustakawannya masing-masing.
3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel
dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan
dibalik halaman judul.
4. Mendaftar bahan pustaka
Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi menurut cara
pengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris bantuan pemerintah.
Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya.
Kegiatan inventarisasi dilakukan setelah pengadaan koleksi selesai dikerjakan yaitu pada waktu koleksi diterima. Kegiatan ini merupakan bagian pekerjaan yang
penting untuk proses pengolahan bahan pustaka karena dengan menginventarisasi koleksi dapat diketahui berapa jumlah pertambahan koleksi setiap tahunnya dan jumlah koleksi
yang dimiliki perpustakaan.
2.7. Pengguna Perpustakaan